Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi

e. Dimensi teknologi sebesar 53,45 indeks berada di antara nilai 50,01- 75,00 berarti cukup berkelanjutan. Nilai indeks ke 5 dimensi menunjukkan bahwa dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan kelembagaan tergolong kurang berkelanjutan, sehingga diperlukan intervensi atau perbaikan kinerja atribut. Dimensi teknologi sudah pada kategori cukup berkelanjutan, namun perlu ditingkatkan menjadi berkelanjutan.

5.2.7. Status Keberlanjutan Multidimensi Pertanian perkotaan

Hasil analisis menunjukkan nilai indeks keberlanjutan masing-masing dimensi, hanya dimensi teknologi yang cukup berkelanjutan, namun masih mendekat pada angka kurang berkelanjutan. Data ini menunjukkan bahwa perlu intervensi terhadap kinerja masing-masing atribut setiap dimensi dalam mewujudkan pengembangan pertanian perkotaan berkelanjutan, khususnya di wilayah DKI Jakarta. Hasil analisis Rap.Ur-Agri simulasi MDS pengembangan pertanian perkotaan dalam bentuk diagram layang tertera pada Gambar 29. 45.72

48.83 49.78

46.00 53.45

20 40 60 80 100 Ekologi Ekonomi Sosial Kelembagaan Teknologi Gambar 29. Indeks keberlanjutan multi dimensi pengembangan pertanian perkotaan di wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan pendapat beberapa pakar terkait, diperoleh bahwa bobot tertimbang untuk masing-masing dimensi adalah dimensi ekologi 27,56 , ekonomi 17,76 , sosial 14,29 , kelembagaan 18,10 , dan dimensi teknologi 22,29 . Nilai indeks keberlanjutan multidimensi model kebijakan pengembangan pertanian perkotaan tertera pada Tabel 33. Tabel 33. Nilai indeks keberlanjutan multidimensi model kebijakan pengembangan pertanian perkotaan. No. Dimensi keberlanjutan Nilai indeks keberlanjutan Nilai bobot tertimbang Nilai indeks hasil pembobotan 1. Ekologi 46,00 27,56 12,68 2. Ekonomi 45,72 17,76 8,12 3. Sosial 48,83 14,29 6,98 4. Kelembagaan 49,78 18,10 9,01 5. Teknologi 53,45 22,29 11,91 Multidimensi 243,78 100,00 48,70 Berdasarkan hasil pembobotan dari kelima dimensi, ekologi, ekonomi, sosial, kelembagaan, dan teknologi, diperoleh nilai indeks keberlanjutan multidimensi sebesar 48,70 terletak diantara nilai 25,01-50,00 berarti kurang berkelanjutan. Nilai ini menunjukkan bahwa pengembangan pertanian perkotaan di wilayah DKI Jakarta perlu intervensi dalam meningkatkan kinerja atribut untuk menaikkan status keberlanjutan pertanian perkotaan. Nilai indeks keberlanjutan multidimensi berdasarkan hasil pembobotan dalam diagram layang tertera pada Gambar 30. RAP UR-AGRI Ordination 53,41 GOOD BAD UP DOWN -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Urban Agriculture Sustainability O the r D is ti ng is hi ng Fe a ture s Real Ur-Agri References Anchors Gambar 30. Nilai indeks keberlanjutan multidimensi pertanian perkotaan DKI Jakarta. 48,70 ♦

5.2.8. Faktor Pengungkit Keberlanjutan Pertanian Perkotaan

Hasil penentuan atribut diperoleh 54 atribut dari kelima dimensi ekologi, ekonomi, sosial, kelembagaan dan teknologi. Hasil penilaian skoring atribut setiap dimensi dapat dilihat pada Lampiran 32, 33, 34, 35 dan 36. Hasil analisis MDS leverage diperoleh 21 atribut yang berperan sebagai faktor pengungkit leverage factor terhadap masing-masing dimensi secara parsial. Sebagai faktor pengungkit adalah ke-21 atribut yang perlu ditingkatkan kualitasnya, sehingga nilai indeks keberlanjutan ke depan menjadi lebih baik. Sebagai faktor pengungkit maka faktor- faktor ini berperan secara sensitif terhadap peningkatan atau penurunan nilai indeks keberlanjutan pertanian perkotaan. Hasil analisis leverage faktor pengungkit sebagai atribut sensitif pada tiap dimensi tertera pada Tabel 34. Tabel 34. Faktor pengungkit per-dimensi keberlanjutan pertanian perkotaan. No. Dimensi Faktor Pengungkit leverage factor RMS 1 Ekologi 4 1. Luas pekarangan 2,45 2. Jenis tanaman dominan 2,28 3. Luas RTH Produktif 1,71 4. Kondisi pengairan 1,42 2 Ekonomi 5 5. Pemberian insentif dan kompensasi 0,87 6. Kontribusi pendapatan usaha tani. 0,60 7. Modal kelompok tani 0,59 8. Perluasan area usaha tani 0,55 9. Tata niaga dan pemasaran 0,50 3 Sosial 5 10. Laju pertumbuhan penduduk 7,40 11. Tekanan penduduk terhadap lahan dan ruang 7,23 12. Intensitas pembinaan petani 6,85 13. Tingkat partisipasi kaum ibu 6,07 14. Tingkat Pendik.dan ketramp. pertanian petani 5,47 4 Kelembagaan 4 15. Kelembagaan penyuluhan 4,19 16. Organisasi pertanian kaum ibu 4,02 17. Keberadaan otoritas pengend.dan perlindungan lingkungan 3,22 18. Aturan pertanian perkotaan 3,17 5 Teknologi 3 19. Pemanfaatan teknologi ramah lingkungan 2,65 20. Jenis inovasi dan penerapan teknologi 1,87 21. Teknologi pengairan pertanian 1,87

5.2.9. Uji Validitas dan Uji Ketepatan MDS Uji validitas dengan analisis Monte Carlo

; Memperhatikan hasil analisis Monte Carlo dan analisis MDS pada taraf kepercayaan 95 diperoleh bahwa nilai indeks keberlanjutan pengembangan pertanian perkotaaan menunjukkan selisih nilai kedua hasil analisis tersebut sangat kecil 1,16. Hal ini berarti bahwa