BAB II TELAAH TEORI
2.1. Grand Theory
2.1.1. Teori Perkembangan Psikososial
Teori perkembangan psikososial pada tahun 1950 dikembangkan oleh mahasiswa Sigmun Freud bernama Erik Homberger Erikson. Erikson
mengembangkan teori Freud yang memiliki dampak yang penting terhadap studi proses-proses perkembangan karena pada teori ini, perkembangan dikaji sebagai
sesuatu yang berlangsung di sepanjang umur manusia Salkind, 2009:188. Erikson dalam Salkind 2009 juga meneliti akibat yang dihasilkan oleh
pengalaman-pengalaman usia sekarang terhadap masa-masa berikutnya, selain itu Erikson juga membagi proses-proses perkembangan ke dalam serangkaian
tahapan yang diatur oleh kekuatan maturasional dan ditandai adanya konflik. Erikson menyatakan dalam Rifa‟i dan Anni 2011:43 bahwa seseorang
dalam kehidupannya akan melewati delapan tahap psikososial. Setiap tahap perkembangan itu terdapat krisis yang harus dipecahkan untuk bisa berpindah ke
tahapan berikutnya. Teori Erikson mengemukakan delapan tahap perkembangan yang masing-masing tahap terdiri dari tugas perkembangan dan harus dihadapi
oleh individu. Delapan tahap tersebut adalah: 1 kepercayaan versus ketidakpercayaan; 2 Otonomi versus malu dan ragu; 3 Inisiatif versus rasa
bersalah; 4 Upaya versus Inferioritas; 5 Identitas versus kebingungan; 6 Intimasi versus Isolasi; 7 Generativitas versus Stagnasi; dan 8 Integritas versus
12
Putus Asa. Tugas psikososial di setiap tahapan tersebut bersifat umum, artinya konflik-
konflik ini tidak berlangsung dalam situasi „sekali untuk selamanya‟, melainkan berlangsung sebagai proses di sepanjang rangkaian psikologis.
Selain tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Erikson, ada tokoh yang sejalan membahas mengenai tugas-tugas perkembangan. Havighurst dalam Anni
dan Rifa‟i 2011 mengemukakan bahwa perjalanan hidup seseorang ditandai oleh adanya tugas tugas yang harus dipenuhi. Tugas-tugas ini dalam batas-batas
tertentu bersifat khas untuk masa-masa hidup seseorang. Secara konkrit tugas- tugas tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1. Development Task sampai batas Masa Dewasa Muda
menurut Havighurst: 1953 pengolahan Andriessen, 1970
Periode Bayi dan Anak Kecil
Anak Sekolah Masa Muda
Masa Dewasa Muda
Belajar berjalan Belajar makan,
makanan padat Belajar berbahasa
Kontrol badan Ketangkasan fisik
Stabilitas fisiologik Sikap sehat terhadap
diri sendiri sebagaiorganisme yang
tumbuh Menerima keadaan
jasmaniah
Belajar perbedaan dan aturan-aturan
jenis kelamin, kontak perasaan
dengan orang tua, keluarga dan orang
lain Belajar peranan jenis
kelamin, kontak dengan teman sebaya,
belajar sikap dengan kelompok dan lembaga
Menerima peranan jenis, persiapan kawin dan
mempunyai keluarga, belajar lepas dari orang
tua secara emosional, belajar bergaul dengan
kelompok anak wanitalaki-laki
Memilih jodoh, belaar hidup dengan pasangan,
mulai embentuk keluarga, mengasuh
anak, mengemudikan rumah tangga,
menemukan kelompok sosial
Pembentukan pengertian
sederhana: realita fisik dan realita
sosial Belajar membaca,
menulis, berhitung belajar pengertian-
pengertian kehidupan sehari-hari
Belajar tanggung jawab sebagai warga negara,
menginginkan dan mencapai tingkah laku
yang bertanggung jawab sosial
Menerima tanggung jawab warga negara
Belajar apa yang benar dan apa yang
salah, perkembangan kata hati
Perkembangan moralitas dan skala
nilai-nilai Perkembangan skala
nilai, perkembangan gambaran dunia yang
adekwat
Persiapan mandiri secara ekonomis dan pemilihan
serta latihan jabatan Mulai bekerja
Sumber: Monks, at.al. 1991:21
Tugas-tugas tadi menunjukkan adanya hubungan dengan pendidikan, yaitu pendidikan dan pelajaran formal yang diterima seseorang. Pendidikan
menentukan tugas-tugas apakah yang dapat dilaksanakan seseorang pada masa- masa hidup tertentu. Konsep diri akan naik dan harga diri seseorang akan turun
kalau ia tidak dapat melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik karena orang tersebut akan mendapat kecaman dan celaan dari masyarakat sekelilingnya.
Hal ini terkait dengan delapan tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Erikson. Setiap masing-masing tahap perkembangan tersebut terdiri dari tugas
perkembangan yang di hadapi oleh individu. Misalnya saja dalam masa dewasa muda seseorang tidak berhasil bekerja atau mendapatkan pekerjaan, hal tersebut
akan akan memberikan akibat-akibat yang serius bagi kesejahteraan dan kebahagiaan hidupnya. Hal ini bisa saja disebabkan karena tidak terselesaikannya
tugas pada masa sebelumnya, yaitu masa remaja. Dimana pada masa itu seseorang seharusnya harus mempersiapkan secara mandiri untuk siap bekerja.
Sebagai rangkuman, maka development task dapat dilukiskan sebagai suatu proses dalam perkembangan untuk mengaktualisasikan diri bersama-sama dengan
orang lain yang ada dalam situasi yang sama. Dalam hal ini, pendidikan sangat membantu individu dalam proses tersebut, bila mereka senantiasa ditantang untuk
mengadakan refleksi diri yang kritis.
2.1.2. Teori Pembelajaran Sosial