menjelaskan bahwa sampai sejauh mana seseorang percaya bahwa dia adalah pengendali atas nasibnya sendiri. Perbedaan locus of control pada seseorang
ternyata dapat menimbulkan aspek-aspek kepribadian yang lain. Remaja yang memiliki locus of control internal memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat
mengatur dan mengarahkan hidupnya serta bertanggungjawab terhadap pencapaian apapun yang diterimanya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik
pembentukan locus of control internal pada siswa, maka semakin besar kecenderungan siswa dapat meningkatkan kesiapan kerjanya.
Uraian di atas dan didukung oleh penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut:
H7: Terdapat pengaruh secara signifikan Locus of Control LOC Internal
terhadap Kesiapan Kerja
h. Pengaruh Kematangan karier akuntansi terhadap Kesiapan Kerja
Teori perkembangan psikososial yang diusung oleh Erik Erikson pada tahun 1950 merupakan teori yang berhubungan dengan prinsip-prinsip psikologis dan
sosial Rifa‟i, dkk:2011. Menurut Erikson, perkembangan ego selalu berubah
berdasarkan pengalaman dan informasi baru yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan orang lain. Erikson juga percaya bahwa kemampuan
memotivasi sikap dan perbuatan dapat membantu perkembangan menjadi positif, inilah alasan mengapa teori Erikson disebut sebagai teori perkembangan
psikososial. Maka siswa pada masa remaja akhir yang pada penelitian ini yaitu siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK kelas XII kompetensi keahlian
akuntansi diharapkan mempunyai kematangan karier akuntansi yang tinggi. Hal
ini sejalan dengan tujuan SMK di Indonesia yaitu mengarahkan siswa agar menjadi lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak dalam dunia
kerja. Havighurts dalam dalam Monks, dkk 1991 mengemukakan bahwa dalam
teori perkembangan terdapat tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan dalam setiap masanya. Dalam penelitian ini, penulis lebih menyoroti masa remaja
akhir dimana salah satu tugas pada masa ini yaitu mempersiapkan secara mandiri dalam menghdapi dunia kerja. Secara teori tersebut, remaja di Indonesia pada
umumnya kisaran umur 16-18 tahun, dimana pada umur tersebut remaja sedang dalam masa pendidikan menengah atas.
Individu siswa akan siap untuk dapat merancang, mengambil putusan atau menentukan pilihan kariernya dengan pertimbangan untung dan ruginya, risiko
yang harus dihadapi, serta keterbatasan dan kekecewaan yang bakal ditemui, manakala siswa telah melalui proses belajar dan pengalaman dengan bimbingan-
bimbingan tertentu sampai pada fase dimana mereka mencapai kematangan dan siap.
Kematangan karier akuntansi sendiri dapat dilihat dari seberapa matang individu siswa dalam merencanakan karier yang akan dipilihnya sesuai dengan
potensi yang dimiliki dan informasi lingkungan dunia kerja. Selain itu juga dapat dilihat dengan usaha yang dilakukan siswa tersebut sehingga mampu menelaah
mana yang terbaik dan potensial untuk kehidupannya kelak. Disinilah akan terbentuk kematangan karier akuntansi pada siswa. Dimana kematangan karier
akuntansi adalah situasi kesiapan diri dari individu untuk mengetahui dan
memahami tentang arah minat dan potensi yang dimilikinya sehingga diharapkan dengan pemahamannya tersebut maka ia dapat menentukan bidang pekerjaan yang
diinginkannya dan lebih jauh lagi akan memudahkannya untuk dapat fokus pada bidang pekerjaan dan sejahtera dalam menjalankannya.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Seniawati 2014 mengenai efektivitas teori karier holland melalui layanan informasi untuk meningkatkan
pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa yang menunjukkan hasil bahwa adanya perbedaan efektivitas teori karier holland melalui layanan informasi untuk
meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa. Dalam hal ini layanan informasi karier sangat berkontribusi dalam meningkatkan kesiapan kerja
siswa. Informasi karier dapat direlevansikan dengan kematangan karier akuntansi dimana ketika individu menginginkan kematangan karier akuntansi yang tinggi
maka salah satunya dengan memperoleh informasi karier supaya dalam merancang dan merencanakan karier dapat dengan pasti disesuaikan dengan
informasi dari dunia kerja dan industri selain dari potensi yang dimilikinya. Siswa akan mempunyai tingkat kematangan karier akuntansi di bidang
akuntansi ketika dia menyadari betapa pentingnya kehidupan pada masa setelah dunia sekolah, dimana siswa harus siap dengan masa transisi tugas perkembangan
yang dihadapi. Dalam proses pencarian solusi dari kebingungan siswa ketika pada masa ini yaitu dengan mencari jati dirinya, individu siswa tentu akan dengan giat
mencari tahu semua informasi terkait dunia kerja di bidang akuntansi sehingga siswa tersebut mampu merancang dan menentukan karier di bidang pekerjaan
akuntansi yang akan dipilih kedepannya.
Uraian di atas dan didukung oleh penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut:
H8: Terdapat pengaruh secara signifikan Locus of Control LOC Internal
terhadap Kematangan karier akuntansi
i. Pengaruh Locus of Control LOC Internal dan Kematangan karier