Pengaruh Pengalaman On the Job Training OJT dan Kematangan karier

dan menyusun karier di bidang pekerjaan akuntansi untuk kedepannya. Disinilah akan terbentuk kematangan karier akuntansi pada siswa. Dimana kematangan karier akuntansi adalah situasi kesiapan diri dari individu untuk mengetahui dan memahami tentang arah minat dan potensi yang dimilikinya sehingga diharapkan dengan pemahamannya tersebut maka ia dapat menentukan bidang pekerjaan yang diinginkannya dan lebih jauh lagi akan memudahkannya untuk dapat fokus pada bidang pekerjaan dan sejahtera dalam menjalankannya. Uraian di atas dan didukung oleh penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut: H5: Terdapat pengaruh secara signifikan Pengalaman On the Job Training OJT terhadap Kematangan karier akuntansi.

f. Pengaruh Pengalaman On the Job Training OJT dan Kematangan karier

akuntansi terhadap Kesiapan Kerja Teori pembelajaran sosial ini dikembangkan oleh Albert Bandura pada tahun 1986. Asal mulanya teori ini disebut observational learning, yaitu belajar dengan jalan mengamati perilaku orang lain. Menurut teori pembelajaran sosial 1986 yang terpenting ialah kemampuan seseorang untuk mengabstrasikan informasi dari perilaku orang lain, mengambil keputusan mengenai perilaku mana yang akan ditiru dan kemudian melakukan perilaku-perilaku yang telah dipilih Mahmud: 145. Hubungan tiga arah antara faktor lingkungan, faktor internal pribadi dan tigkah laku menegaskan bahwa proses-proses kognitif dan faktor- faktor pribadi lainnya mempengaruhi tingkah laku. Dalam situasi alami, orang belajar perilau-perilaku baru dengan jalan mengamati model-model perilaku orang lain dan melalui efek-efek perbuatannya sendiri. Merujuk pada teori di atas yang mengemukakan bahwa tingkah laku dipengaruhi oleh lingkungan dan faktor internal. Dalam hal ini faktor lingkungan yang dimaksud yaitu lingkungan kerja. Salah satu pendidikan menengah atas yaitu Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Secara garis besar dapat dikatakan Sekolah Menengah Kejuruan SMK menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang siap pakai dalam bidangnya. Tujuan tersebut semaksimal mungkin diupayakan untuk dapat dicapai lewat penyelenggaraan proses belajar mengajar dengan mengacu pada kurikulum yang tersedia. Dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan SMK menggariskan bahwa praktik merupakan program yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar di samping teori. Pelaksanaan praktik kerja lapangan atau sering disebut On the Job Training OJT bertujuan agar siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK khususnya dalam penelitian ini siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi memiliki wawasan dan kemampuan untuk bekerja dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan sebenarnya di dunia kerja. Teori diatas mendukung adanya pembelajaran di lapangan berupa Praktik Kerja Industri Prakerin yang sering disebut dengan On the Job Training OJT pada sekolah jenjang menengah atas khususnya Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Karena dengan On the Job Training OJT, siswa tidak hanya mumpuni secara akademik, namun juga mempunyai pengalaman praktik di dunia kerja sesuai dengan teori dan keahlian yang di dapat di bangku sekolah, yang dalam penelitian ini yaitu keahlian akuntansi. Dengan On the Job Training OJT juga siswa akan dapat menemukan identitas dirinya sendiri dan belajar pada lingkungan kerja di bidang akuntansi yang sebenarnya, karena dalam pelaksanaan On the Job Training OJT tentu siswa akan mengalami banyak hal untuk dijadikan pengalaman sebagai pengambilan keputusan nantinya dalam mempersiapkan karier di bidang akuntansi kedepannya. Siswa SMK kejuruan akuntansi akan mempunyai perilaku menjalani observational learning ketika melaksanakan program On the Job Training OJT. Program On the Job Training OJT SMK kejuruan akuntansi seharusnya menempatkan siswa kejuruan akuntansi pada dunia kerja di bidang akuntansi seperti yang sudah dijelaskan pada bidang-bidang akuntansi pada sub bab sebelumnya, sehingga siswa akuntansi akan benar-benar berada pada lingkungan sesuai dengan keahliannya yang di dapat di sekolah, sehingga siswa dapat melihat faktualnya dari pembelajaran di sekolah. Kematangan karier akuntansi sendiri dapat dilihat dari seberapa matang individu siswa dalam merencanakan karier yang akan dipilihnya sesuai dengan potensi yang dimiliki dan informasi lingkungan dunia kerja. Informasi dari dunia kerja akan didapat siswa ketika siswa SMK khususnya kejuruan akuntansi melaksanakan On the Job training OJT. Selain itu juga dapat dilihat dengan usaha yang dilakukan siswa tersebut sehingga mampu menelaah mana yang terbaik dan potensial untuk kehidupannya kelak. Disinilah akan terbentuk kematangan karier akuntansi pada siswa. Upaya untuk mempersiapkan siswa yang mandiri dalam menentukan karier yaitu dengan program on the job training OJT yang telah ditentukan dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Salah satu kematangan karier akuntansi bisa dilihat dari pengalaman yang didapat selama menjalankan on the job training OJT. Dengan diadakannya on the job training OJT tentunya siswa akan mengetahui banyaknya informasi mengenai dunia kerja. Secara tidak sadar, karakter psikologis setiap individu siswa akan menstimulus siswa untuk merencanakan semua hal yang akan dihadapi kedepannya setelah lulus. Disinilah akan terbentuk kematangan karier akuntansi pada siswa. Dimana kematangan karier akuntansi adalah situasi kesiapan diri dari individu untuk mengetahui dan memahami tentang arah minat dan potensi yang dimilikinya sehingga diharapkan dengan pemahamannya tersebut maka ia dapat menentukan bidang pekerjaan yang diinginkannya dan lebih jauh lagi akan memudahkannya untuk dapat fokus pada bidang pekerjaan dan sejahtera dalam menjalankannya. Dengan begitu siswa akan memiliki kematangan karier akuntansi yang tinggi. Sehingga dengan kematangan karier akuntansi yang di peroleh dari pengalaman On the Job Training OJT lebih dapat menjadikan siswa memiliki sebuah kesiapan dalam memasuki dunia kerja. Siswa yang sudah melaksanakan On the Job Training OJT akan mempunyai pengalaman dalam dunia kerja, paling tidak siswa mengetahui apa jabatan dan job describtion yang siswa laksanakan ketika On the Job Training OJT. Pengalaman tersebut dapat menjadikan salah satu bekal siswa untuk siap kerja. Siswa akan memiliki kesiapan kerja lebih baik jika siswa mempunyai pengalaman kerja ynag baik dan memahaminya untuk kemudian dirancang untuk karier siswa kedepannya yang disebut dengan kematangan karier akuntansi. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dewi, dkk 2014 tentang hubungan antara Internal Locus Of Control dan Pengalaman Praktik Kerja Industri dengan Kematangan karier akuntansi pada Siswa Program Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika yang menunjukkan hasil secara parsial bahwa pengalaman Praktik Kerja Industri Prakerin memiliki hubungan positif dengan kematangan karier akuntansi dan berada pada kategori tinggi atau kuat. Hal ini dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hana, dkk 2013 tentang pengaruh pengalaman praktik kerja industri dan locus of control LOC terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Negeri 1 Surakarta yang menyatakan bahwa semakin baik pengalaman Praktik Kerja Industri Prakerin, maka semakin besar kecenderungan siswa dapat meningkatkan kesiapan kerjanya karena dengan banyaknya informasi mengenai dunia kerja yang didapat siswa selama proses on the job training OJT akan membentuk kematangan karier akuntansi yang sistematis pada siswa tersebut. Uraian di atas dan didukung oleh penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut: H6: Terdapat pengaruh secara signifikan Pengalaman On the Job Training OJT terhadap Kesiapan Kerja melalui Kematangan karier akuntansi

g. Pengaruh Locus of Control LOC Internal terhadap Kesiapan Kerja