Teori Pembelajaran Sosial Grand Theory

2.1.2. Teori Pembelajaran Sosial

Teori pembelajaran sosial ini dikembangkan oleh Albert Bandura tahun 1986. Asal mulanya teori ini diisebut observational learning, yaitu belajar dengan jalan mengamati perilaku orang lain. Menurut teori pembelajaran sosial 1986 yang terpenting ialah kemampuan seseorang untuk mengabstrasikan informasi dari perilaku orang lain, mengambil keputusan mengenai perilaku mana yang akan ditiru dan kemudian melakukan perilaku-perilaku yang telah dipilih Mahmud, 1989: 145. Dalam hal ini ada tiga pokok bahasan yang difokuskan dalam teori pembelajaran sosial yakni: prinsip belajar yang menjelaskan hal belajar dalam situasi alami dimana terdapat pola-pola tingkah laku beserta akibatnya yang beragam, yang kedua komponen belajar dimana dalam situasi alami orang akan belajar tingkah laku baru dengan mengamati model-model tingkah laku orang lain dan melalui efek-efek perbuatannya sendiri, disinilah proses kognitif diperlukan. Pokok bahasan yang terakhir yaitu hakikat belajar yang lebih menekankan pada self efficacy dan self regulatory system dalam mencapai keterampilan dan kecakapan selain proses kognitif. Menurut teori pembelajaran sosial atau juga disebut teori belajar sosial, tingkah laku dan lingkungan dapat dimodifikasi, keduanya tidak dapat disebut sebagai penentu utama perubahan tingkah laku. Di perolehnya tingkah laku yang kompleks bukan karena adanya hubungan dua arah antara lingkungan dan individu selain itu juga diantarai oleh berbagai macam faktor pribadi yang bersifat internal. Jadi, menurut Bandura 1986 ada hubungan tiga arah yang saling mengunci, yaitu tingkah laku, lingkungan dan peristiwa-peristiwa bathiniah yang mempengaruhi persepsi dan tindakan. Hubungan tiga arah antara faktor lingkungan, faktor internal pribadi dan tigkah laku menegaskan bahwa proses-proses kognitif dan faktor-faktor pribadi lainnya mempengaruhi tingkah laku. Dalam situasi alami, orang belajar perilaku- perilaku baru dengan jalan mengamati model-model perilaku orang lain dan melalui efek-efek perbuatannya sensiri. Sehingga proses kognitif adalah menyerap informasi dari bermacam-macam tingkah laku yang diamati. Informasi ini kemudian disimpan di dalam ingatan untuk nantinya mungkin diwujudkannya dalam tingkah laku. Teori pembelajaran sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional behavioristik. Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip- prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada kesan dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal . Teori ini mengemukakan bahwa sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain atau model, jadi inilah inti dari teori pembelajaran sosial.

2.2. Kesiapan Kerja