cermat, hati-hati dan mencintai akuntansi sebagai bagian dari bentuk pertanggungjawaban kepada pihak lain, dan psikomotorik keterampilan dalam
menyusun jurnal, laporan keuangan dan unsur materi akuntansi yang lain. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Hana, dkk 2013 tentang
pengaruh pengalaman Praktik Kerja Industri Prakerin dan locus of control LOC Internal yang menunjukkan hasil secara parsial bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara pengalaman Praktik Kerja Industri Prakerin terhadap kesiapan kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin baik pengalaman Praktik
Kerja Industri Prakerin, maka semakin besar kecenderungan siswa dapat meningkatkan kesiapan kerjanya. Praktik Kerja Industri Prakerin sering disebut
juga dengan On the Job Training OJT. Uraian di atas dan didukung oleh penelitian-penelitian terdahulu yang
relevan, maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut:
H4: Pengalaman On the Job Training OJT Pengalaman On the Job Training
OJT terhadap Kesiapan Kerja
e. Pengaruh Pengalaman On the Job Training OJT terhadap Kematangan
karier akuntansi
Teori pembelajaran sosial ini dikembangkan oleh Bandura pada tahun 1986 Mahmud:1989. Asal mulanya teori ini diisebut observational learning, yaitu
belajar dengan jalan mengamati perilaku orang lain. Menurut teori pembelajaran sosial 1986 yang terpenting ialah kemampuan seseorang untuk mengabstrasikan
informasi dari perilaku orang lain, mengambil keputusan mengenai perilaku mana yang akan ditiru dan kemudian melakukan perilaku-perilaku yang telah dipilih
Mahmud: 145. Hubungan tiga arah antara faktor lingkungan, faktor internal
pribadi dan tigkah laku menegaskan bahwa proses-proses kognitif dan faktor- faktor pribadi lainnya mempengaruhi tingkah laku. Dalam situasi alami, orang
belajar perilau-perilaku baru dengan jalan mengamati model-model perilaku orang lain dan melalui efek-efek perbuatannya sendiri.
Teori diatas mendukung adanya pembelajaran di lapangan berupa Praktik Kerja Industri Prakerin yang sering disebut dengan On the Job Training OJT
pada sekolah jenjang menengah atas khususnya Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Karena dengan On the Job Training OJT, siswa tidak hanya mumpuni
secara akademik, namun juga mempunyai pengalaman praktik di dunia kerja sesuai dengan teori dan keahlian yang di dapat di bangku sekolah, yang dalam
penelitian ini yaitu keahlian akuntansi. Dengan On the Job Training OJT juga siswa akan dapat menemukan identitas dirinya sendiri dan belajar pada
lingkungan kerja di bidang akuntansi yang sebenarnya, karena dalam pelaksanaan On the Job Training OJT tentu siswa akan mengalami banyak hal untuk
dijadikan pengalaman sebagai pengambilan keputusan nantinya dalam mempersiapkan karier di bidang akuntansi kedepannya.
Sesuai dengan teori belajar sosial yang dikembangankan oleh Bandura 1986, bahwa perilaku dipengaruhi oleh lingkungan dan faktor internal. Siswa
SMK kejuruan akuntansi akan mempunyai perilaku menjalani observational learning ketika melaksanakan program On the Job Training OJT. Program On
the Job Training OJT SMK kejuruan akuntansi seharusnya menempatkan siswa kejuruan akuntansi pada dunia kerja di bidang akuntansi seperti yang sudah
dijelaskan pada bidang-bidang akuntansi pada sub bab sebelumnya, sehingga
siswa akuntansi akan benar-benar berada pada lingkungan sesuai dengan keahliannya yang di dapat di sekolah, sehingga siswa dapat melihat faktualnya
dari pembelajaran di sekolah.Kematangan karier akuntansi sendiri dapat dilihat dari seberapa matang individu siswa dalam merencanakan karier yang akan
dipilihnya sesuai dengan potensi yang dimiliki dan informasi lingkungan dunia kerja. Informasi dari dunia kerja akan didapat siswa ketika siswa SMK khususnya
kejuruan akuntansi melaksanakan On the Job training OJT. Selain itu juga dapat dilihat dengan usaha yang dilakukan siswa tersebut sehingga mampu menelaah
mana yang terbaik dan potensial untuk kehidupannya kelak. Disinilah akan terbentuk kematangan karier akuntansi pada siswa.
Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dewi, dkk. 2014 tentang hubungan pengalaman Praktik Kerja Industri Prakerin dan locus of
control LOC internal dengan kematangan karier akuntansi yang menunjukkan hasil secara parsial bahwa pengalaman Praktik Kerja Industri Prakerin memiliki
hubungan positif dengan kematangan karier akuntansi dan berada pada kategori tinggi atau kuat. Hal ini dapat menggambarkan bahwa semakin baik dan banyak
pengalaman yang didapat ketika Praktik Kerja Industri Prakerin maka semakin tinggi pula kematangan karier akuntansi yang dimiliki.
Kematangan karier akuntansi di bidang akuntansi ini bisa dilihat dari pengalaman yang didapat selama menjalankan on the job training OJT. Siswa
yang memiliki orientasi jauh ke depan tentunya akan memanfaatkan kegiatan on the job training OJT ini dengan penuh antusias untuk memperoleh informasi
terkait dunia kerja di bidang akuntansi, sehingga siswa dapat segera merancang
dan menyusun karier di bidang pekerjaan akuntansi untuk kedepannya. Disinilah akan terbentuk kematangan karier akuntansi pada siswa. Dimana kematangan
karier akuntansi adalah situasi kesiapan diri dari individu untuk mengetahui dan memahami tentang arah minat dan potensi yang dimilikinya sehingga diharapkan
dengan pemahamannya tersebut maka ia dapat menentukan bidang pekerjaan yang diinginkannya dan lebih jauh lagi akan memudahkannya untuk dapat fokus pada
bidang pekerjaan dan sejahtera dalam menjalankannya. Uraian di atas dan didukung oleh penelitian-penelitian terdahulu yang
relevan, maka penulis menarik hipotesis sebagai berikut:
H5: Terdapat pengaruh secara signifikan Pengalaman On the Job Training OJT
terhadap Kematangan karier akuntansi.
f. Pengaruh Pengalaman On the Job Training OJT dan Kematangan karier