Pengertian Kesiapan Kerja Kesiapan Kerja

mengunci, yaitu tingkah laku, lingkungan dan peristiwa-peristiwa bathiniah yang mempengaruhi persepsi dan tindakan. Hubungan tiga arah antara faktor lingkungan, faktor internal pribadi dan tigkah laku menegaskan bahwa proses-proses kognitif dan faktor-faktor pribadi lainnya mempengaruhi tingkah laku. Dalam situasi alami, orang belajar perilaku- perilaku baru dengan jalan mengamati model-model perilaku orang lain dan melalui efek-efek perbuatannya sensiri. Sehingga proses kognitif adalah menyerap informasi dari bermacam-macam tingkah laku yang diamati. Informasi ini kemudian disimpan di dalam ingatan untuk nantinya mungkin diwujudkannya dalam tingkah laku. Teori pembelajaran sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional behavioristik. Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip- prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada kesan dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal . Teori ini mengemukakan bahwa sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain atau model, jadi inilah inti dari teori pembelajaran sosial.

2.2. Kesiapan Kerja

2.2.1. Pengertian Kesiapan Kerja

Memasuki era globalisasi yang semakin ketat persaingan dalam dunia kerja, seseorang perlu memiliki kesiapan kerja untuk mencapai keberhasilan dalam suatu pekerjaan. Menurut Wakhinuddin S. 2010 menyebutkan bahwa kesiapan adalah segala sesuatu yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Slameto 2010:113 kesiapan merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kesiapan masing-masing individu terdiri dari kesiapan fisik dan kesiapan mental. Dari uraian tersebut, maka kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap memberi jawaban terhadap situasi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Poerwodarminto 1991:448 kerja diartikan sebagai kegiatan melakukan sesuatu untuk mencari nafkah atau mata pencaharian. Sedangkan Anoraga 2009:11 mengemukakan bahwa kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kesiapan kerja merupakan suatu kondisi yang memungkinkan para siswa dapat langsung bekerja setamat sekolah tanpa memerlukan masa penyesuaian diri yang memakan waktu lama Mu‟ayati, 2014:328. Kondisi mencakup setidak- tidaknya tiga aspek, yaitu: kondisi fisik, mental dan emosional; kebutuhan- kebutuhan, motif dan tujuan; keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang dipelajari. Banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja siswa SMK dalam memasuki dunia kerja. Salah satunya yaitu didasarkan pada penguasaan terhadap materi pendidikan dan pelatihan kejuruan pada masing-masing siswa, yang pada penelitian ini khususnya kejuruan akuntansi. Peran penguasaan materi kejuruan akuntansi dan umum menjadi sangat penting bagi siswa dalam menghadapi tantangan dunia kerja di bidang akuntansi. Dengan demikian siswa yang memiliki kemampuan dalam penguasaan materi akuntansi baik itu secara kognitif, afektif maupun psikomotorik yang tinggi menandakan bahwa siswa tersebut memiliki kesiapan kerja yang tinggi pula. Rahayu 2007 mengungkapkan bahwa penguasaan materi tanpa diimbangi dengan kemampuan praktik yang memadai akan sia-sia. Pengetahuan yang diperoleh di sekolah saja belum cukup bagi siswa untuk bekal menuju dunia kerja. Oleh karena itu, disamping pembelajaran teoritis, juga diperlukan pembelajaran praktik yang diimplementasikan dalam Praktik Kerja Industri Prakerin. Selain itu, Hana 2013 mengemukakan bahwa kesiapan kerja juga dipengaruhi oleh karakter psikologis yaitu Locus Of Control LOC, karena karakter psikologis ini sangat mempengaruhi mental dan emosional dari individu karena Locus Of Control LOC ini menjelaskan bahwa diri seorang individu merupakan penentu dan pengendali atas nasibnya. Berdasarkan beberapa uraian pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja merupakan keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Siswa SMK kejuruan akuntansi dapat menjadi tenaga yang ahli dan profesional memerlukan suatu keterampilan, keahlian dan kemahiran di bidang akuntansi. Kesiapan kerja dapat menunjukkan seseorang sudah siap menggunakan kemampuannya dalam mengerjakan sesuatu sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

2.2.2. Prinsip Kesiapan Kerja