Indikator Kesiapan Kerja Kesiapan Kerja

menyelesaikan pekerjaan; Kecakapan kerja, mempunyai kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaan baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan; Kedisiplinan, mempunyai sikap disiplin yang tinggi, patuh dan taat mengikuti segala peraturan dan ketentuan yang berlaku; Motivasi prestasi, mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mengembangkan diri; Kemampuan team work, mempunyai sikap terbuka dan siap untuk bekerja sama dengan siapa saja dan bekerja dalam satu team; dan Kemampuan berkomunikasi, mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik, seperti penguasaan bahasa teknik, bahasa asing dan lain-lain. Berdasarkan uraian di atas, maka kesiapan kerja bagi siswa SMK sangatlah penting, karena dalam waktu yang sangat singkat, cepat atau lambat, seluruh atau sebagian dari siswa tersebut akan menghadapi satu jenjang yang lebih tinggi yaitu bekerja. Dalam mencapai prinsip kesiapan kerja di bidang akuntansi, dapat dilakukan berbagai cara salah satunya dengan kegiatan pendidikan sistem ganda yang sudah dijalankan oleh SMK melalui program On the Job Training OJT. Dengan program On the Job Training OJT yang lebih menunjukkan pada dunia kerja di bidang akuntansi ini dapat memberikan sumbangan besar terhadap kesiapan kerja siswa melalui pengalaman-pengalaman dan informasi yang di dapat ketika proses On the Job Training OJT.

2.2.3. Indikator Kesiapan Kerja

Tenaga kerja yang berkualitas memiliki karakteristik keterampilan bekerja dan wawasan pengetahuan yang luas, profesional, produktif dan memiliki etos kerja tinggi, sehingga mampu memberikan kontribusi yang berkualitas dan berkuantitas Hamalik: 2007. Dengan adanya tuntutan tenaga kerja yang sesuai dengan permintaan lapangan seperti diungkapkan pada uraian di atas, maka diharapkan calon tenaga kerja harus memiliki kesiapan kerja yang cukup. Slameto 2010:14 menyebutkan ada tiga aspek yang mempengaruhi kesiapan yaitu: kondisi fisik, mental dan emosional; kebutuhan atau motif tujuan; dan keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari. Sehubungan dengan pendapat di atas, Munandar 2008:41 menjelaskan ada 2 tahapan penerimaan tenaga kerja, yaitu pencarian calon tenaga kerja dan seleksi calon tenaga kerja. Pada tahapan seleksi calon tenaga kerja terdapat proses seleksi yang secara garis besar ada empat tahapan. Tahap pertama, seleksi surat-surat lamaran. Tahap kedua, wawancara awal, biasanya pada tahap ini calon tenaga kerja di wawancarai latar belakang dan riwayat dari calon tenaga kerja. Tahap ketiga, ujian; psikotes; dan wawancara, biasanya pada tahap ini calon tenaga kerja akan mendapat ujian baik secara lisan maupun tertulis mengenai pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Selain itu juga calon tenaga kerja akan dinilai secara psikologik, baik itu secara klasikal maupun individu. Tahap ke empat, penilaian akhir, pada tahap ini biasanya pengambilan keputusan akhir, di terima atau di tolak, jika calon tenaga kerja di terima kemudian diminta untuk tes kesehatan umumnya. Sejalan dengan pendapat tersebut, dalam penelitian yang dilakukan oleh Valid 2011 menyebutkan bahwa indikator dari kesiapan kerja yaitu pertimbangan yang logis dan objektif, bersikap kritis, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja, bertangggung jawab, mempunyai ambisi untuk maju, kemampuan dan kemauan bekerja sama dengan orang lain. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dirumuskan indikator untuk mengetahui kategori kesiapan kerja pada siswa antara lain: a. Kondisi fisik, mental dan emosional; siswa yang mempunyai kesiapan kerja akan mempunyai kondisi fisik, mental dan emosional ynag baik. Hal ini dikarenakan dalam tahap seleksi seperti yang dikemukakan oleh Munandar 2008 diantaranya ada seleksi psikotes dan tes kesehatan. b. Mempunyai ambisi untuk maju; siswa yang memiliki ambisi untuk maju tentunya akan mempunyai kesiapan kerja yang tinggi, karena siswa tersebut punya ekpektasi dan keinginan untuk selalu maju. c. Kemampuan bekerja sama dengan orang lain; hal ini sangat penting dimiliki siswa karena jika siswa tidak bisa bekerja sama dengan orang lain dan cenderung individualis tidak akan bisa membaur dengan sesama karyawan dan itu akan menghambat pekerjaan yang membutuhkan teamwork. d. Keterampilan dan pengetahuan; hal ini paling krusial yang harus dimiliki siswa untuk bisa dikatakan memiliki kesiapan kerja. Dimana semua pekerjaan harus dikerjakan dengan keterampilan dan pengetahuan yang matang dari calon tenaga kerja.

2.3. Locus Of Control LOC Internal