Jumlah Alat Tangkap Keadaan Umum Perikanan

Tabel 25 menunjukkan persentase tenaga kerja berdasarkan mata pencaharian, dimana pekerjaan sebagai nelayan menempati urutan kedua setelah petani. Ini menunjukkan bahwa 0,68 masyarakat di Kabupaten Pohuwato bekerja sebagai petani dan nelayan. Tenaga kerja yang ada di Kabupaten Pohuwato terdiri dari berbagai profesi seperti petani, nelayan, peternak, usaha jasa, PNS, Polri, TNI, dan DPR. Selain itu ada pensiunan PNS, Polri, dan TNI, dan yang belum bekerja. Tabel 26 Jumlah kepala keluarga miskin di Kabupaten Pohuwato, 2005 Kecamatan Penduduk Kepala Keluarga Miskin Paguat 81.283 2.168 Marisa 25.130 3.125 Patilanggio 7.330 1.177 Randangan 12.237 1.074 Taluditi 5.627 715 Lemito 13.809 1.239 Popayato 17.706 1.946 Jumlah 163.122 11.444 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato, 2005 Berdasar Tabel 26 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pohuwato 163.122 orang, dan merupakan kepala keluarga KK miskin sejumlah 11.444 orang, yang tersebar di beberapa kecamatan yaitu, Kecamatan Paguat 0,19, Marisa 0,27, Patilanggio 0,10, Randangan 0,09, Taluditi 0,06, Lemito 0,11 dan Popayato 0,17. Dari ke tujuh kecamatan tersebut Kecamatan Marisa menempati urutan pertama yang tertinggi jumlah KK yang miskin yaitu sebesar 0,27.

4.2.2.3 Jumlah Alat Tangkap

Pada tahun 2005 jumlah armada penangkapan di Kabupaten Pohuwato sebesar 1475 unit yang terdiri dari, kapal motor KM 3 unit, perahu tanpa motor PTM 645 unit, dan perahu motor tempel PMT 827 unit Tabel 13. Dari data tersebut menunjukkan bahwa KM masih terlalu sedikit hanya 0,002, sementara PTM jumlahnya cukup besar yaitu 0,41, dan PMT 0,53. Jika dilihat dari persentase, maka PMT lebih besar jumlahnya dari PTM, sehingga akan berpengaruh pada daerah penangkapan ikan fishing ground. Penangkapan ikan di perairan Kabupaten Pohuwato belum berkembang dan masih tradisional, umumnya nelayan menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap antara lain, pancing, pukat cincin, jaring dan bagan, tetapi alat tangkap yang dominan adalah pukat cincin purse seine dan pancing hook and lines. Berdasarkan penelitian di lapangan ternyata dari 100 responden terdapat 40 yang menggunakan pukat cincin, 25 menggunakan alat pancing, 15 menggunakan jaring, dan alat tangkap lainnya 20 Tabel 27. Tabel 27 Persentase alat tangkap responden di Kabupaten Pohuwato Alat tangkap Persentase Purse seine Pancing Jaring Lainnya 40 25 15 20 Total 100 Sumber : Diolah dari data primer Jenis ikan yang tertangkap pada umumnya adalah ikan layang Decapterus spp , tuna Thunnus spp, tongkol Euthymus sp, cakalang Katsuwonus pelamis dan ikan teri Stolephorus spp. Ikan-ikan hasil tangkapan yang didaratkan di TPIPos di Kabupaten Pohuwato, merupakan ikan yang masih segar karena lama penangkapan hanya sehari one-day fishing. Rantai distribusi pemasaran hasil perikanan tangkap yaitu produsen ikan menjual ikan kepada tengkulak, pedagang perantara broker, wholesaler pedagang perantara yang membeli secara besar- besaran, retailer pedagang penjual eceran, institusi, dan exporter eksportir. Pengolahan ikan dilakukan dengan cara penggaramanpengeringan, dan pengasapan. Hasil olahan selain dijual di Kabupaten Pohuwato, juga dijual ke daerah-daerah, seperti Manado, Bitung, Makassar, Palu, Bali, dan Surabaya, sementara untuk ekspor yang umumnya merupakan ikan segar dengan tujuan Hongkong, Singapura, Taiwan, dan Jepang. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Pemanfaatan Optimal Sumberdaya Perikanan 5.1.1 Estimasi Parameter Bioekonomi