Pendapatan Rumah Tangga Nelayan Pengeluaran R umah Tangga Nelayan

3.4.4.1 Pendapatan Rumah Tangga Nelayan

Pendapatan rumah tangga nelayan dikelompokan kedalam sumber pendapatan yaitu : pendapatan dari sektor usaha perikanan m 1 , usaha perdagangan m 2 , dan sewa atau bunga modal m 3 . Secara matema tis formula pendapatan rumah tangga nelayan M N dirumuskan sebagai berikut : M N = m 1 + m 2 + m 3 .............................................................................. 24 Pendapatan rumah tangga nelayan M N dihitung per tahun dalam setiap desa terpilih, dengan menggunakan pendugaan pendapatan per trip. Pendapatan dari usaha perikanan terdiri dari pendapatan yang didapatkan oleh nelayan penangkap beserta juragannya dari usaha penangkapan di laut. Pendapatan dari usaha perikanan m 1 dihitung berdasarkan proporsi pendapatan yang diperoleh oleh setiap individu juragan maupun nelayan penangkap dari hasil tangkapan. Nilai hasil tangkapan ini didapat dari biomassa per jenis ikan yang tertangkap dikali dengan harga satuan per kilogram setiap jenis ikan. Data ini biasanya tersimpan pada juragan untuk beberapa tahun terakhir. Proporsi pembagian pendapatan pada usaha perikanan tangkap dihitung berdasarkan ketetapan bagi hasil yang berlaku di masing- masing daerah. Pendapatan yang dip eroleh dari usaha perdagangan m 2 meliputi semua pendapatan yang diperoleh rumah tangga nelayan dari usaha perdagangan barang maupun jasa. Sumber pendapatan lain dalam satu rumah tangga nelayan adalah sewa atau bunga modal m 3 merupakan pendapatan yang diperoleh dari sewa atau bunga dari modal yang dimiliki. Pendapatan ini dapat berasal dari bunga uang yang dipinjamkan pada orang lain, atau sewa barang-barang produksi yang disewa oleh orang lain seperti alat tangkap, perahu, tambak, sawah, kebun, ruma h kontrakan atau barang-barang lainnya yang dapat menghasilkan uang setelah disewakan kepada orang atau badan lainnya.

3.4.4.2 Pengeluaran R umah Tangga Nelayan

Pengeluaran rumah tangga nelayan dihitung berdasarkan pendekatan atas besarnya pajak yang dibayar dan jumlah konsumsinya. Dengan demikian total pengeluaran satu rumah tangga nelayan adalah jumlah pajak yang harus dibayarkan ditambah dengan total jumlah konsumsinya setiap tahun. Persamaan pengeluaran rumah tangga nelayan dapat dirumuskan sebagai berikut : C N = Tx + Ks + Pr ..................................................................................... 25 Dimana C N = total pengeluaran rumah tangga nelayan rupiah per tahaun, Tx = total jumlah pajak yang harus dibayarkan setiap tahunnya, Ks = jumlah pengeluaran rumah tangga nelayan yang digunakan untuk menjalankan pekerjaan atau usahanya, dan Pr = total jumlah pengeluaran yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga. Pengeluaran rumah tangga nelayan untuk membayar pajak meliputi semua pembayaran pajak terhadap kegiatan usaha, modal, barang, kekayaan, maupun pendapatannya. Dalam masyarakat nelayan pesisisr jenis pajak yang biasanya harus dibayarkan antara lain pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor termasuk kapal, pajak penghasilan, dan retribusi. Data-data mengenai jumlah pajak yang dibayarkan oleh rumah tangga nelayan didapatkan dengan cara wawancara langsung kepada setiap responden yang terpilih. Pengeluaran untuk menjalankan usaha sesuai dengan sektor pekerjaan atau kegiatan usaha yang dapat memberikan pendapatan, penge luaran untuk usaha pertanianpeternakan perkebunan, usaha perdagangan, dan pengeluaran untuk barang-barang yang disewakan. Konsumsi rumah tangga nelayan merupakan jumlah pengeluaran yang dibelanjakan oleh rumah tangga nelayan untuk membeli barang makanan pangan, non pangan, termasuk biaya kesehatan, hiburan dan rekreasi, keamanan dan kepentingan sosial dan organisasi. Pada dasarnya kebutuhan manusia menyangkut tiga hal yaitu; 1 Kebutuhan primer yaitu kebutuhan manusia yang pemuasannya tidak dapat di tunda dalam arti harus di penuhi segera karena kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia, misalnya; kebutuhan makan dan minum. 2 Kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan yang pemuasannya dapat di lakukan sesudah kebutuhan primer telah di penuhi, misalnya pakaian. 3 Kebutuhan tertier yaitu kebutuhan yang secara umum mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi, misalnya televisi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan sulit di penuhi jika nelayan ketika melaut tidak mendapatkan ikan yang di sebabkan oleh musim badai, sehingga di butuhkan pekerjaan lain disamping sebagai nelayan, misalnya bertani atau menjadi buruh bangunan, dsb-nya. Pengeluaran rumah tangga nelayan umumnya menyangkut pembelian beras, gula, kopi, rokok, minyak tanah, bumbu dapur, biaya pendidikan, dan listrik. Persoalannya adalah penghasilan dan distribusi pendapatan nelayan yang tidak sama. Dalam penelitian ini akan dikaji aspek-aspek yang dapat memberdayakan masyarakat nelayan, yang hingga saat ini masih dekat dengan kemiskinan. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi yang kongkrit dalam mengatasi persoalan-persoalan yang di hadapi masyarakat nelayan. Keterlibatan swasta perusahaan menanamkan dananya untuk pengembangan usaha perikanan melalui investasi, dapat merupakan air penyejuk kendala pemberdayaan masyarakat nelayan. Modal atau dana menjadi kendala utama bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan, karena selama ini modal di peroleh dari pemerintah dan jumlahnya terbatas dan diperebutkan oleh banyak nelayan. Pengukuran bahwa ekonomi masyarakat nelayan terberdaya, maka sebagai standar pengukuran antara lain yaitu : 1 Dapat dilihat dari pendapatan masyarakat nelayan apakah secara keseluruhan mengalami peningkatan, untuk itu investasi yang dilakukan swasta, diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan. Jika pendapatan nelayan adalah Rp120.865,50 per bulan, maka dengan adanya investasi akan dapat menambah pendapatan dari Rp 120.865,50 meningkat diatas UMR Rp500.000 per bulan. 2 Keikutsertaan swasta dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan melalui investasi, membuka peluang usaha dengan memacu kegiatan dan kesempatan kerja. Sehingga perekonomian mejadi lebih bergairah dan pendapatan asli daerah meningkat. Menatap kehidupan ekonomi mereka bahwa hari ini harus lebih baik dari ha ri kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Dengan memacu peningkatan produksi perikanan laut, peningkatan penggunaan kapal motor tempel, kapal motor, dan alat tangkap modern, akan mempermudah nelayan memperoleh hasil tangkap yang diinginkan. Namun teknologi yang diterapkan harus disesuaikan dengan kondisi setempat dengan memperhatikan keterpaduan dan kelestarian lingkungan.

3.4.5 Pendekatan Sistem