Causal Loop Model Total

kebutuhan manusia tidak saja pangan tetapi terdapat berbagai macam kebutuhan lain yang harus dapat dipenuhi yaitu, pakaian, kesehatan, pendidikan, dan perumahan.

5.4 Analisis Dinamis Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Layang

5.4.1 Causal Loop

Untuk memudahkan pekerjaan berfikir sistemik adalah dengan menyederhanakan sistem dinamis kedalam diagram simpal kausal causal loop. Diagram simpal kausal adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab akibat causal relationship ke dalam bahasa gambar tertentu. Proses penstrukturan adalah dengan merangkai hubungan sebab akibat tersebut menjadi sistem tertutup, sehingga menghasilkan simpal-simpal loops. Unsur sebab maupun akibat harus merujuk pada keadaan yang terukur, baik secara kua litatif untuk keadaan yang dirasakan perceived maupun secara kuantitatif untuk keadaan nyata actual. Diagram causal loops untuk penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 13 di bawah ini.

5.4.2 Model Total

Langkah selanjutnya dilakukan pemodelan dalam bentuk uraian, gambar atau rumus. Dalam model dapat dikelompokkan menjadi model kuantitatif dan kualitatif. Model kuantitatif adalah model yang berbentuk rumus-rumus matematik, statistik, atau komputer. Sementara model kualitatif adalah model yang berbentuk gambar, diagram, atau matriks, yang menyatakan hubungan antar unsur. Setelah dilakukan pemodelan, selanjutnya dilakukan simulasi dengan menggunakan model yang telah dibuat. Simulasi dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak software. Terdapat berbagai macam perangkat lunak, dan yang digunakan dalam simulasi model dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kabupaten Pohuwato adalah perangkat lunak Stella. Program Stella dapat mengkaji berbagai skenario kebijakan pemanfaatan sumberdaya perikanan tangkap yang berpengaruh pada pendapatan dan kesejahteraan nelayan. Stella merupakan model untuk mengabstraksi masalah yang kompleks menjadi sederhana. Selain itu Stella adalah model yang menggambarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dalam satu sistem yang saling terkait. Model investasi optimal terdiri dari ; 1 sub model biomassa ; 2 sub model upaya tangkap ; dan 3 sub model investasi. ~ laju biomassa pertumbuhan intrinsik r Biomassa B Tangkapn C ratio biomassa ~ Kematian Kematian Alami pertumbuhan intrinsik daya dukung lingkungan K laju tangkapan Effort E koefisien tangkap q perubahan efisiensi Gambar 14 Sub model biomassa Gambar 14 tersebut diatas menunjukkan sub model biomassa, yang disusun berdasarkan laju biomassa yang merupakan hubungan antara tingkat biomassa dengan parameter pertumbuhan intrinsik r, daya dukung lingkungan K, dan koefisien tangkapan q. Hasil simulasi sub model biomassa terdapat pada Lampiran 18. Unit Tangkapan E laju effort rata2 effort effort laju effort tetap dampak penambahan effort terhadap CPUE ratio CPUE CPUE perubahan tangkapan koefisien tangkapan q CPUE normal efisiensi tangkapan tabel Gambar 15 Sub model upaya tangkap effort Gambar 15 menunjukkan sub model upaya tangkap yang disusun berdasarkan laju tangkapan dan jumlah effort unit yang dipengaruhi oleh koefisien tangkapan q, sementara laju tangkapan ditentukan oleh CPUE Catch Per Unit Effort . Hasil perhitungan simulasi sub model upaya tangkap terdapat pada Lampiran 19. Investasi DC DB Net Present Value total biaya total pendapatan biaya tetap biaya tidak tetap harga ikan hasil tangkapan DF suku bunga upah ABK retribusi1 Operasional BC Trip Gambar 16 Sub model investasi Gambar 16 menunjukkan sub model investasi yang dibangun berdasarkan pendapatan yang dipengaruhi oleh jumlah tangkapan, harga ikan, dan trip. Sementara pengeluaran dipengaruhi oleh biaya tetap fixed cost, biaya tidak tetap variable cost, dan investasi investment. Kemudian discount factor DF dipengaruhi tingkat suku bunga yang akhirnya akan dapat mempengaruhi total pendapatan dan total biaya. Hasil perhitungan simulasi sub model investasi disajikan pada Lampiran 20. Dari ketiga sub model yaitu, sub model biomassa, sub model upaya tangkap effort, dan sub model investasi, digabung menjadi satu model, tujuannya agar dapat dilihat secara langsung keterkaitan antara sub model yang satu dengan sub model yang lain, dan dapat diketahui keterkaitan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Model tersebut merupakan gambaran dari model dinamis analisis investasi optimal pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo Gambar 17. DC DB Suku Bunga Investasi total biaya total pendapatan biaya tetap biaya tidak tetap harga ikan DF Net Present Value upah ABK retribusi1 koefisien tangkapan q Unit Tangkapan E laju effort rata2 effort effort laju effort tetap dampak penambahan effort terhadap CPUE ratio CPUE CPUE perubahan tangkapan CPUE normal efisiensi tabel ~ laju biomassa pertumbuhan intrinsik r biomassa B Tangkapn C operasional daya dukung lingkungan K Keterangan : Effort = upaya tangkap unit CPUE = catch per unit effort tangkapan per satuan upaya ABK = anak buah kapal DB = discounted benefit DC = discounted cost Gambar 17 Model dinamis analisis investasi pemanfaatan sumberdaya ikan layang di Kabupaten Pohuwato

5.4.3 Running Model