Batasan Penelitian Metode Analisis Data

telah diterapkan. 3 Model integratif adalah model perpaduan antara kedua model di atas. Model ini kerap disebut sebagai model komprehensif atau model holistik, karena analisis dilakukan terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan yang mungkin timbul, baik ‘sebelum’ maupun ‘sesudah’ suatu kebijakan dioperasikan. Model analisis kebijakan ini biasanya melibatkan teknik- teknik peramalan dan evaluasi secara terintegrasi.

3.4.7 Batasan Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada sumberdaya perikanan ikan layang Decapterus spp, ikan tersebut ditangkap dengan menggunakan alat tangkap purse seine pukat cincin. Ikan layang hidup bergerombol seperti ikan pelagis kecil lainnya antara lain ikan kembung Rastrelliger spp, selar Selaroiders spp, teri Stolephorus spp, japuh Dussumieria spp, tembang Sardinella fimbriata, dan lemuru Sardinella longiceps. Ikan layang dipengaruhi oleh migrasi harian dari organisme lain yang terdapat di suatu perairan, dan pada waktu siang hari gerombolan- gerombolan ikan bergerak ke lapisan atas, yang disebabkan oleh adanya perpindahan masal dari plankton nabati yang diikuti oleh plankton hewani dan binatang-binatang yang lebih besar termasuk ikan. Wilayah perairan tempat menangkap ikan layang adalah di Teluk Tomini, yang merupakan perairan semi tertutup yang memanjang dari barat ke timur, dengan mulut teluk berada di timur berhadapan dengan laut Maluku. Kabupaten Pohuwato merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Gorontalo yang memanfaatkan wilayah perairan Teluk Tomini. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ; 1 berdasarkan wilayah penelitian didasarkan pada jumlah tangkapan yang didaratkan oleh nelayan di tempat pendaratan ikan di Kabupaten Pohuwato ; 2 spesies tunggal single species ; dan 3 wilayah perairan semi tertutup. 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Provinsi Gorontalo 4.1.1 Letak Geografis, Oceanografis dan Iklim Provinsi Gorontalo terbentuk berdasarkan UU No 38 Tahun 2000, merupakan pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara dan disahkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada tanggal 22 Desember 2000. Sebagai provinsi yang baru pemerintah daerah terus memacu pembangunan di Provinsi Gorontalo dengan menitikberatkan pada produk unggulan dari sektor perikanan dan pertanian. Letak Provinsi Gorontalo secara geografis antara 0 30 ´ – 1 ´ Lintang Utara dan 121 – 123 30 ? Bujur Timur dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Sulawesi. - Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Utara - Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini. - Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah. Tabel 6 Luas wilayah, jumlah penduduk dan kepadatan penduduk per km 2 menurut Kabupaten Kota di Provinsi Gorontalo Kabupaten Kota Luas Jumlah Rata-rata Wilayah km 2 Pendud uk Penduduk per km 2 Kota Gorontalo 64,80 147.354 2.274 Kab. Gorontalo 3.426,98 415.672 121 Kab. Boalemo 2.248,24 108.312 48 Kab. Pohuwato 4.491,03 105.593 24 Kab. Bone Bolango 1.984,40 122.722 62 Provinsi Gorontalo 12.215,45 899.653 73 Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, 2004 Tabel 6 tersebut diatas menunjukkan bahwa Provinsi Gorontalo memiliki penduduk 899.653 jiwa, pada awalnya Provinsi Gorontalo terdiri dari 2 Kabupaten dan 1 Kota, yaitu Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo dan Kota Gorontalo. Kemudian berkembang menjadi 4 Kabupaten dan 1 Kota yakni,