Analisis Dalam Penentuan Prioritas Pemanfaatan

Berdasarkan Tabel 47 menunjukkan penilaian terhadap aspek ekologi, ekonomi dan aspek sosial. Bobot aspek ekologi sebesar 0,0627 dan aspek ekonomi memiliki bobot 0,6376 serta kriteria sosial memiliki bobot 0,2297. Jika dilihat dari tingginya bobot masing- masing aspek, maka aspek ekonomi merupakan aspek yang paling tinggi jika dibandingkan dengan aspek sosial dan aspek ekologi. Perbedaan bobot antara aspek ekologi, ekonomi dan sosial Gambar 24. 0.0627 0.6376 0.2997 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 1 2 3 Ekologi Ekonomi Sosial Gambar 24 Diagram gabungan hubungan antara aspek ekologi, ekonomi, dan sosial Gambar 24 diatas menunjukkan bahwa tingginya aspek ekonomi merupakan indikasi yang sangat baik bagi investasi, dan akan menarik stakeholders meskipun aspek ekologi dan sosial lebih rendah bobotnya, namun ketiga aspek tersebut dibutuhkan dalam investasi karena saling terkait satu sama lain.

5.5.2.2 Analisis Dalam Penentuan Prioritas Pemanfaatan

Setelah diperoleh data dari hasil pembobotan, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil pembobotan dari ketiga skenario investasi tersebut dengan menggunakan software critplus 3.0 dengan teknik simple multi attribute rating technique SMART . Gambar 25 Hirarki dalam penentuan prioritas skenario investasi pemanfaatan sumberdaya ikan layang di Kabupaten Pohuwato dengan teknik SMART yang didasarkan pada ekologi-ekonomi Gambar 25 memperlihatkan hirarki dalam penentuan ketiga skenario investasi yang didasarkan pada aspek ekologi dan aspek ekonomi. Skor akhir dari ketiga skenario investasi pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kabupaten Pohuwato menggunakan teknik SMART berdasarkan aspek ekologi dan ekonomi Gambar 26. Gambar 26 Skor akhir prioritas skenario investasi pemanfaatan sumberdaya ikan layang di Kabupaten Pohuwato dengan teknik SMART dari aspek ekologi dan ekonomi. Gambar 26 terlihat bahwa untuk aspek ekologi-ekonomi, Skenario-1 menempati urutan pertama dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kabupaten Pohuwato, setelah itu Skenario-3 merupakan prioritas kedua, dan prioritas ketiga adalah Skenario-2. Gambar 28 Skor akhir prioritas skenario investasi pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kabupaten Pohuwato dengan teknik SMART dari aspek ekologi – sosial Gambar 27 Hirarki dalam penentuan prioritas skenario investasi pemanfaatan sumbedaya ikan layang di Kabupaten Pohuwato dengan teknik SMART didasarkan aspek ekologi - sosial Gambar 28 menunjukkan aspek ekologi dan aspek sosial, kondisi tersebut terlihat bahwa Skenario-1 menempati prioritas pertama, sementara prioritas kedua adalah Skenario-2, dan prioritas ketiga adalah Skenario-3. Gambar 29 Hirarki dalam penentuan prioritas skenario investasi pemanfaatan sumbedaya ikan layang di Kabupaten Pohuwato dengan teknik SMART didasarkan aspek ekonomi - sosial Gambar 30 Skor akhir prioritas skenario investasi pemanfaatan sumberdaya ikan layang di Kabupaten Pohuwato dengan menggunakan teknik SMART pada aspek ekonomi - sosial. Gambar 30 menunjukkan bahwa Skenario-2 mempunyai bobot tertinggi dilihat dari aspek ekonomi-sosial, prioritas kedua adalah Skenario-1, dan yang terakhir adalah Skenario-3. Hasil akhir dari analisis MCDM dengan teknik SMART menunjukkan bahwa yang menjadi prioritas pertama investasi pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kabupaten Pohuwato jika dilihat dari aspek ekologi dan aspek ekonomi adalah skenario effort optimal-yield optimal Skenario-1 dengan nilai pembobotan 0,078, prioritas kedua adalah skenario effort optimal-yield aktual Skenario-3 dengan nilai pembobotan 0,069, dan prioritas ketiga yaitu effort aktual-yield optimal Skenario-2 dengan nilai pembobotan 0,066 Gambar 26. Sementara hasil akhir analisis MCDM dengan teknik SMART pada aspek ekologi dan aspek sosial menunjukkan Skenario-I menjadi prioritas pertama dengan nilai pembobotan 0,079, Skenario-2 menempati prioritas kedua dengan nilai pembobotan 0,073, dan Skenario-3 merupakan prioritas terakhir dengan nilai pembobotan 0,055 Gambar 28. Hasil akhir analisis MCDM dengan teknik SMART pada aspek ekonomi dan sosial Gambar 30, menunjukkan skenario effort aktual-yield optimal Skenario- 2 merupakan prioritas pertama, skenario effort optimal-yield optimal Skenario-1 merupakan prioritas kedua, dan terakhir adalah skenario effort optimal-yield aktual Skenario-3. Gambar 31 Hirarki dalam penentuan prioritas ketiga skenario investasi pemanfaatan sumbedaya ikan layang di Kabupaten Pohuwato dengan teknik SMART yang didasarkan pada aspek ekologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Gambar 31 menunjukkan hirarki penentuan prioritas Skenario-1, Skenario-2, dan Skenario-3 didasarkan pada aspek ekologi, aspek ekonomi, dan aspek sosial. Secara agregate skor akhir prioritas analisis ketiga skenario investasi pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kabupaten Pohuwato berdasarkan aspek ekologi, aspek ekonomi, dan aspek sosial Gambar 32. Gambar 32 Skor akhir prioritas ketiga skenario investasi pemanfaatan sumberdaya ikan layang di Kabupaten Pohuwato menggunakan teknik SMART pada aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Gambar 32 menunjukkan bahwa dari ketiga skenario dilihat dari aspek ekologi, ekonomi, dan aspek sosial, maka Skenario-1 merupakan skenario yang memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu 0,078, sementara Skenario-2 adalah 0,073 dan Skenario-3 sebesar 0,066.

5.5.2.3 Alternatif Skenario Investasi