4.1.3.3 Perubahan Perilaku Siswa setelah Melaksanakan Pembelajaran Membaca Cepat Menggunakan Metode Kalimat Media Teks Berjalan
Siklus II
Sama halnya dengan siklus I, hasil perubahan perilaku siswa pada siklus II juga dijelaskan dalam empat karakter siswa, yaitu keaktifan siswa, kedisiplinan
siswa, kepercayaan diri siswa, dan kejujuran siswa. Hasil perilaku siswa merupakan hasil nontes siklus II yang diperoleh dari observasi, jurnal siswa,
jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil Perilaku siswa pada siklus I dapat dilihat pada pemaparan berikut.
4.1.3.3.1 Keaktifan Siswa
Keaktifan siswa merupakan karakter penting yang harus ditanamkan kepada siswa secara berkesinambungan agar siswa dapat berkembang menjadi
pribadi yang aktif dan dinamis. Keaktifan siswa selama melaksanakan proses pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode kalimat media teks
berjalan dapat diketahui dari hasil observasi, jurnal guru, dan dokumentasi foto yang aspeknya dapat menunjukan dan dapat digunakan untuk menganalisis
karakter keaktifan siswa. Hasil observasi terhadap siswa yang menunjukkan keaktifan siswa adalah
aspek 1 siswa memperhatikan dan merespon pelajaran dengan antusias dan sungguh-sungguh, 2 siswa membaca cepat dengan penuh perhatian dan
menerapkan metode baca kalimat dalam membaca cepat bacaan dari teks maupun
dari teks berjalan, 3 siswa serius dalam mengerjakan soal tes yang diberikan
guru, dan 4 siswa aktif bertanya ketika mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Pada aspek 1, siswa yang memperhatikan dan merespon pelajaran
dengan antusias dan sungguh-sungguh dengan cara bertanya, menanggapi, dan menjawab pertanyaan sebanyak 40 orang atau 100. Tidak terdapat siswa yang
tidak memperhatikan penjelasan guru dan melakukan aktivitas yang tidak perlu seperti berbicara sendiri, kepala disandarkan di meja, dan mondar-mandir.
Pada aspek 2, siswa yang melakukan kegiatan membaca cepat dengan penuh perhatian dan
menerapkan metode baca kalimat dalam membaca cepat bacaan dari teks maupun dari teks berjalan sebanyak 40 orang atau 100. Tidak terdapat
siswa yang kurang berpartisipasi dalam pembelajaran tidak melaksanakan perintah guru untuk melakukan
kegiatan membaca cepat.
Pada aspek 3, siswa yang serius dalam mengerjakan soal tes yang diberikan guru sebanyak 40 siswa atau 100. Tidak terdapat siswa yang
tidak serius dalam mengerjakan soal tes yang diberikan guru.
Pada aspek 4, siswa yang aktif bertanya ketika mengalami kesulitan dalam pembelajaran sebanyak 38 orang
atau 95. Terdapat 2 siswa yang enggan bertanya ketika mengalami kesulitan selama pembelajaran. Namun, hal tersebut tidak berpengaruh buruk terhadap
pembelajaran membaca cepat 250 kpm dengan menggunakan metode kalimat media teks bejalan.
Berdasarkan jurnal guru pada saat pembelajaran berlangsung, dapat dijelaskan bahwa guru merasa cukup puas terhadap proses pembelajaran karena
hanya sebagian kecil siswa dua siswa atau 5 yang masih mengalami kesulitan dalam membedakan kalimat utama dengan kalimat penjelas dan masih kesulitan
dalam membaca dengan menggunakan media teks berjalan. Siswa terlihat cukup
siap dalam mengikuti pembelajaran membaca cepat 250 kpm dengan menggunakan metode kalimat media teks berjalan dan respon siswa terhadap
metode kalimat yang dijelaskan guru sangat baik. Siswa sangat senang dengan adanya metode tersebut. Siswa juga sangat antusias dalam mempraktikkan metode
kalimat dengan panduan guru. Hal ini dapat terlihat pada saat siswa disuruh untuk mencoba menemukan ide pokok paragraf. Siswa begitu antusias untuk
menjawabnya, yaitu dengan cara saling mengemukakan pendapat tentang ide pokok paragraf.
Respon siswa terhadap teks berjalan yang disajikan juga baik. Hal ini terlihat dari ekspresi siswa yang fokus membaca cepat dengan menggunakan
metode kalimat pada bacaan teks berjalan. Situasi dan suasana kelas ketika pembelajaran berlangsung dapat terkendali dengan baik. Penggunaan metode
kalimat dan teks berjalan cukup efektif digunakan dalam pembelajaran membaca cepat 250 kpm. Dengan adanya teks berjalan, siswa terdorong untuk lebih tenang
dan berkonsentrasi dalam membaca. Karena jika siswa lengah sidikit saja, maka siswa akan ketinggalan bacaan.
Dokumentasi foto yang dapat menunjukkan keaktifan siswa adalah dokumentasi tentang aktivitas siswa ketika berlatih membaca cepat teks bacaan
dengan menggunakan metode kalimat, aktivitas siswa ketika membaca cepat teks berjalan dengan menggunakan metode kalimat, aktivitas siswa ketika melakukan
tes membaca cepat, dan aktivitas siswa ketika mengerjakan soal pemahaman berdasarkan bacaan. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini.
Gambar 7. Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Karakter Keaktifan Siklus II
Gambar 7 merupakan gambar aktivitas siswa yang menunjukkan karakter keaktifan siklus II. Gambar pertama merupakan gambar aktivitas siswa ketika
berlatih membaca cepat teks bacaan dengan menggunakan metode kalimat. Dari gambar tersebut tampak dengan jelas bahwa siswa kelas VIII D mempraktikkan
kegiatan membaca cepat sebuah bacaan dengan menggunakan metode kalimat dengan serius dan sungguh-sungguh. Siswa berlatih dengan antusias. Pandangan
seluruh siswa kelas VIII D tertuju pada bacaan yang terdapat pada papan tulis. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terhadap perubahan perilaku siswa
dalam pembelajaran membaca cepat 250 kpm dengan menggunakan metode kalimat media teks berjalan pada siklus II.
Gambar kedua merupakan aktivitas siswa ketika membaca cepat teks berjalan dengan menggunakan metode kalimat. Dalam membaca cepat dengan
menggunakan media teks berjalan tersebut siswa tetap menggunakan metode kalimat. Pada gambar tersebut tampak bahwa siswa fokus pada teks berjalan yang
disajikan. Karena apabila siswa lengah sedikit saja, maka siswa tersebut akan ketinggalan bacaan dan nantinya akan kesulitan dalam menentukan ide pokok tiap
paragraf dan simpulan dari bacaan. Pada gambar siklus II tampak bahwa siswa lebih fokus, rapi, dan tenang. Hal ini membuktikan adanya perubahan perilaku
siswa ke arah yang lebih baik. Gambar ketiga merupakan aktivitas siswa ketika melakukan tes membaca
cepat. Pada gambar tersebut siswa kelas VIII D SMP N 4 Cepiring tampak serius dalam melakukan kegiatan membaca cepat 250 kpm dengan menerapkan metode
kalimat. Konsentrasi siswa terhadap bacaan juga sudah terfokus. Pada kegiatan membaca cepat 250 kpm dengan menerapkan metode kalimat pada siklus II ini
tidak terdapat siswa yang menyandarkan kepalanya pada meja lagi. Hal ini terjadi setelah siswa mendapat arahan dan tindakan supaya perilaku negatif tersebut tidak
terulang pada kegiatan membaca cepat 250 kpm dengan menggunakan metode kalimat media teks berjalan pada siklus II.
Gambar keempat merupakan aktivitas siswa ketika mengerjakan soal pemahaman berdasarkan bacaan. Siswa mengerjakan soal pemahaman ide pokok
dan soal tentang simpulan teks bacaan. Pada gambar tersebut tampak bahwa siswa kelas VIII D mengerjakan soal tes pemahaman isi dengan sungguh-sungguh. Pada
kegiatan mengerjakan soal pemahaman isi pada pembelajaran siklus II
berdasarkan teks bacaan yang dibagikan tidak terdapat siswa yang menanyakan jawaban pada teman yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah
mampu menghilangkan perilaku negatif dan sungguh-sungguh dalam
melaksanakan perintah guru. Berdasarkan uraian hasil observasi, jurnal guru, dan dokumentasi foto
yang memperlihatkan karakter keaktifan siswa, dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa telah aktif dalam melaksanakan pembelajaran membaca cepat dengan
menggunakan metode kalimat media teks berjalan. Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru, aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan guru, aktif dalam
kegiatan membaca cepat, dan aktif dalam mengerjakan soal tes pemahaman. Siswa merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran membaca cepat
dengan menggunkan metode kalimat media teks berjalan.
4.1.3.3.2 Kedisiplinan Siswa