Penelitian ini menggunakan metode kalimat dan media teks berjalan. Dengan demikian, diharapkan adanya hasil peningkatan keterampilan membaca
cepat bagi siswa kelas VIII SMP dan perubahan perilaku siswa saat proses pembelajaran melalui penggunaan metode kalimat media teks berjalan. Penelitian
ini diharapkan dapat menjadi pelengkap dari penelitian-penelitian sebelumnya.
2.2 Landasan Teoretis
Teori-teori yang digunakan untuk membahas permasalahan penelitian ini terdiri atas teori yang berkenaan dengan membaca, membaca cepat, metode
kalimat, media pembelajaran, media teks berjalan, dan membaca cepat dengan menggunakan metode kalimat dan media teks berjalan. Uraian masing-masing
teori yang relevan dengan penelitian membaca cepat melalui penggunaan metode kalimat dan media teks berjalan adalah sebagai berikut.
2.2.1 Membaca
Dalam penelitian ini akan dijelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan membaca sebagai acuan dalam penelitian. Pada subbab ini dipaparkan pengertian
membaca, tujuan membaca, dan manfaat membaca.
2.2.1.1 Pengertian Membaca
Rahim 2005:2 mengungkapkan bahwa membaca adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga
melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis huruf ke
dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas
pengenalan kata, pemahaman literal, intepretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.
Sementara itu, Subyantoro 2009:153 mengungkapkan bahwa membaca merupakan interaksi antara pembaca dan penulis. Interaksi tersebut tidak langsung
namun bersifat komunikatif. Komunikasi antara pembaca da penulis dilakukan melalui karya tulis yang digunakan pengarang sebagai media untuk
menyampaikan gagasan, perasa, dan pengalamannya. Dari pendapat tersebut dapat kita pahami bahwa kegiatan membaca merupakan suatu kegiatan yang
komunikatif meski tidak bertatap langsung dengan penulisnya. Maksud komunikatif adalah pembaca bisa mendapat informasi atau bisa menangkap pesan
yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Dari pendapat tokoh-tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca
adalah suatu keterampilan yang aktif, kompleks, dan menuntut suatu kemampuan serangkaian respons untuk memperoleh pesan atau informasi yang disampaikan
oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis serta membutuhkan suatu latihan secara bertahap untuk memperoleh hasil yang maksimal.
2.2.1.2 Tujuan Membaca
Nurhadi 2005a: 11-14 berpendapat bahwa tujuan membaca ada lima, yaitu 1 memperoleh informasi untuk tujuan studi telaah ilmiah; 2 menangkap
garis besar bacaan; 3 menikmati karya sastra; 4 mengisi waktu luang; 5 mencari keterangan tentang suatu istilah. Dari pendapat tersebut dapat diketahui
bahwa membaca mempunyai banyak manfaat. Membaca dapat membuat
seseorang memahami isi buku secara menyeluruh, menangkap garis besar dari sebuah bacaan, memuaskan perasaan secara imajinasi, dan memuaskan rasa
keingintahuan terhadap bacaan. Pendapat lain mengenai tujuan membaca dikemukakan oleh Burns, dkk
dalam Rahim 2008: 11, yaitu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik mengenai isi bacaan yang telah dibaca. Dari pendapat tersebut dapat
dikatakan bahwa dalam membaca sebuah bacaan, pembaca harus memahami isi bacaan secara detail untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang spesifik
mengenai isi bacaan. Dari deskripsi tentang tujuan membaca di atas, dapat disimpulkan bahwa
tujuan membaca adalah agar siswa mampu mencari serta memperoleh informasi, yang mencakup isi dan memahami makna bacaan. Dengan membaca, siswa akan
mendapatkan tambahan pengetahuan. Oleh sebab itu, kegiatan membaca merupakan hal positif yang sebaiknya dilakukan oleh semua orang untuk
memperoleh informasi dan pengetahuan.
2.2.1.3 Manfaat Membaca