Media Teks Berjalan Marquee Pembelajaran Membaca Cepat dengan Menggunakan Metode Kalimat dan Media Teks Berjalan Marquee

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

2.2.5 Media Teks Berjalan Marquee

Menurut Antoe 2009, media teks berjalan marquee adalah media pembelajaran yang berupa program HTML untuk membuat teks agar bisa bergerak berjalan yang merupakan suatu perintah yang dapat kita atur sesuai keinginan. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa melalui media teks berjalan, seseorang dapat mengatur durasi waktu bacaan yang akan digunakan dan mengatur jumlah kata, kalimat, atau paragraf yang akan ditampilkan dalam bacaan. Pendapat yang lain dikemukakan oleh Bahctiar 2009 yang menjelaskan bahwa media teks berjalan marquee adalah media yang berupa kumpulan kode HTML yang jika diterjemahkan dalam bahasa web browser akan membentuk suatu animasi berupa teks atau image yang bergerak atau berjalan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa bentuk dari marquee dapat berupa teks atau gambar yang bergerak atau berjalan yang dapat diatur sesuai dengan keinginan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media teks berjalan marquee merupakan media pembelajaran yang berupa kumpulan kode HTML berupa gambar atau teks bergerak yang merupakan suatu perintah yang dapat kita atur sesuai keinginan.

2.2.6 Pembelajaran Membaca Cepat dengan Menggunakan Metode Kalimat dan Media Teks Berjalan Marquee

Dalam pembelajaran membaca cepat, siswa tidak mendapatkan pelatihan membaca cepat sehingga tingkat pemahaman yang dimiliki siswa dalam pembelajaran membaca cepat masih rendah. Ketika membaca cepat, siswa harus mampu mengetahui pokok pikiran dalam bacaan. Untuk mengetahui simpulan dalam bacaan tersebut, siswa harus mengetahui dan menggabungkan pokok pikiran tiap paragraf. Untuk membaca kalimat demi kalimat dan paragraf demi paragraf dengan baik, siswa harus mampu menggerakkan pandangan mata dengan baik. Gerak pandangan mata saat membaca tidak berhenti lama di awal kalimat, awal paragraf, bahkan di tengah-tengah kalimat atau paragraf. Melihat kenyataan tersebut, metode kalimat sangat tepat digunakan untuk pembelajaran membaca cepat. Karena metode kalimat dapat mengarahkan siswa untuk membaca kalimat dengan baik dan cepat serta dapat menemukan ide pokok dalam bacaan yang dibaca sehingga memudahkan siswa untuk menentukan simpulan bacaan. Pembelajaran membaca cepat dalam penelitian ini menggunakan metode kalimat dan media teks berjalan. Penggunaan metode kalimat dan media teks berjalan diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran membaca cepat. Bacaan yang terdapat pada teks berjalan ini berjalan secara vertikal dari bawah ke atas. Hal ini dimaksudkan supaya siswa lebih mudah dalam membaca teks bacaan tersebut dan tetap dapat memadukan antara paragraf yang satu dengan paragraf selanjutnya. Walaupun teks yang disajikan berjalan dari bawah ke atas, namun dalam latihan membaca kalimat siswa tetap menggunakan cara membaca dengan gerakan dan ayunan mata yang benar, yaitu dari kiri ke kanan kemudian lari ke ujung kiri kalimat berikutnya dan begitu seterusnya. Dalam proses pembelajaran dibutuhkan rangkaian langkah-langkah pembelajaran yang tepat supaya pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan dengan baik. Sintak dari pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode kalimat dan media teks berjalan meliputi enam fase, yaitu persiapan dan memotivasi siswa, penyampaian materi, demonstrasi, pembimbingan, pelatihan lanjutan, dan pencapaian hasil. Fase pertama adalah persiapan dan memotivasi siswa. Guru mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran, menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran tersebut, serta memotivasi siswa tentang kegunaan pembelajaran tersebut supaya siswa lebih antusias. Fase kedua yaitu penyampaian materi. Pada tahapan ini, guru menjelaskan tentang materi membaca cepat. Fase ketiga yaitu demonstrasi. Guru mendemonstrasikan cara membaca cepat dengan menggunakan metode kalimat. Fase keempat yaitu pembimbingan. Siswa mempraktikan membaca cepat dengan metode kalimat dan dibimbing oleh guru. Fase kelima yaitu pelatihan lanjutan. Guru memberikan latihan membaca cepat lanjutan dengan menggunakan media teks berjalan dan tetap melakukan membaca cepat dengan metode kalimat. Fase keenam yaitu pencapaian hasil. Guru memberikan soal berdasarkan bacaan kemudian menghitung KEM. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan media teks berjalan marquee dan metode kalimat diharapkan mampu memecahkan masalah mengenai proses pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode kalimat media teks berjalan, rendahnya keterampilan siswa dalam membaca cepat, dan diharapkan terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa ke arah yang lebih positif. Penilaian dihasilkan dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, yaitu menilai perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran membaca cepat. Penilaian hasil diperoleh dari hasil penilaian membaca cepat siswa yang berpedoman pada aspek penilaian tes membaca cepat.

2.3 Kerangka Berpikir

Masalah yang biasa ditemukan dalam pembelajaran membaca cepat adalah siswa kesulitan membaca secara cepat, kebiasaan-kebiasaan buruk dalam membaca, siswa kesulitan menemukan pokok pikiran. Berdasarkan hal tersebut, seharusnya pelajaran membaca cepat dijadikan suatu kegiatan membaca yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran melalui penggunaan metode kalimat dan media teks berjalan dapat dijadikan sebagai pilihan dalam pembelajaran membaca cepat, melatih siswa untuk dapat menggerakkan mata secara cepat dan tepat dengan membaca lompat atau melompat-lompat dari bagian yang penting ke bagian yang penting lainnya melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut melatih siswa untuk dapat menggerakkan mata secara cepat dan tepat dengan melakukan latihan melebarkan jangkauan mata. Guru memberikan pengarahan bagaimana mencari pokok pikiran dalam suatu bacaan dan menyimpulkan isi bacaan. Setelah itu siswa diminta

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA PABRIK GULA CEPIRING KABUPATEN KENDAL

3 59 338

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN METODE PENAMPILAN MELALUI MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

4 22 200

SISTEM PENJUALAN IKAN BANDENG DI ANGGOTA PETANI IKAN BANDENG CEPIRING (APIBC) DI DESA KOROWELANG KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL.

0 6 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 WONOGIRI.

0 3 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 WONOGIRI.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE KALIMAT MEDIA TEKS BERJALAN (MARQUEE) SISWA KELAS VIII D SMP N 4 CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL.

0 0 2

Efektifitas Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Teknik Dribble Sepakbola Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Cepiring Kendal.

0 1 71

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 7 154

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KE,MISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI DESA CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 170