Revisi Perencanaan Tindakan Prosedur Tindakan Siklus II

dicarikan alternatif pemecahannya pada siklus II, sedangkan kelebihan-kelebihan yang ada pada siklus I akan dipertahankan dan ditingkatkan pada siklus II. Kebiasaan-kebiasaan buruk dalam membaca yang dilakukan siswa harus diperbaiki ke arah yang lebih baik pada siklus II. Untuk mengatasi kebiasaan yang salah dalam membaca, dapat dilakukan dengan cara memberikan penjelasan kepada siswa mengenai cara membaca cepat yang benar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melatih siswa membaca cepat dengan menggunakan metode kalimat dengan menggunakan media teks berjalan.

3.1.2 Prosedur Tindakan Siklus II

Setelah melakukan refleksi pada siklus I, pada siklus II ini dilakukan perbaikan rencana dan tindakan yang telah terlaksana. Proses penelitian tindakan kelas dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut.

3.1.2.1 Revisi Perencanaan

Perencanaan pada siklus II dilaksanakan berdasarkan temuan hasil siklus I. Pada silkus II ini lebih dititikberatkan pada kecepatan membaca untuk menemukan pokok pikiran. Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan adalah 1 membuat perbaikan rencana pembelajaran membaca cepat 250 kpm dengan menggunakan metode kalimat dan media teks berjalan; 2 menyiapkan bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat keterbacaan siswa; 3 menyusun perbaikan pedoman pengamatan yang berupa lembar observasi, lembar jurnal siswa, lembar jurnal guru, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi foto sebagai data nontes pada siklus II; 4 menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II; 5 memotivasi siswa agar lebih bersemangat dalam pembelajaran membaca cepat; 6 memberikan pengawasan yang lebih agar siswa lebih tenang dan berkonsentrasi ketika pembelajaran membaca cepat berlangsung.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan pada siklus II berupa perbaikan tindakan pada siklus I. Peneliti berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan yang menjadi kendala dalam kegiatan membaca cepat dengan menggunakan metode kalimat media teks berjalan siklus I. Sama halnya dengan siklus I, tindakan dilaksanakan dalam dua pertemuan yang meliputi tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan pertemuan pertama, langkah yang dilakukan adalah 1 guru menanyakan kehadiran siswa, mengecek kebersihan kelas, serta kesiapan siswa menerima pembelajaran; 2 guru melakukan apersepsi; 3 guru mengaitkan pengalaman siswa dengan materi pembelajaran serta memberi motivasi kepada siswa; 4 guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran. Tahap kegiatan inti dalam langkah-langkah pembelajaran pertemuan pertama ini meliputi tiga tahap, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi, langkah-langkah yang dilakukan adalah 1 siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai kesalahan yang dilakukan siswa pada proses pembelajaran membaca cepat siklus I; 2 siswa mendengarkan saran dan motivasi dari guru tentang cara membaca cepat dengan menggunakan metode baca kalimat dan media teks berjalan yang baik dan benar. Tahap selanjutnya adalah elaborasi, yaitu 1 siswa dibimbing guru untuk membaca bacaan dengan menggunakan metode kalimat; 2 siswa melakukan aktifitas membaca cepat dari teks berjalan yang disajikan dengan menerapkan metode kalimat; 3 siswa menentukan ide pokok tiap paragraf dan menyimpulkan isi bacaan . Tahap inti yang terakhir adalah konfirmasi, yaitu siswa dan guru membahas hasil pekerjaan yang sudah dilakukan oleh siswa. Tahapan yang terakhir pada pertemuan pertama adalah penutup. Pada tahap penutup, langkah-langkah yang dilakukan adalah 1 siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran; 2 siswa dan guru melakukan refleksi pembelajaran; 3 guru menugaskan siswa untuk membaca cepat teks 250 kata secara berpasangan di rumah dan menghitung waktu baca. Pada pertemuan kedua ini sama halnya dengan pertemuan pertama, guru menggunakan tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Tahap pendahuluan yang dilakukan adalah 1 guru mengecek kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran; 2 guru melakukan apersepsi pembelajaran sebelumnya; 3 guru memotivasi siswa; 4 guru menjelaskan Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran. Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini juga meliputi tiga tahap, yaitu tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi, kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu 1 guru mengecek tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya; 2 siswa mengungkapkan kesulitan yang dialami dalam melakukan kegiatan membaca cepat; 3 siswa mendengarkan saran dari guru untuk mengatasi kesulitan yang dialami; 4 siswa mendengarkan penjelasan guru tentang cara membaca cepat teks berjalan dengan menggunakan metode kalimat yang baik dan benar . Tahap inti selanjutnya adalah elaborasi, meliputi 1 siswa melakukan kegiatan membaca cepat teks berjalan dengan menggunakan metode kalimat; 2 siswa menentukan ide pokok tiap paragraf dan menyimpulkan isi bacaan; 3 siswa membahas hasil pekerjaannya; 4 menerima teks bacaan yang dibagikan guru dalam keadaan tertutup; 5 siswa membaca bacaan sesuai dengan instruksi guru; 6 siswa mengumpulkan teks bacaan dan menerima lembar soal pemahaman ide pokok dan simpulan berdasarkan teks bacaan yang telah dibaca; 7 siswa mengerjakan soal pemahaman ide pokok dan simpulan bacaan tersebut; 8 siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. Tahap yang terakhir dalam kegiatan inti adalah konfirmasi, yaitu 1 guru bertanya kepada siswa tentang kesulitan dalam menentukan ide pokok dan menyimpulkan isi bacaan setelah membaca 250 kata per menit; 2 guru memberikan arahan dan saran tentang kesulitan yang dialami siswa. Tahap pembelajaran yang terakhir pada pertemuan kedua adalah tahap penutup. Pada tahap penutup, langkah-langkah yang dilakukan adalah 1 guru bertanya jawab dengan siswa untuk menyimpulkan pembelajaran; 2 siswa dan guru mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran pada hari itu; 3 guru memotivasi siswa agar tetap berlatih membaca cepat 250 kata per menit.

3.1.2.3 Observasi

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA PABRIK GULA CEPIRING KABUPATEN KENDAL

3 59 338

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN METODE PENAMPILAN MELALUI MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

4 22 200

SISTEM PENJUALAN IKAN BANDENG DI ANGGOTA PETANI IKAN BANDENG CEPIRING (APIBC) DI DESA KOROWELANG KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL.

0 6 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 WONOGIRI.

0 3 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 WONOGIRI.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE KALIMAT MEDIA TEKS BERJALAN (MARQUEE) SISWA KELAS VIII D SMP N 4 CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL.

0 0 2

Efektifitas Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Teknik Dribble Sepakbola Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Cepiring Kendal.

0 1 71

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 7 154

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KE,MISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI DESA CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 170