Pengertian Membaca Cepat Hambatan Membaca Cepat

struktur bahasa yang baik dan benar sehingga seseorang tersebut memiliki penguasaan kosakata yang baik dalam bertutur kata.

2.2.2 Membaca Cepat

Dalam penelitian ini akan dijelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan membaca cepat sebagai acuan dalam penelitian. Pada subbab ini akan dipaparkan pengertian membaca cepat, hambatan membaca cepat, dan cara meningkatkan kecepatan membaca.

2.2.2.1 Pengertian Membaca Cepat

Nurhadi 2005a:31 mengungkapkan bahwa membaca cepat dan efektif yaitu jenis membaca yang mengutamakan kecepatan, dengan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya. Dengan demikian, seseorang dalam kegiatan membaca cepat tidak hanya mengutamakan kecepatan membaca tetapi juga mengutamakan pemahaman terhadap bacaan. Kecepatan membaca harus fleksibel, artinya kecepatan itu tidak harus selalu sama, ada kalanya di perlambat karena bahan-bahan dan tujuan kita membaca dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa membaca cepat adalah membaca bacaan dengan cepat disesuaikan dengan kebutuhan membaca. Apabila kata-kata yang terdapat dalam bacaan tergolong tidak asing, maka bacaan tersebut dapat dilalui dengan cepat. Namun, apabila ada kata-kata yang tergolong asing dapat diperlambat untuk memahami makna kata tersebut. Sementara itu, Abbas 2006:108 menyatakan bahwa membaca cepat adalah membaca sekejap mata, selayang pandang. Tujuannya adalah dalam waktu yang singkat, pembaca memperoleh informasi secara cepat dan tepat. Membaca cepat merupakan sistem membaca dengan memperhitungkan waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya. Jadi, apabila seseorang dapat membaca dengan waktu yang sedikit dan pemahaman yang tinggi maka seseorang tersebut dapat dikatakan pembaca cepat. Dari beberapa definisi di atas mengenai membaca cepat, dapat disimpulkan bahwa membaca cepat adalah proses membaca bacaan untuk memahami isi-isi bacaan dengan cepat. Membaca cepat memberi kesempatan untuk membaca secara luas, bagian-bagian yang sudah sangat dikenal atau dipahami tidak dihiraukan. Perhatian dapat difokuskan pada bagian-bagian yang baru atau bagian-bagian yang belum dikuasai. Dengan membaca cepat dapat diperoleh pengetahuan yang luas tentang apa yang dibacanya.

2.2.2.2 Hambatan Membaca Cepat

Soedarso 2004:5 mengungkapkan bahwa hal-hal yang menghambat membaca cepat adalah 1 vokalisasi; 2 gerakan bibir; 3 gerakan kepala; 4 menunjuk dengan jari; 5 regresi; dan 6 subvokalisasi. Sementara itu, Nurhadi 2005b:31 menyatakan bahwa hambatan dalam membaca cepat antara lain 1 menyuarakan apa yang dibaca; 2 membaca kata demi kata; 3 membantu melihatmenelusuri baris-baris bacaan dengan alat-alat tertentu ujung pensil, ujung jari; 4 menggerak-gerakkan kaki atau anggota tubuh yang lain; 5 konsentrasi berpikir terpecah dengan hal-hal lain di luar bacaan; 6 bergumam-gumam atau bersenandung; 7 kebiasaan berhenti lama di awal kalimat, paragraf, sub-sub bab, bahkan di tengah-tengah kalimat; 8 kebiasaan mengulang-ulang unit-unit bacaan yang telah dibaca. Pendapat yang lain dari Pearson dalam Pamungkas 2008 yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan membaca adalah faktor dalam internal dan faktor luar eksternal. Faktor dalam internal meliputi kompetensi bahasa, minat dan motivasi, sikap dan kebiasaan, dan kemampuan membaca. Faktor luar eksternal dibagi lagi menjadi dua kategori, yaitu a unsur dalam bacaan, dan b sifat-sifat lingkungan baca. Unsur dalam bacaan berkaitan dengan keterbacaan dan faktor organisasi teks. Sifat lingkungan baca berkenaan dengan fasilitas, guru, model pengajaran, dan lain-lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, hambatan-hambatan dalam membaca cepat antara lain 1 vokalisasi; 2 gerakan bibir; 3 gerakan kepala; 4 menunjuk dengan jari, pena, atau alat lainnya; 5 regresi; 6 subvokalisasi; dan 7 minat dan motivasi. Hambatan-hambatan tersebut harus diatasi supaya keterampilan membaca cepat siswa dapat meningkat. Guru dapat menggunakan metode, teknik, atau media pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut. Namun pemilihannya harus tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa supaya keterampilan membaca cepat siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran.

2.2.2.3 Cara Meningkatkan Kecepatan Membaca

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN COMPANY PROFILE DAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA PABRIK GULA CEPIRING KABUPATEN KENDAL

3 59 338

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN METODE PENAMPILAN MELALUI MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

4 22 200

SISTEM PENJUALAN IKAN BANDENG DI ANGGOTA PETANI IKAN BANDENG CEPIRING (APIBC) DI DESA KOROWELANG KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL.

0 6 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 WONOGIRI.

0 3 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 WONOGIRI.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE KALIMAT MEDIA TEKS BERJALAN (MARQUEE) SISWA KELAS VIII D SMP N 4 CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL.

0 0 2

Efektifitas Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Teknik Dribble Sepakbola Pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Cepiring Kendal.

0 1 71

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 7 154

IMPLEMENTASI PROGRAM PENANGGULANGAN KE,MISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI DESA CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 170