menggunakan metode kalimat ini dibagi menjadi dua, yaitu mekanik dan konseptual.
2.2.3.1 Metode Kalimat secara Mekanik
Secara mekanik, pembaca melakukan lompatan pandangan mata dari kalimat yang satu ke kalimat berikutnya. Lompatan mata didorong untuk lebih
jauh dan pandangan mata didorong untuk lebih lebar. Keuntungan membaca kalimat secara mekanik ada tiga. Pertama, sekali pandang mata sudah dapat
memandang satu kalimat. Pembaca dikondisikan untuk dapat membaca kalimat demi kalimat. Kedua, dilihat dari cara kerja mata, mata tidak mudah lelah karena
mata tidak sering melakukan lompatan-lompatan. Dalam satu paragraf mata hanya melompat beberapa kali saja 4-5 kali. Ketiga, pembaca lebih cepat selesai
dalam membaca. Untuk mencapai kemahiran itu pembaca perlu berlatih secara teratur dan tekun. Tanpa latihan seperti itu sulit rasanya kemahiran dapat dicapai
karena membaca semakin rumit. Latihan membaca kalimat secara mekanik dapat dilakukan dengan bacaan berikut.
Gamelan, Orkestra ala Jawa
Gamelan jelas
bukan musik
yang asing.
Popularitasnya telah merambah di berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan. Selain itu,
gamelan melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik
gamelan ternama.
Gamelan yang berkembang di Jogjakarta adalah Gamelan Jawa. Gamelan jawa memiliki nada yang lebih
lembut, berbeda dengan Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang mendayu-dayu dan didominasi suara
seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki
pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
Tahapan yang dapat digunakan sebagai alternatif dalam metode kalimat secara mekanik dalam latihan membaca bacaan di atas yaitu 1 menatap bacaan
dengan pandangan lebar agar supaya semua bacaan dapat terlihat, 2 memulai memfokuskan pandangan pada kalimat pertama, 3 mengayunkan pandangan
mata beralih pada kalimat berikutnya secara perlahan-lahan, 4 mata tidak boleh berhenti sebelum kalimat selesai, 5 mengulangi latihan sampai empat atau lima
kali sambil meningkatkan kecepatan gerak mata, dan 6 berlatih secara terus- menerus sampai mahir membaca kalimat demi kalimat secara mekanik.
2.2.3.2 Metode Kalimat secara Konseptual