tersebut dapat mengganggu siswa lain yang sedang berkonsentrasi dalam mengerjakan soal pemahaman tersebut. Gambar keempat merupakan aktivitas
siswa ketika mengerjakan soal pemahaman berdasarkan bacaan siklus II.. Pada gambar tersebut tampak bahwa siswa kelas VIII D mengerjakan soal tes
pemahaman isi dengan sungguh-sungguh. Pada kegiatan mengerjakan soal pemahaman isi pada pembelajaran siklus II berdasarkan teks bacaan yang
dibagikan tidak terdapat siswa yang menanyakan jawaban pada teman yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menghilangkan perilaku
negatif dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah guru.
4.2.3.2 Kedisiplinan Siswa
Kedisiplinan siswa dalam melaksanakan pembelajaran membaca cepat menggunakan metode kalimat media teks berjalan siklus I cukup baik. Siswa
antusias dengan pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga suasana kelas menjadi kondusif. Hanya beberapa siswa terlihat kurang disiplin pada saat guru
menjelaskan materi pembelajaran. Siswa juga kurang antusias terhadap tugas- tugas yang diberikan guru. Kedisiplinan terhadap tugas juga masih kurang
memuaskan. Perubahan karakter kedisiplinan pada siklus II dapat dilihat dari
kedisiplinan siswa dalam melaksanakan pembelajaran membaca cepat menggunakan metode kalimat media teks berjalan mengalami peningkatan
dibanding dengan pembelajaran pada siklus I. Siswa antusias dengan pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga suasana kelas menjadi kondusif.
Siswa sangat antusias terhadap tugas-tugas yang diberikan guru. Kedisiplinan terhadap tugas juga sangat memuaskan.
Berdasarkan jurnal guru siklus I, siswa terlihat cukup siap dalam mengikuti pembelajaran membaca cepat 250 kpm dengan menggunakan metode
kalimat media teks berjalan. Seluruh siswa masuk tepat waktu dan tidak terdapat siswa yang keluar kelas selama pembelajaran membaca cepat dengan
menggunakan metode kalimat media teks berjalan berlangsung. Selama pembelajaran, siswa tetap tenang dan fokus terhadap pembelajaran meskipun ada
dua siswa yang berbicara sendiri pada waktu pembelajaran. Ketika memasuki ruang media, siswa tetap tenang dan tidak gaduh sehingga tidak mengganggu
konsentrasi siswa kelas lain. Siswa juga langsung memasuki ruang media dan langsung menempatkan diri.
Peningkatan karakter kedisiplinan siswa pada siklus II dapat dilihat berdasarkan jurnal guru, yaitu seluruh siswa masuk tepat waktu dan tidak terdapat
siswa yang keluar kelas selama pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode kalimat media teks berjalan berlangsung. Selama
pembelajaran, siswa tetap tenang dan fokus terhadap pembelajaran. Tidak terdapat siswa yang berbicara sendiri pada waktu pembelajaran. Ketika memasuki ruang
media, siswa tetap tenang dan tidak gaduh sehingga tidak mengganggu konsentrasi siswa kelas lain. Siswa juga langsung memasuki ruang media dan
langsung menempatkan diri. Kedisiplinan siswa dapat dilihat dari situasi dan suasana kelas selama
pembelajaran berlangsung. Berdasarkan catatan harian guru siklus I, situasi dan
suasana kelas ketika pembelajaran berlangsung dapat terkendali dengan baik. Penggunaan metode kalimat dan teks berjalan cukup efektif digunakan dalam
pembelajaran membaca cepat 250 kpm. Dengan adanya teks berjalan, siswa terdorong untuk lebih tenang dan berkonsentrasi dalam membaca. Karena jika
siswa lengah sidikit saja, maka siswa akan ketinggalan bacaan. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik dan tertib. Sebagian besar siswa
memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi, meskipun masih ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman sebangku.
Peningkatan karakter kedisiplinan pada siklus II ditunjukkan dengan situasi dan suasana kelas ketika pembelajaran berlangsung dapat terkendali
dengan baik. Penggunaan metode kalimat dan teks berjalan efektif digunakan dalam pembelajaran membaca cepat 250 kpm. Dengan adanya teks berjalan, siswa
terdorong untuk lebih tenang dan berkonsentrasi dalam membaca. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik dan tertib. Seluruh siswa memperhatikan
pada saat guru menyampaikan materi. Tidak terdapat siswa yang berbicara dengan teman sebangku pada waktu guru menyampaikan materi.
Kedisiplinan siswa juga bisa diukur dari ketepatan waktu pada saat mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. Pada pembelajaran siklus I,
antusiasme siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru tergolong masih kurang baik. Hal tersebut terlihat dari keluhan siswa pada saat guru menyampaikan tugas-
tugas, yakni menemukan ide pokok dan membuat simpulan teks bacaan. Beberapa siswa berargumen bahwa tugas yang diberikan terlalu banyak. Hal itu dapat
diatasi dengan cara guru memotivasi siswa dengan cara menjelaskan manfaat
yang akan diperoleh siswa jika siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik. Sementara itu, pada saat pengumpulan tugas, semua siswa mengerjakan dan
mengumpulkan tepat waktu. Peningkatan karakter kedisiplinan pada siklus II ditunjukkan dengan
antusiasme siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru mengalami peningkatan. Siswa tidak lagi mengeluh pada saat guru menyampaikan tugas-
tugas, yakni menemukan ide pokok dan membuat simpulan teks bacaan. Siswa juga mengerjakan dan mengumpulkan tepat waktu.
4.2.3.3 Kepercayaan Diri Siswa