Keaktifan Siswa Perubahan Perilaku Siswa Setelah Melaksanakan Pembelajaran

246 sama dan berbagi dalam kegiatan kelompok juga berubah menjadi lebih baik. Perubahan perilaku siswa dijelaskan pada uraian berikut.

4.2.2.1 Keaktifan Siswa

Pada siklus I, masih terdapat siswa yang belum bersikap aktif. Pada saat guru menyampaikan materi, masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan tidak mau mencatat. Ada pula siswa yang terlihat kurang antusias dan kurang bersemangat melaksanakan pembelajaran. Pada saat kegiatan latihan berkelompok berlangsung, terdapat beberapa siswa dalam satu kelompok yang masih terlihat bergurau dengan teman, mondar-mandir dikelas, dan tidak mengikuti latihan dengan baik bersama anggota kelompoknya. Pada saat pembentukan kelompok, sebagian siswa putra sulit untuk dikondisikan. Keaktifan siswa pada siklus II mengalami perubahan. Berdasarkan hasil observasi, catatan harian guru, sosiometri, dan dokumentasi foto, sebagian besar siswa sudah aktif dan berani untuk bertanya atau mengungkapkan pendapat. Siswa berfokus dan berkonsentrasi selama dijelaskan guru, serta tidak segan-segan bertanya ketika mengalami kesulitan. Pada saat pembentukan kelompok, siswa lebih mudah dikondisikan dibandingkan pada siklus I. Siswa membentuk kelompok secara cepat dan tertib. Pada saat kegiatan latihan berkelompok berlangsung, siswa melaksanakan kegiatan tersebut dengan baik. Setiap anggota kelompok terlihat aktif bercerita dan berkomentar di dalam kelompoknya. Peningkatan keaktifan siswa dalam kegiatan latihan berkelompok dapat dilihat pada perbandingan hasil sosiometri. Hasil penskoran keaktifan siswa dalam 247 kegiatan latihan berkelompok pada siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus I. Hasil tersebut diperlihatkan pada tabel 56 berikut ini. Tabel 56. Perbandingan Skor Rata-rata Kelompok Aspek Keaktifan dalam Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I dan Siklus II Nama Kelompok Skor Rata-rata Kelompok Peningkatan Skor Siklus II-Siklus I Siklus I Siklus II Malin Kundang -1 - - Sangkuriang 1 6,40 5,40 Lutung Kasarung -1 2,90 3,90 Timun Emas 1 8,33 7,33 Si kancil -3 8,33 11,33 Panji Laras -4,6 5,00 9,6 Data pada tabel 56 memperlihatkan peningkatan keaktifan siswa dalam melaksanakan kegiatan latihan berkelompok siklus I dan siklus II. Kelompok Malin Kundang pada siklus II menyebar pada kelompok lain untuk memudahkan kegiatan latihan secara berpasangan. Kelompok Lutung Kasarung mengalami peningkatan sebesar 3,90 dari skor rata-rata kelompok pada siklus I sebesar -1 menjadi 2,90 pada siklus II. Kelompok Sangkuriang yang pada siklus I rata-rata kelompok yang dicapai sebesar 1 meningkat menjadi 6,40 pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 5,40. Kelompok Timun Emas mengalami peningkatan sebesar 7,33 dari skor rata-rata kelompok sebesar 1 pada siklus I menjadi 8,33 pada siklus II. Kelompok Panji Laras mengalami peningkatan sebesar 9,6 dari skor rata-rata kelompok siklus I sebesar -4,6 menjadi 5,00 pada siklus II. Kelompok Si Kancil mengalami peningkatan tertinggi dianding kelompok lain, yakni mengalami peningkatan sebesar 11,33 dari skor rata-rata kelompok -3 pada siklus I menjadi 8,33 pada siklus II. 248 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibanding siklus I. Masing-masing kelompok memperoleh skor rata-rata kelompok keaktifan yang lebih baik pada siklus II.

4.2.2.2 Kepercayaan Diri Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

6 48 148

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 3 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI METODE TIME Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Metode Time Token Arends Dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD N Karangwuni 01 Weru Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Melalui Metode Time Token Arends Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri Plosokerep 2 Sragen Tahu

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 01 DUKUH KECAMATAN NGARGOYOSO

0 0 17

Peningkatan Keterampilan Berbicara Ragam Krama Pada Siswa Kelas VIII F SMP N 17 Semarang dengan Teknik Time Token Menggunakan Media Gambar Tahun Ajaran 2008/2009.

0 0 3

PENERAPAN METODE TIME TOKEN ARENDS DAN TALKING STICK DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SDN 1 BANYU URIP TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 14