Pengertian Media Hakikat Media Sate Gambar sebagai Alat Peraga Bercerita

43 3 Bercerita dengan alat peraga boneka Bercerita dengan memanfaatkan media boneka. Boneka menjadi alat peraga yang mendekati naturalitas bercerita. Tokoh-tokoh yang diwujudkan melaui bercerita berbicara dengan gerakan-gerakan yang mendukung cerita. 4 Bercerita dengan alat peraga gambar gerak Bercerita dengan gambar hidup, seperti film bisu atau film non-audial. Gambar dalam film dibuat berurutan dalam satu jalinan cerita, sedangkan narasi dan dialog diisi pencerita. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bercerita dengan alat peraga adalah bercerita dengan menggunakan alat bantu untuk memudahkan mengekspresikan cerita kepada pendengar. Berbagai macam benda dapat digunakan sebagai alat peraga, seperti gambar, papan flanel, buku, boneka, benda- benda hidup maupun mati, dan film bisu. Setiap pemilihan alat peraga menuntut keahlian tersendiri agar kegiatan bercerita dapat dilakukan dengan baik.

2.2.2 Hakikat Media Sate Gambar sebagai Alat Peraga Bercerita

Setelah mengetahui secara rinci teori-teori mengenai keterampilan bercerita, pada bagian ini dipaparkan teori-teori mengenai 1 pengertian media, 2 fungsi media pembelajaran, 3 kriteria pemilihan media pembelajaran, dan 4 sate gambar sebagai media pembelajaran.

2.2.2.1 Pengertian Media

Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan informasi dari suatu sumber kepada penerimanya 44 Soeparno 1988:1. Dalam proses belajar mengajar, pesan atau informasi yang dimaksud berasal dari guru, sedangkan penerima informasi adalah siswa. Pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut berupa sejumlah kemampuan yang harus dikuasai oleh para siswa. Media merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan suatu maksud tertentu kepada orang lain agar orang lain dapat dengan mudah menangkap isi atau pesan yang ingin kita sampaikan. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Arsyad 1995:3 yang menjelaskan bahwa kata „media‟ berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Media adalah pengantar pesan dari pengirim kepada penerima. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, guru diposisikan sebagai pengirim pesan, siswa sebagai penerima pesan, dan media sebagai pengantar pesan. Dengan demikian, media berperan penting dalam proses pembelajaran, karena tanpa media, berarti pesan tersebut tidak dapat disampaikan. Melengkapi pendapat di atas, Ibrahim dan Syaodih 1996:112 mengartikan media dalam konteks pembelajaran, yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Pengertian media dalam hal ini lebih kompleks daripada dua pengertian sebelumnya. Media tidak hanya sebagai penyalur pesan, akan tetapi lebih menekankan aspek siswa, yakni merangsang minat siswa dalam proses belajar mengajar. Sementara itu, Rohani 1997:3-4 berpendapat bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat diindra dan berfungsi sebagai perantara sarana alat untuk 45 proses komunikasi proses belajar mengajar. Lebih lanjut, Rohani mengemukakan bahwa media dalam proses belajar mengajar diartikan sebagai sarana komunikasi yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai tujuan, proses, dan hasil instruksional secara mudah, efektif, dan efisien. Pengertian tersebut mengisyaratkan bahwa media yang digunakan dapat berupa alat-alat berteknologi canggih seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini. Meski demikian, penggunaan media tetap harus memperhatikan keefektifan dan kesesuaian dengan kompetensi yang diajarkan dan tujuan pembelajaran. Sejalan dengan pendapat-pendapat sebelumnya, Uno 2008:65 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari pengajar atau instruktur kepada peserta belajar. Pengertian ini lebih spesifik dibanding pengertian-pengertian sebelumnya, yaitu mengacu pada alat. Alat yang digunakan bisa bermacam-macam bergantung kepada pesan atau materi yang akan diajarkan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh guru sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau materi yang akan diajarkan, serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar. Media sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar sebagai sarana untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. 46

2.2.2.2 Fungsi Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

6 48 148

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 3 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI METODE TIME Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Metode Time Token Arends Dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD N Karangwuni 01 Weru Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Melalui Metode Time Token Arends Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri Plosokerep 2 Sragen Tahu

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 01 DUKUH KECAMATAN NGARGOYOSO

0 0 17

Peningkatan Keterampilan Berbicara Ragam Krama Pada Siswa Kelas VIII F SMP N 17 Semarang dengan Teknik Time Token Menggunakan Media Gambar Tahun Ajaran 2008/2009.

0 0 3

PENERAPAN METODE TIME TOKEN ARENDS DAN TALKING STICK DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SDN 1 BANYU URIP TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 14