Kepercayaan Diri Siswa Siklus I

154

4.1.2.3.2 Kepercayaan Diri Siswa Siklus I

Kepercayaan diri siswa merupakan modal kuat untuk bersaing di masyarakat. Kepercayaan diri sudah sepatutnya ditanamkan sejak dini. Kepercayaan diri siswa terlihat selama proses pembelajaran berlangsung, terutama pada kegiatan inti yakni bercerita dan berkomentar. Selain dua kegiatan utama tersebut, kepercayaan diri siswa juga tampak pada keberanian siswa bertanya apabila menemukan kesulitan. Berdasarkan hasil catatan harian guru, kepercayaan diri siswa selama pembelajaran masih rendah. Beberapa siswa sudah berani menukarkan kupon bercerita mereka tanpa dipaksa. Akan tetapi, beberapa lainnya masih harus dipaksa dan diberi pengertian lebih. Pada pertengahan pembelajaran beberapa siswa tidak mau menukarkan kupon bercerita mereka. Siswa mengaku tidak berani bercerita di depan kelas sehingga guru akhirnya mengambil inisiatif siswa boleh bercerita secara berpasangan. Selain itu, kepercayaan diri siswa dalam bertanya juga rendah. Hanya sedikit siswa yang mau bertanya ketika belum paham atau mengalami kesulitan. Menurut pengakuan siswa pada saat kegiatan wawancara, siswa merasa kesulitan utama mereka bercerita di depan kelas adalah kurangnya rasa percaya diri. Mereka merasa takut dan malu. Sebelum maju ke depan kelas, umumnya siswa sudah merasa grogi dan berkeringat dingin sehingga sedikit siswa yang berani menukarkan kupon bercerita tanpa dipaksa dan dibujuk. 155 Dari hasil dokumentasi yang terkumpul, dapat diamati kepercayaan diri siswa selama proses pembelajaran. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang memperlihatkan kepercayaan diri tersebut terdapat pada gambar 3 berikut. Gambar 3. Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus I yang Menunjukan Kepercayaan Diri Siswa Pada gambar 3, terlihat aktivitas siswa yang menunjukan kepercayaan diri siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pada gambar pertama, siswa tampak malu-malu bercerita dengan sate gambar di depan kelas. Walaupun tampak malu-malu, siswa tersebut berani bercerita secara individual. Berbeda dengan siswa yang tampak pada gambar kedua, siswa tersebut bercerita secara berpasangan karena tidak berani apabila bercerita secara individual. Gambar selanjutnya memperlihatkan siswa yang sedang mengomentari penampilan siswa lain. Pada gambar terakhir, siswa tampak berebutan untuk menukarkan kupon berkomentar yang dimilki. 156 Berdasarkan uraian hasil catatan harian guru, wawancara, dan dokumentasi foto tersebut, dapat diketahui bahwa kepercayaan diri siswa dalam kegiatan pembelajaran masih perlu ditingkatkan. Keberanian siswa untuk berbicara di depan kelas masih rendah. Menurut para siswa, mereka jarang diberi kesempatan untuk berbicara di depan kelas. Hanya siswa-siswa tertentu yang biasa berbicara di depan kelas, siswa tersebut adalah siswa-siswa pandai di kelas. Hal ini menjadi refleksi bagi guru untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa sehingga semua siswa memiliki kepercayaan diri.

4.1.2.3.3 Kekritisan Siswa Siklus I

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

6 48 148

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 3 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI METODE TIME Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Metode Time Token Arends Dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD N Karangwuni 01 Weru Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Melalui Metode Time Token Arends Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri Plosokerep 2 Sragen Tahu

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 01 DUKUH KECAMATAN NGARGOYOSO

0 0 17

Peningkatan Keterampilan Berbicara Ragam Krama Pada Siswa Kelas VIII F SMP N 17 Semarang dengan Teknik Time Token Menggunakan Media Gambar Tahun Ajaran 2008/2009.

0 0 3

PENERAPAN METODE TIME TOKEN ARENDS DAN TALKING STICK DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SDN 1 BANYU URIP TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 14