Instrumen Tes Indikator Kinerja

92 perubahan tingkah laku siswa. Instrumen nontes yang dimaksud berupa pedoman observasi siswa, pedoman deskripsi perilaku ekologis, pedoman catatan lapangan, pedoman catatan harian guru, pedoman catatan harian siswa, pedoman wawancara, pedoman sosiometri, dan dokumentasi foto. Kedua jenis instrumen tersebut dijabarkan dalam penjelasan berikut.

3.5.1 Instrumen Tes

Tes dilakukan untuk memperoleh data tentang keterampilan siswa dalam bercerita dengan alat peraga menggunakan sate gambar dan metode time token arends. Tes dilakukan dua kali, yaitu pada siklus I dan siklus II. Tes yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes bercerita dengan alat peraga menggunakan sate gambar dan metode time token arends yang berbentuk performasi atau unjuk kerja. Penilaian tes dalam kompetensi dasar bercerita dengan alat peraga sesuai dengan indikator pembelajaran yang harus dicapai siswa, yaitu 1 mampu bercerita dengan memperhatikan kondisi diri sendiri, keseluruhan isi cerita, dan teknik bercerita yang baik dengan menggunakan alat peraga dan 2 mampu menanggapi kegiatan bercerita teman lain dengan memperhatikan teknik bercerita yang baik dan keefektifan penggunaan media. Kedua indikator tersebut dijabarkan dalam sebelas aspek penilaian. Aspek-aspek tersebut dijelaskan dalam tabel berikut. Tabel 2. Pedoman Kriteria dan Skor dalam Penilaian Keterampilan Bercerita dengan Alat Peraga Menggunakan Sate Gambar dan Metode Time Token Arends No. Aspek Kriteria Skor Kategori 1 Kepercayaan diri Siswa bercerita dengan mantap, lantang, dan berani menatap pendengar 5 Sangat Baik 93 Siswa bercerita dengan mantap, lantang, berani menatap pendengar tetapi tampak malu-malu 4 Baik Siswa bercerita dengan mantap, tidak terlalu lantang, tidak berani menatap pendengar 3 Cukup Siswa bercerita dengan malu-malu, tidak lantang, dan tidak berani menatap pendengar 2 Kurang Siswa tidak berani bercerita, perlu dibujuk dan dirayu untuk maju ke depan 1 Gagal 2 Volume suara Volume suara terdengar sangat jelas oleh semua siswa di dalam kelas 5 Sangat Baik Volume suara terdengar jelas tetapi kadang masih ada kata yang tidak terdengar 4 Baik Volume suara terdengar jelas dari jarak 4 meter 3 Cukup Volume suara terdengar jelas dari jarak 3 meter 2 Kurang Volume suara terdengar jelas dari jarak 2 Meter 1 Gagal 3 Sikap wajar dan tidak kaku Sikap wajar, tidak kaku, dan terlihat bersemangat 5 Sangat Baik Sikap wajar, tidak kaku, tetapi terkadang terlihat tidak percaya diri, ditandai dengan sikap malu- malu 4 Baik Sikap wajar, tidak kaku, tetapi terkadang terlihat tidak percaya diri, ditandai dengan ekspresi yang berubah 3 Cukup No. Aspek Kriteria Skor Kategori Sikap wajar, sedikit kaku, dan terlihat tidak kurang percaya diri, ditandai dengan sedikit gemetar 2 Kurang Sikap tidak wajar, kaku, dan terlihat tidak percaya diri, ditandai dengan gemetar terus-menerus. 1 Gagal 4 Penguasaan topik Penguasaan topik sangat sesuai dengan alur cerita pada kerangka cerita yang dibuat 5 Sangat Baik Penguasaan topik sesuai dengan 4 Baik 94 alur cerita pada kerangka cerita yang dibuat Penguasaan topik sesuai dengan alur cerita pada kerangka cerita yang dibuat tetapi kurang lancar ditandai dengan sedikit bertanya pada teman 3 Cukup Penguasaan topik belum sesuai dengan alur cerita pada kerangka cerita yang dibuat dan sering bertanya pada teman 2 Kurang Penguasaan topik tidak sesuai dengan alur cerita pada kerangka cerita yang dibuat dan sering berhenti bercerita 1 Gagal 5 Kelancaran Bercerita dengan lancar, topik benar-benar dikuasai 5 Sangat Baik Bercerita lancar, tetapi sesekali berhenti 4 Baik Becerita cukup lancar, tetapi beberapa kali berhenti seperti mengingat-ingat jalan cerita 3 Cukup Bercerita kurang lancar, sering berhenti 2 Kurang Bercerita tidak lancar, berhenti dalam jangka lama 1 Gagal 6 Pilihan katadiksi Diksi sangat tepat dan bervariasi 5 Sangat Baik Diksi tepat, kesalahan hanya 3 kali dan sedikit kesalahan 4 Baik Diksi cukup tepat, kesalahan anatara 3-7 kali 3 Cukup Diksi kurang tepat, kesalahan 2 Kurang No. Aspek Kriteria Skor Kategori antara 8-12 dan tidak bervariasi Diksi tidak tepat, kesalahan lebih dari 12 kali 1 Gagal 7 Variasi Intonasi Intonasi bervariasi, ada kreativitas, ada keberanian berimprovisasi 5 Sangat Baik Intonasi bervariasi, kreatif, keberanian berimprovisasi kurang 4 Baik Intonasi cukup bervariasi, unsur kreatif cukup, keberanian berimprovisasi kurang 3 Cukup 95 Intonasi datar, unsur kreatif kurang, keberanian berimprovisasi kurang 2 Kurang Intonasi datar dan membosankan, seperti orang membaca 1 Gagal 8 Ekspresifitas dan gerak-gerik Gerak-gerik dan mimik wajah sesuai dengan isi cerita dan 5 Sangat Baik pandangan mata terarah pada penyimak cerita sesuai cerita yang dibawakan Gerak-gerik dan mimik wajah sesuai dengan isi cerita tetapi 4 Baik pandangan mata terarah pada penyimak cerita Gerak-gerik dan mimik wajah cukup sesuai dengan isi cerita dan pandangan mata kurang teratur 3 Cukup Gerak-gerik dan mimik wajah kurang sesuai dengan isi cerita dan pandangan mata sering ke atas atau ke bawah atau ke samping 2 Kurang Gerak-gerik dan mimik wajah tidak sesuai dengan isi cerita dan pandangan mata selalu menghada ke atas atau ke bawah 1 Gagal 9 Kemenarikan penyajian cerita Siswa melakukan hal yang berbeda dengan memberikan selingan atau ekspresi lucu dan mengundang respon teman lebih dari 1 kali, serta menampilkan gerakan yang menarik dan ekpresif dalam bercerita 5 Sangat Baik No. Aspek Kriteria Skor Kategori Siswa melakukan hal yang berbeda dengan memberikan selingan atau ekspresi lucudan mengundang respon teman 1 kali, serta 4 Baik menampilkan gerakan yang menarik dan ekpresif dalam bercerita Siswa melakukan hal yang berbeda dengan memberikan selingan atau ekspresi lucu dan mengundang respon teman tanpa disertai serta 3 Cukup 96 gerakan yang menarik dan ekpresif dalam bercerita Siswa hanya bercerita sesuai cerita, ekspresi tidak bervariasi dan tanpa gerakan 2 Kurang Siswa hanya bercerita sesuai cerita, ekspresi tidak bervariasi dan tanpa gerakan serta terlihat kaku 1 Gagal 10 Penggunaan media Siswa sangat ekspresif dan efektif dalam menggunakan media 5 Sangat Baik Siswa mampu menggunakan media sate gambar tetapi terkadang melakukan kesalahan 4 Baik Siswa bercerita dengan menggunakan media, tetapi gerakan yang dilakukan belum mantap dan tampak ragu-ragu 3 Cukup Siswa hanya sesekali bercerita dengan menggunakan media 2 Kurang Siswa bercerita tanpa menggunakan medianya. Media hanya dipegang tanpa digerakan 1 Gagal 11 Berkomentar Cara siswa berkometar sopan, isi tanggapan mencakup teknik bercerita dan keefektifan penggunaan media 5 Sangat Baik Cara siswa berkometar sopan, isi tanggapan mencakup teknik bercerita dan keefektifan penggunaan media 4 Baik No. Aspek Kriteria Skor Kategori Cara siswa berkometar kurang sopan, isi tanggapan mencakup teknik bercerita dan keefektifan penggunaan media 3 Cukup Cara siswa berkometar kurang sopan, isi tanggapan mencakup teknik bercerita atau keefektifan penggunaan media saja 2 Kurang 97 Cara siswa berkometar kurang sopan, isi tanggapan tidak mencakup teknik bercerita maupun keefektifan penggunaan media, waktu yang digunakan kurang lebih dari kupon bicara yang dimiliki 1 Gagal Berdasarkan tabel 2, tes pada kompetensi dasar bercerita dengan alat peraga memilki 11 aspek penilaian. Tiap-tiap aspek penilaian tersebut memiliki skor lima. Jadi, skor maksimal sebelas aspek dalam penilaian kompetensi bercerita tersebut adalah 55. Kemudian, nilai akhir diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal dikali 100. Nilai akhir = Jumlah skor yang diperoleh X 100 Jumlah skor maksimal Rentang nilai dan kategori yang diperoleh pada penilaian dalam pembelajaran keterampilan bercerita dengan alat peraga dapat dilihat pada table 3 berikut ini. Table 3. Pedoman Rentang Nilai dan Kategori dalam Penilaian Keterampilan Bercerita dengan Alat Peraga Menggunakan Sate Gambar dan Metode Time Token Arends No. Rentang Nilai Kategori 1. 85-100 Sangat baik 2. 75-84 Baik 3. 65-74 Cukup 4. 55-64 Kurang 5. ≤ 55 Gagal Berdasarkan tabel 3 di atas, rentang nilai pada penilaian keterampilan bercerita dengan alat peraga terdiri atas lima kategori. Siswa dikatakan mencapai kategori 98 sangat baik jika memperoleh nilai antara 85-100, kategori baik jika memperoleh nilai antara 75-84, kategori cukup jika memperoleh nilai antara 65-74, kategori kurang jika memperoleh nilai antara 55-64, dan apabila mendapat nilai kurang dari 55 termasuk dalam kategori gagal atau tdak lulus dan kompetensi dasar ini. Selanjutnya, presentase skor setiap aspek penilaian juga dapat diketahui dengan cara berikut ini. NP= ∑ N X 100 Nxs Keterangan: NP = Skor presentase kemampuan siswa ∑ N = jumlah skor satu kelas n = skor maksimal tes s = jumlah responden dalam satu kelas

3.5.2 Instrumen Nontes

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

6 48 148

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 3 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI METODE TIME Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Metode Time Token Arends Dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD N Karangwuni 01 Weru Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Melalui Metode Time Token Arends Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri Plosokerep 2 Sragen Tahu

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 01 DUKUH KECAMATAN NGARGOYOSO

0 0 17

Peningkatan Keterampilan Berbicara Ragam Krama Pada Siswa Kelas VIII F SMP N 17 Semarang dengan Teknik Time Token Menggunakan Media Gambar Tahun Ajaran 2008/2009.

0 0 3

PENERAPAN METODE TIME TOKEN ARENDS DAN TALKING STICK DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SDN 1 BANYU URIP TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 14