Hasil Penelitian Prasiklus Hasil Penelitian

112

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari tindakan prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil tes prasiklus berupa keterampilan bercerita dengan alat peraga sebelum penelitian dilaksanakan. Hasil tes tindakan siklus I dan siklus II berupa keterampilan siswa dalam bercerita dengan alat peraga menggunakan sate gambar dan metode pembelaran time token arends sedangkan hasil nontes berupa perubahan perilaku yang diperoleh dan didesrkripsikan dari hasil observasi siswa, deskripsi perilaku ekologis, catatan lapangan, catatan harian guru, catatan harian siswa, sosiometri, wawancara, dan dokumentasi foto. Hal yang dibahas berupa proses pembelajaran, peningkatan keterampilan bercerita dengan alat peraga, dan perubahan perilaku belajar siswa pada siklus I dan siklus II setelah melaksanakan pembelajaran bercerita dengan alat peraga menggunakan sate gambar dan metode pembelajaran time token arends. Hasil penelitian pada prasiklus, siklus I dan siklus II dijelaskan sebagai berikut.

4.1.1 Hasil Penelitian Prasiklus

Hasil tes prasiklus merupakan hasil tes bercerita dengan alat peraga sebelum dilakukan tindakan. Hasil tes prasiklus digunakan untuk mengetahui kondisi awal siswa dalam bercerita dengan alat peraga siswa kelas VIIB SMP N 3 Singorojo. Untuk mengetahui hasil tes prasiklus pembelajaran bercerita dengan 112 113 alat peraga peneliti melakukan wawancara dengan guru. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Hasil Tes Keterampilan Bercerita dengan Alat Peraga Prasiklus Dari data pada tabel 4 dapat diketahui bahwa sebelum mendapat tindakan, tidak satu siswa pun siswa yang memperoleh nilai berkategori sangat baik. Sebanyak 1 siswa atau 4,74 memiliki keterampilan bercerita dengan alat peraga dalam kategori baik. Siswa yang mendapat nilai dalam kategori cukup sebanyak 19 siswa atau sebesar 75,91, sementara sisanya sebanyak 11 siswa atau 19,35 mendapat nilai dalam kategori kurang. Rata-rata nilai keterampilan siswa bercerita dengan alat peraga adalah 54,10. Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata kelas tersebut termasuk dalam kategori kurang dan belum mencapai nilai ketuntasan minimal yang ditentukan peneliti, yaitu 75. Selain hasil tes, pada tahap prasiklus peneliti juga melakukan observasi terhadap perilaku siswa selama pembelajaran. Observasi tersebut dilakukan dengan mengamati perilaku siswa selama proses pembelajaran dan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Hasil pengamatan dan wawancara tersebut menunjukkan perilaku siswa selama No. Kategori Rentang Nilai F Bobot Skor Nilai Rata- rata Klasikal Ketuntasan 1. Sangat baik 85-100 167731= 54,10 kategori kurang 131x100= 3,23 2. Baik 75-84 1 79,5 4,74 3. Cukup 60-74 19 1273 75,91 4. Kurang 0-59 11 324,5 19,35 Jumlah 31 1677 100 54,10 3,23 114 mengikuti pembelajaran masih perlu ditingkatkan. Pada saat pembelajaran siswa kurang aktif bertanya dan kurang kritis dalam menanggapi permasalahan yang muncul. Selain itu, kedisiplinan siswa masih rendah. Hal tersebut ditandai dengan jarangnya siswa mengumpulkan tugas dan pekerjaan rumah tepat waktu. Siswa juga masih banyak yang mengobrol dan bergurau dengan siswa lain ketika pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil tes bercerita dengan alat peraga dan perilaku siswa sebelum dilakukan tindakan yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan bercerita dengan alat peraga dan perilaku siswa masih rendah sehigga diperlukan perbaikan-perbaikan untuk mengatasi hal tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan siklus I sebagai perbaikan tes bercerita dengan alat peraga.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

6 48 148

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 3 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI METODE TIME Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Metode Time Token Arends Dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD N Karangwuni 01 Weru Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Melalui Metode Time Token Arends Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri Plosokerep 2 Sragen Tahu

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 01 DUKUH KECAMATAN NGARGOYOSO

0 0 17

Peningkatan Keterampilan Berbicara Ragam Krama Pada Siswa Kelas VIII F SMP N 17 Semarang dengan Teknik Time Token Menggunakan Media Gambar Tahun Ajaran 2008/2009.

0 0 3

PENERAPAN METODE TIME TOKEN ARENDS DAN TALKING STICK DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SDN 1 BANYU URIP TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 14