128
Siswa berani bercerita, tetapi masih terlihat malu-malu. Sementara 1 siswa memperoleh skor dengan kategori kurang. Siswa tersebut harus ditunjuk dan
dibujuk untuk bercerita di depan kelas, selain itu ketika bercerita siswa tersebut tampak ragu-ragu dan malu-malu. Sementara itu, tidak ada satu pun siswa yang
mendapat skor berkategori sangat baik dan gagal. Bobot skor rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 3,23 dan termasuk dalam kategori cukup. Rata-rata nilai
yang diperoleh siswa sebesar 64,52. Hal ini menunjukan bahwa siswa belum mencapai batas ketuntasan yang ditetapkan peneliti. Siswa belum dapat mencapai
batas ketuntasan disebabkan siswa belum terbiasa dengan suasana kelas, guru, dan gaya pembelajaran yang baru bagi mereka. Oleh karena itu, guru perlu
memikirkan solusi atas permasalahan tersebut sehinggga kepercayaan diri siswa meningkat.
4.1.2.2.2 Hasil Tes Bercerita dengan Alat Peraga Menggunakan Sate
Gambar dan Metode Pembelajarn Time Token Arends Aspek Volume Suara Siklus I
Dalam kegiatan bercerita, volume suara merupakan aspek penting yang turut menentukan keberhasilan kegiatan bercerita. Pada aspek ini, penilaian
ditentukan berdasarkan kelantangan suara pencerita. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa lantang bukan berarti berteriak. Kegiatan bercerita yang baik
seharusnya dapat didengar oleh seluruh siswa yang berada di kelas. Hasil tes tersebut dijelaskan pada tabel 7 berikut.
129
Tabel 7. Hasil Tes Bercerita dengan Alat Peraga Aspek Volume Suara
Siklus I
Kategori Skor
F Bobot
Skor Rata-rata
BS Nilai
Sangat Baik
5 1
5 3,23
11231= 3,61
kategori cukup
112315x100= 72,26
belum tuntas Baik
4 20
80 64,52
Cukup 3
7 21
22,58 Kurang
2 3
6 9,68
Gagal 1
Jumlah 31
112 100
3,61 72,26
Pada tabel 7 diketahui hasil bercerita dengan alat peraga yang diperoleh
siswa pada aspek volume suara menunjukan rata-rata nilai siswa sebesar 72,26 yang termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata bobot skor siswa mencapai
3,61 yang juga termasuk dalam kategori cukup. Secara klasikal, siswa belum mencapai batas ketuntasan yang ditargetkan. Terdapat 1 siswa atau sebesar 3,23
mendapat skor dengan kategori sangat baik. Sebanyak 20 siswa atau sebesar 64,52 mendapat skor berkategori baik dan sebanyak 7 siswa atau sebesar
22,58 mendapat skor berkategori cukup. Siswa yang mendapat skor berkategori kurang sebanyak 3 siswa atau sebesar 9,68. Tidak satu pun siswa mendapat skor
berkategori gagal. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya siswa memiliki modal yang cukup untuk bercerita. Guru hanya harus mengasah dan memotivasi siswa
untuk terus berlatih. Modal yang dimilki siswa ini harus dapat dipertahankan dan dikembangkan agar menjadi lebih baik pada pembelajaran selanjutnya
130
4.1.2.2.3 Hasil Tes Bercerita dengan Alat Peraga Menggunakan Sate
Gambar dan Metode Pembelajaran Time Token Arends Aspek Sikap Wajar dan Tidak Kaku Siklus I
Pencerita yang baik harus mampu bersikap wajar, tenang, dan tidak kaku untuk menunjang kegiatan berceritanya. Sikap yang tidak wajar, lemas, dan kaku
ini biasanya ditandai dengan kegugupan. Penguasaan materi yang baik setidaknya akan menghilangkan kegugupan. Namun, terbentuknya sikap wajar, tenang, dan
tidak kaku ini memerlukan latihan dan pembiasaan. Pada aspek ini penilaian didasarkan atas sikap dan tingkah laku siswa selama bercerita. Berikut adalah
hasil tes bercerita dengan alat peraga aspek sikap wajar dan tidak kaku yang dijelaskan pada tabel 8.
Tabel 8. Hasil Tes Bercerita dengan Alat Peraga Aspek Sikap Wajar dan
Tidak Kaku Siklus I
Kategori Skor
F Bobot
Skor Rata-rata
BS Nilai
Sangat Baik
5 1
5 3,23
10731= 3,45
kategori cukup
107315x100= 69,03
belum tuntas Baik
4 12
48 38,71
Cukup 3
18 54
58,06 Kurang
2 Gagal
1 Jumlah
31 107
100 3,45
69,03 Sebagian besar siswa sudah cukup menunjukan sikap wajar dan tidak kaku
saat bercerita. Hal tersebut ditunjukan dari hasil bercerita dengan alat peraga aspek sikap wajar dan tidak kaku pada tabel 8 yang mencapai rata-rata nilai 69,03
yang termasuk dalam kategori cukup. Siswa belum mencapai batas ketuntasan yang ditetapkan. Rata-rata bobot skor yang dicapai siswa sebesar 3,45 dan
termasuk dalam ketegori cukup. Sebanyak 1 siswa atau sebesar 3,23 mendapat
131
skor berkategori sangat baik, 12 siswa atau sebesar 38,71 mendapat skor berkategori baik, dan 18 siswa atau sebesar 58,06 mendapat skor berkategori
cukup. Sementara itu, tidak satu pun siswa mendapat skor berkategori kurang dan gagal.
4.1.2.2.4 Hasil Tes Bercerita dengan Alat Peraga Menggunakan Sate