Kedisplinan dan Tanggung Jawab Siswa Siklus II

217 memberikan tanggapan apabila ada yang tidak sependapat dengan dirinya. Selain itu, siswa juga sudah dapat memberi komentar yang baik dengan menguraikan pendapat-pendapatnya. Siswa dapat menjawab pertanyan balikan dari guru atas komentar yang diberikan. Komentar yang diberikan siswa juga sudah beragam, tidak seperti pada siklus I yang komentarnya hampir sama dan tidak bervariasi.

4.1.3.3.4 Kedisplinan dan Tanggung Jawab Siswa Siklus II

Kedisiplinan dan tanggung jawab siswa siswa penting ditanamkan sejak dini. Kedisplinan siswa pada pembelajaran bercerita dengan alat peraga menggunakan sate gambar dan metode pembelajaran time token arends siklus II ini sudah baik. Hal tersebut terlihat dari sikap siswa yang duduk dengan rapi dan teratur di bangku masing-masing. Siswa juga sangat bersemangat untuk mengikuti pembelajaran bercerita dengan alat peraga. Semua siswa juga membawa sate gambar sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Hal tersebut menunjukkan kedisiplinan siswa sudah lebih bak dibandingkan siklus I. Hasil deskripsi perilaku ekologis mengungkapkan bahwa selama proses pembelajaran, siswa lebih patuh dan terlihat antusias menjalankan tugas yang diberkan guru. Siswa juga tampak lebih berdisiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Berdasarkan hasil catatan harian guru, Kedisiplinan dan tanggung jawab siswa selama pembelajaran sudah baik. Siswa melaksanakan dan mengerjakan perintah guru dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi, siswa lebih sering mengajak guru bercanda. Hal tersebut membuat pembelajaran dilakukan dengan santai tetapi mengena, karena tugas dari guru tetap dikerjakan dengan serius. Kedisplinan dan 218 tanggung jawab siswa tampak pada berkurangnya perilaku negatif yang terekam dari hasil observasi siswa. Berdasarkan hasil observasi siswa, sebanyak 90,32 siswa memperhatikan penjelasan guru dan tampak antusias dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat diartikan bahwa 28 dari 31 siswa sudah memperhatikan dan antusias dalam pembelajaran. Sementara itu, sebanyak 10 siswa atau sebesar 32,26 mengganggu teman dan bergurau sendiri dan 2 siswa atau sebesar 6,45 tampak jalan-jalan di kelas selama proses pembelajaran. Hal ini menunjukan perilaku negatif yang menunjukan ketidakdisiplinan siswa mengalami penurunan dibanding siklus I. Dengan kata lain, siswa menjadi lebih disiplin. Hasil deskripsi perilaku ekologis, catatan harian guru, dan observasi tersebut sesuai dengan hasil dokumentasi foto aspek kedisiplianan siswa selama pembelajaran berlangsung yang diperlihatkan pada gambar berikut. 219 Gambar 9. Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus II yang Menunjukan Kedisiplinan dan Tanggung Jawab Siswa Gambar 9 memperlihatkan aktivitas siswa pada pembelajaran siklus II yang menunjukan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa. Pada gambar pertama, terlihat guru sedang mengondisikan siswa agar mengikuti pembelajaran dengan merapikan posisi duduk siswa dan memeragakan posisi baik ketika mendengarkan penjelasan guru. Pada gambar kedua, siswa terlihat duduk dengan rapi dan tenamg memperhatikan penjelasan guru. Gambar ketiga memperlihatkan siswa dengan tenang dan rapi menyimak contoh kegiatan bercerita yang diputarkan guru. Sementara itu, pada gambar terakhir, siswa sedang serius mengerjakan tugas membuat kerangka karangan untuk kegiatan bercerita. Dari beberapa gambar tersebut dapat dilihat bahwa dalam proses pembelajaran siswa tampak disiplin dan rapi. Hal ini juga dimudahkan dengan posisi tempat duduk siswa. Siswa duduk satu-satu sehingga siswa lebih mudah dikondisikan. Kedisiplinan siswa dapat dilihat dari situasi kelas selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil deskripsi perilaku ekologis, situasi kelas cukup kondusif. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik dan tertib. Sebagian besar siswa mau memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi, meskipun masih ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman. Pada waktu membentuk kelompok, siswa sibuk mengatur tempat duduknya sehingga menyebabkan suasana kelas menjadi gaduh. Namun, setelah siswa menemukan anggota kelompoknya, mereka segera duduk dengan rapi dan susana kelas menjadi tenang kembali. 220 Berdasarkan uraian-uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan dan tanggung jawab siswa dalam melaksanakan pembelajaran bercerita dengan alat peraga menggunakan sate gambar dan metode pembelajaran time token arends sudah baik. Siswa antusias dengan pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga suasana kelas menjadi kondusif. Kedisiplinan dan tanggung jawab siswa terhadap tugas sudah cukup memuaskan. Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran juga sudah baik.

4.1.3.3.5 Kerja sama dan Kemampuan Berbagi Siswa Siklus I

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

6 48 148

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 3 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI METODE TIME Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Metode Time Token Arends Dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD N Karangwuni 01 Weru Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Melalui Metode Time Token Arends Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri Plosokerep 2 Sragen Tahu

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 01 DUKUH KECAMATAN NGARGOYOSO

0 0 17

Peningkatan Keterampilan Berbicara Ragam Krama Pada Siswa Kelas VIII F SMP N 17 Semarang dengan Teknik Time Token Menggunakan Media Gambar Tahun Ajaran 2008/2009.

0 0 3

PENERAPAN METODE TIME TOKEN ARENDS DAN TALKING STICK DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SDN 1 BANYU URIP TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 14