90
dibuat sendiri oleh siswa, dan dapat menarik minat siswa. Dengan sate gambar, siswa akan lebih mudah mengungkapkan cerita. Dalam kegiatan bercerita, sate
gambar tidak hanya dipegang, tetapi benar-benar dimaksimalkan sebagai alat bantu bercerita. Sate gambar menjadi wakil dari lakon cerita yang dibawakan.
Metode time token arends merupakan cara khusus yang dipilih guru untuk meningkatkan keterampilan bercerita dengan alat peraga siswa. Seperti halnya
dengan kegiatan berbicara, kegiatan bercerita juga menjadi momok bagi sebagian besar siswa. Umumnya, siswa merasa takut dan tidak percaya diri untuk bercerita,
apalagi di depan kelas. Dalam penerapan metode time token arends, siswa mendapat dua jenis kupon berbicara, yaitu 1 kupon bercerita dan 2 kupon
berkomentar. Kupon ini harus ditukarkan selama kegiatan pembelajaran. Siswa yang kuponnya sudah habis, tidak mempunyai kesempatan berbicara. Jadi, mau
tidak mau siswa diharuskan bercerita dan berkomentar di dalam kelas. Dengan menerapkan metode time token arends, siswa diharapkan memiliki keberanian
berbicara di dalam kelas, baik dalam bentuk bercerita maupun berkomentar.
3.4 Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini meliputi dua aspek, yaitu indikator kuantitatif dan kualitatif. Kedua indikator tersebut dijelaskan sebagai berikut.
3.4.1 Indikator Kuantitatif
Indikator kuantitatif penelitian ini adalah ketercapaian target bercerita dengan alat peraga siswa yang diketahui melalui hasil tes. Siswa dinyatakan berhasil
melakukan pembelajaran bercerita dengan alat peraga apabila nilai yang diperoleh sesuai dengan target yang telah ditentukan. Target nilai ketuntasan dalam
91
penelitian ini sebesar 75. Keberhasilan klasikal adalah siswa yang mencapai nilai 75 setidaknya berjumlah 60 dari jumlah seluruh siswa yang diteliti. Nilai
ketuntasan penelitian sebesar 75 disesuaikan dengan KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu sebesar 70, sehingga dapat dipastikan keterampilan siswa
meningkat. Siswa yang memperoleh nilai minimal 75 dinyatakan tuntas, sementara siswa yang memperoleh nilai kurang dari 75 dinyatakan belum tuntas.
3.4.2 Indikator Kualitatif
Indikator kualitatif penelitian ini adalah perubahan sikap dan perilaku siswa yang diketahui melalui hasil nontes. Siswa dinyatakan berhasil melaksanakan
pembelajaran bercerita dengan alat peraga dengan baik apabila tingkah laku siswa berubah ke arah yang positif. Perilaku siswa selama melaksanakan pembelajaran
bercerita dengan alat peraga menggunakan sate gambar dan metode time token arends harus memenuhi beberapa karakter positif, yaitu 1 keaktifan siswa, 2
kepercayaan diri, 3 kekritisan siswa, 4 kedisiplinan dan tanggung jawab siswa, serta 5 kerja sama dan kemampuan berbagi siswa.
3.5
Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat bantu yang dapat memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah instrumen yang berupa tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengungkapkan data tentang peningkatan keterampilan bercerita dengan alat
peraga siswa. Sementara itu, instrumen nontes digunakan untuk mengungkapkan
92
perubahan tingkah laku siswa. Instrumen nontes yang dimaksud berupa pedoman observasi siswa, pedoman deskripsi perilaku ekologis, pedoman catatan lapangan,
pedoman catatan harian guru, pedoman catatan harian siswa, pedoman wawancara, pedoman sosiometri, dan dokumentasi foto. Kedua jenis instrumen
tersebut dijabarkan dalam penjelasan berikut.
3.5.1 Instrumen Tes