Konsumsi Aspek psikososial, Aktivitas Fisik, konsumsi Makanan, Status Gizi dan Pengaruh Susu Plus Probiotik Enterococcus faecium IS-27526 (MEDP) Terhadap Respons Imun IgA Lansia

138 Berdasarkan hasil uji beda dengan Chi-Square, didapat bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara perilaku kesehatan lansia yang berada di panti maupun di masyarakat p=.194 p0.05. Sebagian besar lansia memiliki perilaku kesehatan yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa umumnya lansia sudah memahami pentingnya kesehatan dan bagaimana berperilaku yang baik untuk menjaga kesehatan.

c. Konsumsi

Asupan gizi merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan fisik lansia. Analisis rata-rata konsumsi pangan lansia berdasarkan tempat tinggal panti dan masyarakat: Rata-rata konsumsi energi pada lansia yang berada di panti dan di masyarakat berturut-turut adalah 1530 Kkal dan 1554 Kkal, protein 41.6 g dan 48.6 g, vitamin A 384.99 µgRE dan 361.86 µgRE , vitamin B 1.8 mg dan 1.51 mg, vitamin C 38.26 mg dan 54.88 mg, 378.30 mg dan 426.07 mg, phospor 528.28 mg dan 598.82 mg, besi Fe 11.46 mg dan 12.42 mg lihat Tabel 27. Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan oneway ANOVA antara rata-rata konsumsi lansia yang berada di panti dan di masyarakat didapat hasil: 1. Terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata konsumsi protein p= 0.011 p0.05 dan vitamin C p=0.014 p0.05 antara lansia yang berada di panti dan di masyarakat. 2. Tidak terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata konsumsi energi p= 0.747 p0.05, vitamin A p=0.498 p0.05, vitamin B p=0.122 p0.05, kalsium 139 p=0.310 p0.05, phospor p=0.202 p0.05 dan besi p=0.375 p0.05 antara lansia yang berada di panti dan di masyarakat. Tabel 27. Sebaran rata-rata konsumsi lansia berdasarkan tempat tinggal Panti dan Masyarakat Konsumsi Panti Masyarakat Total Energi Kkl 1530 1554 1579 Protein g 41.6 48.6 47.03 Vitamin A µgRE 384.99 361.86 385.64 Vitamin B mg 1.81 1.51 1.63 Vitamin C mg 38.26 54.88 53.25 Kalsium mg 378.30 426.07 413.46 Phospor 528.28 598.82 592.36 Besi mg 11.46 12.42 12.38 Berdasarkan hasil pengamatan, menu yang ada di panti sudah termasuk kategori menu sehat seimbang, juga memiliki variasi yang baik. Pada panti Sukma Raharja, penyusunan menu mendapat bantuan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi. Namun asupan protein dan vitamin C pada lansia di masyarakat lebih tinggi karena konsumsi bahan makanan sumber protein dan buah lebih beragam dan jumlahnya lebih banyak.sedangkan lansia di panti konsumsi buah dan sayur sudah dijatah oleh pengurus. 140 Rata-rata persentase kecukupan konsumsi energi pada lansia yang berada di panti dan di masyarakat berturut-turut adalah : 91 persen dan 78.75 persen. Rata-rata persentase kecukupan konsumsi protein dari lansia yang berada di panti dan di masyarakat berturut-turut adalah : 91.89 persen dan 97.48 persen. Rata-rata persentase kecukupan konsumsi Vitamin A dari lansia yang berada di panti dan di masyarakat berturut-turut adalah : 77.27 persen dan 81.37 persen . Rata-rata persentase kecukupan konsumsi vitamin B pada lansia yang berada di panti dan di masyarakat berturut-turut adalah : 205.08 persen dan 149.78 persen. Rata-rata persentase kecukupan konsumsi vitamin C pada lansia yang berada di panti dan di masyarakat berturut-turut adalah : 77.27 persen dan 90.29 persen. Rata-rata persentase kecukupan konsumsi kalsium pada lansia yang berada di panti dan di masyarakat berturut-turut adalah : 89.79 persen dan 84.98 persen. Rata-rata kecukupan konsumsi phospor pada lansia yang berada di panti dan di masyarakat berturut-turut adalah : 134.25 persen dan 126.96. Rata-rata kecukupan konsumsi Besi pada lansia yang berada di panti dan di masya rakat berturut-turut adalah : 82.01 persen dan 98.55 persen lihat Tabel 28. Hasil uji beda dengan menggunakan oneway ANOVA, menunjukkan hasil bahwa perbedaan signifikan persentase kecukupan konsumsi antara panti dengan masyarakat hanya terdapat pada persentase kecukupan konsumsi vitamin C p=0.022, selebihnya tidak terdapat perbedaan signifikan. Hal ini dapat terjadi karena konsumsi buah pada lansia yang tinggal di panti hanya sebatas pada jatah yang telah ditetapkan pengurus, sedangkan lansia di masyarakat lebih beragam jumlahnya, terutama bagi 141 lansia yang tergolong mampu secara ekonomi atau yang mendapat dukungan finansial yang baik dari keluarganya. Tabel 28. Sebaran rata-rata persentase kecukupan konsumsi lansia berdasarkan tempat tinggal panti dan masyarakat

d. Status Gizi