Hasil Observasi Siklus 1 Hasil Nontes Siklus 1

menjabarkan keterkaitan gaya bahasa dengan kehidupan sehari-hari disertai bukti yang relevan. Sebagian siswa hanya menyebutkan gaya bahasa yang ada dalam cerpen saja. Dari ketujuh aspek penilaian dalam menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari melalui metode jigsaw siklus 1 dapat diketahui bahwa aspek keterkaitan tema dengan kehidupan sehari-hari sebesar 86 dengan kategori sangat baik, aspek keterkaitan alur dengan kehidupan sehari-hari 40 dengan kategori kurang baik, aspek keterkaitan latar dengan kehidupan sehari-hari 78 dengan kategori baik. Nilai rata-rata aspek keterkaitan tokoh dan penokohan dengan kehidupan sehari-hari 53,5 dengan kategori kurang baik, sedangkan aspek keterkaitan amanat dengan kehidupan sehari-hari 80 dengan kategori baik. Selanjutnya aspek keterkaitan sudut pandang dengan kehidupan sehari-hari memperoleh nilai rata-rata 65 dengan kategori cukup baik, serta aspek keterkaitan gaya bahasa dengan kehidupan sehari-hari dengan nilai rata-rata 60,5 dengan kategori cukup baik. Dari hasil siklus 1, hasil rata-rata klasikal yang mencapai 68,92 belum memenuhi target nilai rata-rata klasikal yaitu 70, maka peneliti melakukan tindakan pada siklus II agar hasil yang dicapai lebih maksimal.

4.1.1.3 Hasil Nontes Siklus 1

Data nontes pada siklus 1 diperoleh dari analisis data hasil observasi selama proses pembelajaran, wawancara, jurnal, serta dokumetasi foto. Hasil selengkapnya dijelaskan pada uraian berikut.

4.1.1.3.1 Hasil Observasi Siklus 1

Observasi pada siklus 1 dilakukan selama proses pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari melalui metode jigsaw pada siswa kelas X.7 SMA Negeri 1 Comal. Pengambilan data observasi ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran dan respon tingkah laku siswa dalam menerima pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari melalui metode jigsaw. Analisis hasil observasi dapat dilihat lebih lengkap pada tabel 14 dan tabel 15 berikut ini. Tabel 14 Observasi Proses Pembelajaran Siklus 1 Aspek Tingkah laku siswa Frekuensi Persentase 1. Intensif atau tidaknya proses penumbuhan minat siswa untuk menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari. Siswa siap mengikuti pembelajaran tidak ramai, diam ditempat duduk, dan sudah mempersiapkan alat tulis 32 80 2. Kondusif atau tidaknya proses diskusi dalam kelompok ahli untuk menentukan materi keterkaitan unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen dengan kehidupan sehari- hari. Siswa bersungguh-sungguh dalam diskusi menemukan materi tentang menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari 24 60 3. Kondusif atau tidaknya proses diskusi dalam kelompok asal untuk menyampaikan temuan tentang materi keterkaitan unsur-unsur yang terdapat Siswa memperhatikan dengan seksama penjelasan teman dalam kelompok asal 31 77,5 dalam cerpen dengan kehidupan sehari-hari. 4. Intensif atau tidaknya proses evaluasi dalam menemukan keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan tenang 35 87,5 5. Reflektif atau tidaknya suasana saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran Siswa melakukan refleksi bersama guru dengan baik 36 90 Keterangan : - Sangat baik : 85 - 100 - Baik : 75-84 - Cukup baik : 65 - 74 - Kurang : 65 Berdasarkan tabel 14 diketahui proses pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari melalui metode jigsaw cukup baik. Dalam pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari melalui metode jigsaw tercatat 32 atau sebesar 80 dalam kategori baik siswa berminat untuk mengikuti pembelajaran, sebanyak 24 siswa atau sebesar 60 dalam kategori kurang kondusif pada proses diskusi dalam kelompok ahli untuk menentukan materi keterkaitan unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen dengan kehidupan sehari-hari, sebanyak 31 siswa atau 77,5 termasuk kategori baik siswa mampu berdiskusi secara kondusif pada proses diskusi dalam kelompok asal untuk menyampaikan temuan tentang materi keterkaitan unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen dengan kehidupan sehari-hari. Pada aspek keempat sebanyak 35 siswa atau sebesar 87,5 termasuk kategori sangat baik siswa mampu mengikuti proses evaluasi dalam menemukan keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari secara intensif. Aspek terakhir sebanyak 36 siswa atau 90 siswa mampu mengikuti kegiatan refleksi dengan baik. Hasil observasi perilaku dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini. Tabel 15 Observasi Perilaku Siswa pada Pembelajaran Siklus 1 No. Aspek Tingkah Laku Siswa Frekuensi Persentase 1. Keantusiasan Siswa antusias dalam pembelajaran 25 62,5 2. Keaktifan Siswa aktif menjawab pertanyaan guru 17 42,5 3. Kepartisipasifan Siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok 17 42,5 4. Kedisiplinan Siswa mengerjakan tugas tepat waktu 26 65 5. Tanggung jawab Siswa berani menjelaskan tentang temuan dalam kelompok ahli kepada kelompok asal 23 57,5 Keterangan : - Sangat baik : 85 - 100 - Baik : 75-84 - Cukup baik : 65 - 74 - Kurang : 65 Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa pada aspek pengamatan pertama tentang kenatusiasan siswa terdapat 25 siswa atau sekitar 62,5 yang antusias dalam pembelajaran. Aspek pengamatan kedua adalah keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru, ada 17 siswa atau 42,5 yang aktif dalam menjawab pertanyaan guru. Aspek pengamatan yang ketiga adalah kepartisipasifan siswa dalam kelompok, terdapat 17 siswa atau sekitar 42,5 aktif dalam kelompok. Aspek keempat adalah kedisiplinan siswa dalam ketepatan waktu mengerjakan tugas, sebanyak 26 siswa atau 65 mengerjakan tugas tepat waktu dan. Aspek kelima adalah tanggung jawab siswa dalam menjelaskan temuan dari kelompok ahli pada kelompok asal sebanyak 23 siswa atau 57,5 berani menjelaskan temuan dari kelompok ahli pada kelompok asal.

4.1.1.3.2 Hasil Jurnal

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN MODEL (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 23

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN PERADILAN RAKYAT KARYA PUTU WIJAYA OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MARISI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 8 12

PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 4 23

PENGARUH MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 DOLOK PARDAMEAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

1 7 23

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN KELOMPOK BUZZ TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BUNTU PANE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 0 17

PENGARUH METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN “SOEMPAH PEMOEDA” KARYA PUTU WIJAYA OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 2 28

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERITA DAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 1 157

unsur unsur intrinsik cerpen (1)

0 2 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE DISKUSI JENIS BUZZ GROUP PADA SISWA KELAS VIII A SMP DWIJENDRA GIANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 14

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKOVERI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KOTO XI TARUSAN

0 0 11