Pedoman Observasi Pedoman Dokumentasi Foto

3.5.2.1 Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan sebagai alat untuk mengambil data dengan langkah peniliti membuat catatan khusus selama melakukan pengamatan terhadap siswa dalam pembelajaran menemukan keterkaitan unsur-unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari. Aspek yang diamati dalam proses pembelajaran meliputi : 1 intensif atau tidaknya proses penumbuhan minat siswa untuk menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari, 2 kondusif atau tidaknya proses diskusi dalam kelompok ahli untuk menentukan materi keterkaitan unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen dengan kehidupan sehari-hari, 3 kondusif atau tidaknya proses diskusi dalam kelompok asal untuk menyampaikan temuan tentang materi keterkaitan unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen dengan kehidupan sehari-hari, 4 intensif atau tidaknya proses evaluasi dalam menemukan keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari, 5 reflektif atau tidaknya suasana saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa bisa menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran. Aspek-aspek yang diamati pada perubahan perilaku antara lain: 1 keantusiasan siswa saat mengikuti proses pembelajaran, 2 keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru pada kegiatan pembelajaran, 3 tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Pada tahap observasi ini, peneliti dan guru memberikan tanda chek list √ pada lembar observasi berdasarkan pengamatan proses pembelajaran berlangsung .

3.5.2.2 Pedoman Dokumentasi Foto

Dalam penilitian ini, peneliti juga menggunakan instrumen nontes berupa dokumentasi foto sebagai alat untuk memperoleh bukti mengenai berlangsungnya proses pembelajaran. Dokumentasi foto ini dipandang perlu sebagai bukti bahwa proses pembelajaran benar-benar berlangsung dan juga sebagai bukti analisis pada setiap siklus. Aspek yang diamati dalam dokumentasi foto meliputi 1 kondusif atau tidaknya proses diskusi dalam kelompok ahli untuk menentukan materi keterkaitan unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen dengan kehidupan sehari-hari, 2 kondusif atau tidaknya proses diskusi dalam kelompok asal untuk menyampaikan temuan tentang materi keterkaitan unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen dengan kehidupan sehari-hari, 3 intensif atau tidaknya proses evaluasi dalam menemukan keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari. 3.5.2.3 Pedoman Jurnal Pedoman jurnal merupakan salah satu instrumen nontes yang digunakan peniliti dalam penelitian ini. Pedoman jurnal ini dibuat oleh siswa dan guru dengan aspek yang berlainan. Jurnal guru berisi uraian pendapat dan seluruh kejadian yang dianggap penting selama pembelajaran berlangsung secara tertulis. Aspek yang diamati dalam jurnal guru adalah: 1 kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran, 2 keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, 3 perilaku siswa yang paling menonjol saat pembelajaran, 4 suasana kelas selama pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari melalui metode jigsaw. Jurnal siswa berisi uraian pendapat dan seluruh kejadian yang dianggap penting selama pembelajaran berlangsung secara tertulis. Aspek pertanyaan yang digunakan dalam jurnal siswa meliputi: 1 kesan siswa saat mengikuti proses pembelajaran, 2 kesulitan yang dialami siswa pada kegiatan pembelajaran, 3 saran siswa untuk pembelajaran selanjutnya.

3.5.2.4 Pedoman Wawancara

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN MODEL (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 23

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN PERADILAN RAKYAT KARYA PUTU WIJAYA OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MARISI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 8 12

PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 4 23

PENGARUH MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 DOLOK PARDAMEAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

1 7 23

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN KELOMPOK BUZZ TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BUNTU PANE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 0 17

PENGARUH METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN “SOEMPAH PEMOEDA” KARYA PUTU WIJAYA OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 2 28

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERITA DAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 1 157

unsur unsur intrinsik cerpen (1)

0 2 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE DISKUSI JENIS BUZZ GROUP PADA SISWA KELAS VIII A SMP DWIJENDRA GIANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 14

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKOVERI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KOTO XI TARUSAN

0 0 11