yaitu membimbing dan meningkatkan kemampuan mengapresiasi sastra siswa Nurgiyantoro 2001:293.
2.2.4.3 Pemilihan Materi Pembelajaran Menganalisis Keterkaitan Unsur
Intrinsik Cerpen dengan Kehidupan Sehari-hari
Materi pembelajaran merupakan suatu yang disajikan oleh guru untuk diolah dan kemudian dipahami oleh siswa dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan
instruksional yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, materi pembelajaran merupakan salah satu unsur atau komponen yang penting artinya untuk mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran terdiri atas fakta-fakta genelasisasi, konsep, hukumaturan, dan sebagainya yang terkandung dalam mata pelajaran Ibrahim dan
Syaodih 2003:100. Secara garis besar bahan pembelajaran sastra dapat dibedakan dalam dua
golongan, yaitu: 1 bahan apresiasi tak langsung berfungsi untuk menunjang berhasilnya pembelajaran apresiasi yang bersifat langsung. Bahan apresiasi tak
langsung menyaran pada bahan pembelajaran yang bersifat teoretis dan sejarah yaitu teori sastra dan sejarah sastra; 2 bahan apresiasi langsung mengarah pada pengertian
bahwa siswa langsung dihadapkan pada berbagai jenis karya sastra. Siswa secara kritis dibimbing utuk memahami, mengenali berbagai unsurnya yang khas,
menunjukkan kaitan diantara berbagai unsur yang semuanya tercakup dalam wadah apresiasi sastra Nurgiyantoro 2001:293. Materi pembelajaran menganalisis
keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari termasuk dalam bahan apresiasi langsung. Berdasarkan pemilihan materi pembelajaran menganalisis
keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari hendaknya dibutuhkan pemilihan cerpen untuk bahan yang akan digunakan dalam mengapresiasi
cerpen. Pembelajaran menganalisis unsur intrinsik cerpen merupakan bagian dari
pembelajaran membaca karya sastra. Nurgiyantoro 2001:228 mengemukakan bahwa kemampuan membaca diartikan sebagai kemampuan untuk memahami
informasi yang disampaikan pihak lain melalui sarana tulisan. Oleh karena itu, bahan pembelajaran hendaklah yang mengandung informasi yang menuntut untuk dipahami.
Pemilihan cerpen sebagai bahan pembelajaran kemampuan menganalisis cerpen hendaknya juga mempertimbangkan beberapa faktor. Rahmanto 1996:27-33
menyatakan bahwa pemilihan bahan ajar cerpen adalah: a.
Latar Belakang Budaya Pada umumnya siswa akan lebih tertarik pada karya sastra dengan latar
belakang yang akrab dengan kehidupannya. Bahan ajar sastra akan mudah diterima oleh siswa jika dipilih karya sastra yang memiliki latar cerita yang
dengan dengan kehidupan dunianya. b.
Aspek Psikologis Dalam memilih bahan ajar sastra tahap-tahap perkembangan psikologis
hendaknya diperhatikan karena tahap-tahap ini sangat besar pengaruhnya
terhadap minat siswa dalam banyak hal. Tahap perkembangan psikologi ini juga sangat besar pengaruhnya terhadap daya ingat, kemauan mengerjakan
tugas, dan kesiapan bekerja sama. c.
Aspek Kebahasaan Penguasaan suatu bahasa sebenarnya tumbuh dan berkembang melalui tahap-
tahap yang nampak jelas pada setiap individu. Sementara perkembangan karya sastra melewati tahap-tahap yang meliputi banyak aspek kebahasaan. Aspek
kebahasaan dalam sastra tidak hanya ditentukan oleh masalah-masalah yang akan dibahas, tapi juga faktor lain seperti cara penulisan, ciri bahasa sastra
pada waktu penulisan karya, dan kelompok pembaca yang ingin dijangkau oleh pengarang.
2.2.4.4 Penilaian Pembelajaran Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik