Aspek Keterkaitan Tokoh dan Penokohan dengan Kehidupan Sehari-hari Siklus 1 Aspek Keterkaitan Amanat dengan Kehidupan Sehari-hari Siklus 1

kehidupan sehari-hari ada beberapa siswa yang tidak menyertakan bukti yang relevan sehingga nilai mereka menjadi kurang.

4.1.1.2.5 Aspek Keterkaitan Tokoh dan Penokohan dengan Kehidupan Sehari-hari Siklus 1

Dalam aspek tokoh dan penokohan nilai rata-rata siswa sebesar 53,5. Nilai tertinggi yang berhasil dicapai oleh 9 siswa dengan skor 15. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 6. Secara rinci hasil yang diperoleh siswa pada aspek keterkaitan sudut pandang dengan kehidupan sehari-hari siklus 1 dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini Tabel 11 Tes Keterkaitan Tokoh dan Penokohan dengan Kehidupan Sehari-hari Siklus 1 No. Skor Frekuensi Bobot skor Persentase Nilai rata-rata 1. 15 9 135 22,5 X= x100 =53,5 kategori kurang baik 2. 12 2 24 5 3. 9 4 36 10 4. 6 21 126 52,5 Jumlah 40 321 100 Data pada tabel 11 menunjukkan bahwa kemampuan menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari aspek keterkaitan tokoh dan penokohan dengan kehidupan sehari-hari kategori sangat baik dicapai oleh 9 siswa dengan persentase 22,5. Kategori baik dicapai oleh 2 siswa atau 5. Kategori cukup dicapai oleh 4 siswa atau 10. Sedangkan 21 siswa atau 52,5 berada pada skor 6 dengan kategori kurang. Rata-rata klasikal aspek keterkaitan tokoh dan penokohan dengan kehidupan sehari-hari adalah 53,3 dengan kategori kurang baik. Siswa mendapat nilai rata-rata kurang baik karena siswa hanya menjelaskan penokohan beberapa tokoh saja. Sehingga tidak semua tokoh dan penokohan dijelaskan dalam jawaban siswa.

4.1.1.2.6 Aspek Keterkaitan Amanat dengan Kehidupan Sehari-hari Siklus 1

Penilaian aspek amanat difokuskan pada penjelasan keterkaitan latar dengan kehidupan sehari-hari. Hasil penilaian dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini. Tabel 12 Tes Keterkaitan Amanat dengan Kehidupan Sehari-hari Siklus 1 No. Skor Frekuensi Bobot skor Persentase Nilai rata-rata 1. 15 0 X= x100 = 80 kategori baik 2. 12 40 480 100 3. 9 0 0 4. 6 0 0 Jumlah 40 480 100 Data pada tabel 12 menunjukkan bahwa 100 siswa menjawab dengan jawaban yang sama. Hal ini dikarenakan saat berdiskusi siswa hanya memberikan jawabannya kepada teman kelompok asal tanpa menjelaskan terlebih dahulu. Selain itu siswa dari kelompok asal hanya menerima jawaban tanpa diimbangi dengan pemikiran sendiri.

4.1.1.2.7 Aspek Keterkaitan Gaya Bahasa dengan Kehidupan Sehari-hari

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN MODEL (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 23

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN PERADILAN RAKYAT KARYA PUTU WIJAYA OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MARISI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 8 12

PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 4 23

PENGARUH MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 DOLOK PARDAMEAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

1 7 23

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN KELOMPOK BUZZ TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BUNTU PANE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 0 17

PENGARUH METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN “SOEMPAH PEMOEDA” KARYA PUTU WIJAYA OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 2 28

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERITA DAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 1 157

unsur unsur intrinsik cerpen (1)

0 2 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE DISKUSI JENIS BUZZ GROUP PADA SISWA KELAS VIII A SMP DWIJENDRA GIANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 14

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKOVERI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KOTO XI TARUSAN

0 0 11