Kelebihan dan Kelemahan Metode Jigsaw

2.2.6.1 Kelebihan dan Kelemahan Metode Jigsaw

Menurut Isjoni 2009:63 kelebihan dan kelemahan metode jigsaw adalah: Kelebihan metode jigsaw: 1 memacu siswa untuk lebih aktif, kreatif, dam bertanggung jawab terhadap proses belajarnya, 2 memberi kesempatan setiap siswa untuk berpikir kritis, 3 memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan ide yang dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajari kepada siswa lain dalam kelompok, 4 diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja tetapi semua siswa dituntut untuk menjadi aktif dalam diskusi. Kelemahan metode jigsaw adalah: 1 kegiatan pembelajaran membutuhkan waktu yang relatif lama, 2 bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda, 3 materi yang diajarkan harus bisa dibagi menjadi bagian-bagian sehingga dapat didiskusikan dalam kelompok. Dalam masalah ini kelemahan diatasi dengan cara : 1 pembagian waktu dalam proses pembelajaran, waktu pada proses inti pembelajaran lebih lama dibanding dengan waktu pada proses awal dan akhir pembelajaran, 2 guru memantau seluruh siswa dengan baik saat pembelajaran berlangsung, 3 materi yang diteliti adalah materi tentang keterkaitan unsur intrinsik cerpen sehingga materi tersebut dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang dapat didiskusikan dalam kelompok. Berdasarkan kajian teori di atas dapat disimpulkan bahwa masing-masing metode mempunyai kelemahan dan kelebihan. Begitu juga dengan metode jigsaw. Keberhasilan belajar menurut metode ini bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan individual secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui belajar dengan teman dengan langkah berdiskusi dapat mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut Suryosubroto 2009:169. Selain itu melalui belajar dari teman sebaya dengan bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari.

2.2.8 Pembelajaran Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik Cerpen dengan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN MODEL (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 23

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN PERADILAN RAKYAT KARYA PUTU WIJAYA OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MARISI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 8 12

PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 4 23

PENGARUH MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 DOLOK PARDAMEAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

1 7 23

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN KELOMPOK BUZZ TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BUNTU PANE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 0 17

PENGARUH METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN “SOEMPAH PEMOEDA” KARYA PUTU WIJAYA OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 2 28

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERITA DAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 1 157

unsur unsur intrinsik cerpen (1)

0 2 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE DISKUSI JENIS BUZZ GROUP PADA SISWA KELAS VIII A SMP DWIJENDRA GIANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 14

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKOVERI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KOTO XI TARUSAN

0 0 11