Pembelajaran Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik Cerpen dengan

baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui belajar dengan teman dengan langkah berdiskusi dapat mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut Suryosubroto 2009:169. Selain itu melalui belajar dari teman sebaya dengan bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari.

2.2.8 Pembelajaran Menganalisis Keterkaitan Unsur Intrinsik Cerpen dengan

Kehidupan Sehari-hari Melalui Metode Jigsaw Pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik dengan kehidupan sehari-hari merupakan pembelajaran apresiasi cerpen. Tujuan pembelajaran apresiasi sastra adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra. Kegiatan mengapresiasisi sastra berkaitan dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran, dan kepekaan terhadap masyarakat, budaya serta lingkungan hidup. Dengan demikian, pembelajaran apresiasi sastra bukanlah hafalan, melainkan berupa aktivitas siswa dengan karya sastra. Kegiatan mengapresiasi sastra di sekolah diharapkan dapat mendidik siswa menjadi lebih peka terhadap masyarakat. Pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepekaan siswa terhadap masyarakat. Salah satu alternatif yang dapat diupayakan dalam meningkatkan analisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari adalah melalui penggunaan metode Jigsaw. Metode Jigsaw merupakan metode dalam pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok-kelompok belajar, diskusi atau kerjasama dengan teman. Hasil belajar diperoleh dari teman sebaya yang menjelaskan apa saja yang diperolehnya dalam diskusi pada kelompok subbab. Cara kerja metode ini yaitu guru membentuk kelas menjadi kelompok- kelompok. Kemudian guru memberikan cerpen pada masing-masing siswa. Marno dan Idris 2009:154 menyatakan bahwa Jigsaw dapat diterapkan pada pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan dan diketahui siswa dengan membagikan bahan ajar. Selanjutnya siswa diminta untuk membaca cerpen tersebut. Setiap siswa dalam kelompok diberi tugas untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik tertentu dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagiansubbab yang sama bertemu dalam kelompok baru kelompok ahli untuk mendiskusikan subbab mereka. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali kepada kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok asal.

2.3 Kerangka Berpikir

Kemampuan siswa kelas X.7 SMA Negeri 1 Comal dalam menganalisis keterkaitan unsur-unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari masih rendah. Penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran ini adalah karena rendahnya minat siswa terhadap pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari, penggunaaan metode pembelajaran yang kurang menarik minat siswa, nilai siswa rendah dan belum mencapai ketuntasan. Oleh karena itu, metode jigsaw digunakan pada pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari melalui pada siswa kelas X.7 SMA Negeri 1 Comal. Metode Jigsaw dalam pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur-unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari mampu menarik minat siswa terhadap pembelajaran menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari, membantu guru untuk menemukan alternatif metode yang menarik minat siswa, membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan menganalisis keterkaitan unsur intrinsik cerpen dengan kehidupan sehari-hari. Berikut disajikan bagan kerangka berpikir penelitian ini.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN MODEL (DISCOVERY LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 2 23

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN PERADILAN RAKYAT KARYA PUTU WIJAYA OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MARISI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 8 12

PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 4 23

PENGARUH MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 DOLOK PARDAMEAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

1 7 23

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN KELOMPOK BUZZ TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BUNTU PANE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 0 17

PENGARUH METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN “SOEMPAH PEMOEDA” KARYA PUTU WIJAYA OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 2 28

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA CERITA DAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 1 157

unsur unsur intrinsik cerpen (1)

0 2 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN MELALUI METODE DISKUSI JENIS BUZZ GROUP PADA SISWA KELAS VIII A SMP DWIJENDRA GIANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 14

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKOVERI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KOTO XI TARUSAN

0 0 11