Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

2 Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan, memper- gunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah. 3 Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah baik kaitannya dengan pembelajaran sains maupun dalam kehidupan. Laksmi dalam Trianto, 2012:141-142

2.1.5 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pembelajaran IPA di SDMI menekankan pada pengalaman belajar se- cara langsung melalui penggunaan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah Depdiknas, 2007:484. Pembelajaran IPA di SDMI disesuaikan dengan tingkat kognitif anak. Menurut Samatowa, 2010:5 pembelajaran IPA untuk anak sekolah dasar diperlukan kesepatan berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan yang perlu dimodifikasi sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Teori pembelajaran yang sesuai tingkat perkembangan kognitif anak adalah teori kogni- tivisme yang dikembangkan oleh Jean Piaget. Teori ini memandang bahwa per- kembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak-anak secara aktif memba- ngun pengetahuan dan menekankan peran aktif siswa dalam membangun pemaha- man mereka sendiri. Piaget menguraikan perkembangan kognitif berlangsung se- cara aktif dan dinamis, dari perilaku bayi hingga bentuk-bentuk berpikir masa remaja. Menurut Piaget dalam Rifa’i dan Anni, 2009:26-30 tingkat perkem- bangan kognitif individu terbagi dalam 4 tahap yang meliputi sensori motor, pra operasional, operasional konkret dan operasi formal. 1 Tahap sensori motor 0 – 2 tahun Selama periode ini anak mengatur alamnya didominasi oleh indera-indera- nya sensori dan tindakan-tindakannya motor 2 Tahap praoperasional 2 - 7 tahun Tahap pemikiran ini bersifat simbolis, egosentris dan intuitif 3 Tahap operasional konkret 7 - 11 tahun Tahap ini merupakan awal dari berpikir rasional, artinya anak memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah konkret. 4 Tahap praoperasional formal 11 – 14 tahun dan selanjutnya Periode ini ditandai oleh anak mampu berfikir abstrak idealis dan logis. Anak mulai dapat memecahkan masalah verbal yang serupa. Implikasi Teori Piaget dalam pembelajaran menurut Slavin, 2008:57 se- bagai berikut : 1 menekankan pada proses mental anak, 2 mengutamakan peran aktif siswa, 3 memaklumi adanya perbedaan individual, 4 setting kelas dalam kelompok kecil, dan 5 belajar dengan menemukan sendiri inquiry. Untuk menunjang peran aktif siswa dalam pemahaman materi diperlukan benda-benda dalam proses belajar IPA disebut alat IPA. Alat IPA dibedakan men- jadi 3 kelompok, yaitu: 1 alat praktek IPA, 2 alat peraga dan 3 alat pendu- kung. Dalam penelitian ini, jenis alat IPA yang digunakan adalah alat peraga. Sutarno, dkk dalam markhus dkk: 2008:28 mengatakan bahwa pembel- ajaran IPA SD terbagi dalam 3 tahap yaitu: 1 Mengetahui pengetahuan awal siswa Pembelajaran IPA melibatkan akomodasi kognitif terhadap pengetahuan awal siswa. Untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap suatu kon- sep IPA biasanya guru mengajukan pertanyaan sebelum mulai mengajar. Cara lain dapat dilakukan guru dengan fenomena alam tertentu berupa peragapraktik atau modul tertentu. Kemudian siswa ditugaskan untuk menyampaikan pendapatnya masing-masing sesuai pemikirannya. 2 Mengetahui pendapatjawaban siswa Pada saat ini menyampaikan pendapatjawaban atas pertanyaan guru ber- dasarkan pengamatan, pengalaman dan pemahaman, peluang terjadinya konflik pemikiran dibenak siswa semakin besar. 3 Menerapkan hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari Agar hasil pembelajaran IPA SD dapat terakomodasi dari aspek kognitif dan psikomotor kedalam wujud aktif perlu diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Oleh karena itu guru menugaskan peserta didik untuk menemukan con- toh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang diterima di sekolah. Dari penjelasan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa keempat ta- hap kognitif pada individu perlu dipahami dan diperhatikan oleh guru. Tahap kog- nitif siswa SD berada dalam tahap operasional konkret, dimana operasi logis yang didapatnya berasal dari benda-benda konkret. Pembelajaran IPA di SD masih me- merlukan peran guru namun bukan berarti siswa pasif dalam belajar. Dalam pem- belajaran IPA siswa menjadi lebih tertarik dalam pembelajaran dan anak lebih me- nguasai konsep atau materi pembelajaran dengan praktik langsung atau menghu- bungkan fenomena alam yang ada disekitar dengan materi yang dipelajari atau de- ngan modul atau kajian tertentu dan lebih efektif jika diberikan alat peraga dan media pembelajaran yang menarik dan interaktif untuk menunjang pembelajaran.

2.1.6 Model Siklus Belajar Learning Cycle

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 9 318

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01

1 6 306

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 13 338

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Bangsri Kecamatan Karangpan

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Bangsri Kecamatan Karang

0 1 16