SUBJEK PENELITIAN TEMPAT PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN INDIKATOR KEBERHASILAN

14 Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru. Tahap 5 evaluasi. 15 Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah. 3.2.3.3 Observasi 1 Mengamati keterampilan guru dalam perbaikan pembelajaran melalui model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard. 2 Mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard. 3 Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan. 3.2.3.4 Refleksi 1 Mencatat proses dan hasil pembelajaran, yang meliputi aktivitas siswa, ke- terampilan guru dan hasil belajar pada siklus III. 2 Menganalisis pembelajaran untuk membuat simpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran, baik kelemahan dan keberhasilannya pada siklus III. 3 Apabila hasil dari siklus III belum mencapai kriteria ketuntasan, maka peneliti merencanakan siklus selanjutnya.

3.3 SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V SDN Mangkangkulon 01 Semarang yang menerapkan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard pada saat pembelajaran. Siswa yang diteliti sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Pada observasi aktivitas siswa difokuskan pada 12 siswa yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.

3.4 TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Mangkangkulon 01 Semarang yang terletak di Jl. Raya Walisongo KM 15, Kecamatan Tugu, Kabupaten Semarang.

3.5 VARIABEL PENELITIAN

Variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard pada kelas V SDN Mangkangkulon 01. 2 Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard pada kelas V SDN Mangkangkulon 01. 3 Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard pada kelas V SDN Mangkangkulon 01.

3.6 DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.6.1 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh Arikunto, 2010:172. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa, guru, data dokumen dan catatan lapangan. 3.6.1.1 Siswa Sumber data siswa kelas V SDN Mangkangkulon 01 sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Sumber data berupa data hasil observasi aktivitas siswa, hasil belajar siswa dan wawancara klasikal Hasil observasi diperoleh dari aktivitas 12 siswa selama mengikuti pembelajaran IPA. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi semua siswa dalam pembelajaran IPA pokok bahasan pesawat sederhana menggunakan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard mulai dari siklus I sampai siklus III dan wawancara klasikal dilakukan setelah pembelajaran selesai setiap siklusnya. 3.6.1.2 Guru Sumber data guru diperoleh dari lembar observasi keterampilan guru dan catatan lapangan dan wawancara dalam pembelajaran IPA dengan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard. 3.6.1.3 Data Dokumen Sumber data dokumen berupa hasil tes sebelum dilakukan tindakan, foto dan video selama pelaksanaan tindakan dan hasil tes setelah dilakukan tindakan. 3.5.1.4 Catatan Lapangan Sumber data ini berupa catatan-catatan kegiatan yang terjadi selama pro- ses pembelajaran berupa aktivitas siswa, keterampilan guru, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPA dengan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard yang kemunculannya tidak ada dalam instrumen.

3.6.2 Jenis Data

3.6.2.1 Data Kuantitatif Subana dkk, 2000:21 data kuantitatif ialah data yang berbentuk bila- ngan. Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar IPA yang diperoleh siswa setelah pembelajaran IPA dengan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard. 3.6.2.2 Data Kualitatif Data kualiatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran, pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru, aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, keper- cayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif Supardi, 2010:131. Data kualitatif ini diperoleh dari hasil pengamatan selama proses pembel- ajaran IPA melalui model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flash- card yang dikategorikan menjadi; sangat baik A, baik B, cukup C, dan ku- rang D dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan keteram- pilan guru, catatan lapangan serta wawancara dalam pembelajaran IPA.

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Iskandar, 2011:107 teknik pengumpulan data dalam PTK me- liputi: 1 observasi partisipatif; 2 wawancara mendalam; 3 penyebaran angket; 4 ujiantes; 5 studi dokumentasi analisis dokumen; 6 diskusi dengan teman sejawat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik tes dan teknik nontes. 3.6.3.1 Teknik Tes Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes. Tes dalah sekumpulan butir yang merupakan sampel dari populasi butir yang mengukur perilaku tertentu baik berupa keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat dan sebagainya dimana dalam penyelenggaraan- nya siswa didorong untuk memberikan penampilan maksimalnya Purwanto, 2011:65. Tes dalam penelitian ini dilaksanakan pada akhir pembelajaran pada sik- lus I sampai siklus III untuk mengukur tingkat pencapaian siswa setelah mempel- ajari materi pembelajaran IPA. Bentuk instrumen tes ini berupa soal pilihan ganda dan soal uraian. 3.6.3.2 Teknik Non Tes 3.6.3.2.1 Teknik Observasi Untuk mengetahui keterampilan guru dan aktivitas siswa, perlu adanya observasi. Menurut Poerwanti, dkk., 2008:3-19 mengatakan bahwa observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengkaji perilaku kelas, interaksi antara siswa dan guru, dan faktor-faktor yang dapat diamati observable lainnya, terutama keterampilankecakapan sosial social skills. Hasilnya biasanya berupa jumlah dan sifat dari masalah perilaku di kelas, yang sering disajikan da- lam bentuk grafik. Instrumen observasi dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard. 3.6.3.2.2 Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, dan sebagainya Arikunto, 2002:206. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar foto, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2010:329. Dalam penelitian ini dokumentasi berupa rekaman video dan foto untuk mengetahui proses belajar mengajar dari keterampilan guru dan aktivitas siswa di kelas setelah menerapkan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard. 3.6.3.2.3 Teknik Catatan Lapangan Teknik ini sejenis dengan catatan anekdot, tetapi mencakup kesan dan penafsiran subjektif. Deskripsi boleh mencakup referensi misalnya pelajaran yang lebih baik, perilaku kurang perhatian, pertengkaraan, kecerobohan, yang tidak di- sadari oleh guru. Subyantoro, 2009:64. Penelitian ini catatan lapangan ditulis oleh observer untuk mendes- kripsikan proses pembelajaran IPA dengan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard dan mencatat hal-hal yang kemunculannya tidak ada da- lam instrumen observasi maupun wawancara. Catatan lapangan ini digunakan un- tuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan agar pembelajaran pada siklus selanjutnya dapat lebih optimal dan berhasil. 3.6.3.2.4 Teknik Wawancara Salah satu teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara. Esterberg dalam Sugiyono, 2010:317 mengemukakan bahwa wawancara merupakan per- temuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru dan siswa untuk mengetahui hasil pembelajaran IPA yang menggunakan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan adalah:

3.7.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan meng- gunakan teknik analisis deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif meliputi meanrerata kelas, median, modus, nilai terendah, nilai tertinggi, ketuntasan belajar secara individu, dan ke- tuntasan belajar secara klasikal. Adapun rumusnya sebagai berikut. a. Menghitung mean atau rerata kelas P = ∑ ∑ x 100 Nilai rata-rata diambil dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa yang dibagi dengan jumlah siswa di dalam kelas, yaitu dengan rumus: Keterangan: x : nilai rata- rata ∑X : jumlah semua nilai siswa ∑ N :banyaknya subyek Sudjana, 2011: 119 b. Data nilai median dan modus kelas di analisa dengan rumus: Median= Bb +p F ∑ f m Keterangan:herrhyanto dan hamid, 2008:4.21 Bb = batas bawah median fm = frekuensi kelas interval median p = panjang interval Kelas n = banyak frekuensi F = frekuensi kumulatif sebelum kelas interval median Modus= Bb +p Keterangan: Bb = Tepi kelas modus batas bawah p = Panjang interval kelas = Selisih frekuensi kelas modus dibawahnyasebelumnya = Selisih frekuensi kelas modus diatasnyasesudahnya herrhyanto dan hamid, 2008:4.19 c. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal Menggunakan rumus sebagai berikut: = ∑ ∑ Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifi- kasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan dalam pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman yang ada. Hasil penghitungan tersebut dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan minimal KKM SDN Mangkangkulon 01 dengan KKM klasikal dan individual dikelompokkan ke dalam dua kualifikasi yaitu tuntas dan tidak tuntas, yang akan disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar Sumber : KKM SDN Mangkangkulon 01 Tahun Ajaran 20122013

3.7.2 Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan keterampi- lan guru dalam pembelajaran IPA dengan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard, serta hasil catatan lapangan dan wawancara dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dijadikan fokus analisis dan dideskripsikan. Data hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa dianalisis berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan kriteria sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Menurut Sudjana, 2011: 7 dapat dibuat rentangan nilai mulai dari yang Kriteria Ketuntasan Klasikal Kriteria Ketuntasan Individual Kualifikasi ≥80 ≥ 61 Tuntas 80 61 Tidak Tuntas tertinggi sampai yang terendah. Rentangan ini dapat berupa huruf A, B, C, D, angka 1, 2, 3, 4. Menurut Poerwanti, dkk. 2007:6-9 dalam pengolahan data skor dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan skor terendah b. Menentukan skor tertinggi c. Mencari median d. Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang. Selanjutnya, kita dapat menghitung data skor dengan cara berikut: R = skor terendah T = skor tertinggi n = banyak skor, mencari n = T-R + 1 Q2 = median Menurut Subana, dkk 2000:75, rumus untuk menentukan kuartil adalah: Letak Q1= ¼ n+2 untuk n data genap dan Q1= ¼ n+1 untuk n data ganjil Letak Q2= n+1 untuk n data genap dan ganjil Letak Q3= ¼ 3n+2 untuk n data genap dan Q3= ¾ n+1 untuk n data ganjil Letak Q4 = skor tertinggi Dari kriteria yang dikemukakan Sudjana, 2011:7 dan perhitungan kuartil menurut Subana, 2000:75 dibuat tabel berikut ini. Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Data Kualitatif Berdasarkan tabel 3.2, maka dapat dibuat tabel kriteria ketuntasan untuk menentukan kriteria ketuntasan pada keterampilan guru dan aktivitas siswa. Tabel 3.3 Kriteria Penilaian keterampilan guru dan aktivitas siswa Tabel 3.3 diperoleh dari skor tiap indikator aktivitas siswa dengan rincian perhitungan terlampir. Klasifikasi kriteria nilai untuk lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa pada setiap indikator menggunakan tabel di bawah ini: Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Setiap Indikator Kriteria ketuntasan Kriteria Kualifikasi 3,5 ≤ rata-rata skor ≤ 4 Sangat Baik Tuntas 2,5 ≤ rata-rata skor 3,5 Baik Tuntas 1,5 ≤ rata-rata skor 2,5 Cukup Tidak Tuntas 1 ≤ rata-rata skor 1,5 Kurang Tidak Tuntas Kriteria Ketuntasan Kriteria Kualifikasi Q3 ≤ skor ≤ T SangatBaik A Tuntas Q2 ≤ skor Q3 Baik B Tuntas Q1 ≤ skor Q2 Cukup C Tidak Tuntas R ≤ skor Q1 Kurang D Tidak Tuntas Skor Keterampilan Guru Skor aktivitas siswa Kriteria Nilai 30,5 ≤ skor ≤ 36 26,5 ≤ skor ≤ 32 Sangat baik A 22,5 ≤ skor 30,5 20 ≤ skor 26,5 Baik B 15,5 ≤ skor 22,5 13,5 ≤ skor 20 Cukup C 9 ≤ skor 15,5 8 ≤ skor 13,5 Kurang D

3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN

Penerapan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard pada siswa kelas V SDN Mangkangkulon 01 dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA, dengan indikator sebagai berikut: a. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA menggunakan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik 22,5 ≤ skor 30,5 b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik 20 ≤ skor 26,5 c. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan nmodel siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard meningkat dengan ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 61 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar ≥ 80 berdasarkan KKM individual dan klasikal yang ditetapkan SDN Mangkangkulon 01. 109

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian tindakan kelas melalui model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard diperoleh dari hasil nontes dan tes. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan setiap siklusnya terdiri atas dua kali per- temuan. Pada setiap pertemuan peneliti melakukan empat tahap penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data keterampilan guru dan ak- tivitas siswa diperoleh dari hasil observasi, catatan lapangan, dan wawancara selama proses pembelajaran, sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian yang terdiri atas keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil bel- ajar IPA melalui model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard pada siswa kelas V SDN Mangkangkulon 01 Semarang. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan 1 4.1.1.1 Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran 4.1.1.1.1 Deskripsi Observasi Keterampilan Guru Hasil observasi keterampilan guru pada pelaksanaan pembelajaran IPA siklus I pertemuan 1 melalui model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard diperoleh data sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 9 318

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01

1 6 306

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 13 338

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Bangsri Kecamatan Karangpan

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Bangsri Kecamatan Karang

0 1 16