16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
Kajian teori meliputi :1 Hakikat Belajar, 2 Hakikat Pembelajaran, 3 Kualitas Pembelajaran, 4 Pembelajaran IPA, 5 Pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar, 6 Model Siklus Belajar Learning Cycle, 7 Teori yang Mendasari Model Siklus Belajar Learning Cycle, 8 Media Pembelajaran Flashcard, 9 Penerapan
model siklus belajar Learning Cycle dengan media Flashcard pada pebelajaran IPA.
2.1.1 Hakikat Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan se- rangkaian kegiatan. Misalnya, dengan membaca, mengamati, mendengarkan, me-
niru, dan sebagainya. Selain itu belajar akan lebih baik jika subjek belajar meng- alami dan melakukannya. Jadi, tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan
individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim ke- padanya oleh lingkungan Hamdani, 2011:21-22. Menurut Daryanto, 2010:2
pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara ke-
seluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkung-
annya. Sedangkan menurut Iskandarwassid dan Sunendar, 2011:5 yang dimak- sud dengan belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat
adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan la- tihan. Perubahan ini terjadi secara menyeluruh, menyangkut aspek kognitif, afek-
tif, dan psikomotor. Proses belajar dapat melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Pada belajar kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan dalam aspek kemam- puan berpikir cognitive, pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam as-
pek kemampuan merasakan afective, sedang belajar psikomotor memberikan ha- sil belajar berupa keterampilan psychomotoric Purwanto, 2011:42-43. Pen-
dapat lain dari Hardini dan Puspitasari, 2012:4 belajar pada dasarnya berbicara tentang tingkah laku seseorang berubah sebagai akibat pengalaman yang berasal
dari lingkungan. Agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan tingkah la- ku sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, seorang guru perlu menyiapkan
dan merencanakan berbagai pengalaman belajar yangkan diberikan kepada peserta didik dan pengalaman tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dipikirkan dan dikerjakan untuk membangun pemahaman dan mer-
ubah perilaku yang dilakukan oleh seorang individu secara sadar ke arah yang le- bih baik meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari pro-
ses latihan dan pengalaman yang berasal dari lingkungannya dalam kurun waktu tertentu dan mempunyai peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, si-
kap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia.
2.1.1.2 Unsur-unsur Belajar
Menurut Gagne dalam Rifai dan Anni, 2009:84 unsur-unsur dalam bel- ajar yang saling berkaitan sehingga menghasilkan perubahan perilaku adalah se-
bagai berikut. 1
Peserta didik Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan
peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar. 2
Rangsangan Peristiwa yang merangsang pengindraan peserta didik juga disebut stimulus.
Suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang adalah stimulus yang selalu berada di lingkungan seseorang.
3 Memori
Memori yang ada pada peserta didik berisi pelbagai kemampuan berupa penge- tahuan, keterampilan dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelum-
nya. 4
Respon Merupakan tindakan yang sedang dihasilkan dari aktualisasi memori. Respon
dalam peserta didik diamati dan akhir proses belajar yang disebut dengan per- ubahan perilaku dan perubahan kinerja performance.
Dari uraian diatas dapat diuraikan keempat unsur tersebut saling berkait- an satu sama lain. Peserta didik dalam mengalami kegiatan belajar akan menda-
patkan stimulus dengan isi memori pesan dari pengalaman belajarnya yang nan- tinya akan merangsang interaksi didalam diri peserta didik yang menyebabkan
perubahan tingkah laku dari waktu sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut. Perubahan perilaku tersebut menjadi indikator bahwa peserta didik telah melaku-
kan kegiatan belajar. 2.1.1.3
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat
digolongan menjadi 2 golongan saja. Menurut Slameto, 2010:54-72 yaitu faktor intern yang ada dalam diri individu saat belajar dan faktor ekstern faktor yang ada
diluar individu. 1
Faktor Intern Faktor intern yang mempengaruhi belajar meliputi faktor jasmaniah
mencakup faktor kesehatan dan cacat tubuh, kemudian faktor psikologis men- cakup intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan
serta faktor kelelahan mencakup kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lung- lainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh dan
kelelahan rohani terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan. 2
Faktor Ekstern Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar meliputi 3 faktor
yaitu faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluar- ga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,pengertian orang tua, dan latar
belakang kebudayaan kemudian faktor sekolah yaitu metode mengajar, kuriku- lum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, tu-
gas rumah dan metode belajar serta faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa da- lam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat
Dari uraian faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar dapat disimpul- kan bahwa belajar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor intern yang ada dalam di-
ri individu saat belajar dan faktor ekstern faktor yang ada diluar individu. Faktor internal terbentuk akibat pertumbuhan, pengalaman belajar sebelumnya dan per-
kembangan, sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan peserta didik. Oleh karena itu belajar yang berhasil mengharuskan peserta didik dalam belajar
memiliki kemampuan internal yang dipersyaratkan dalam belajar dan memper- hatikan situasi stimulus dari luar peserta didik dengan berusaha menyesuaikan diri
secara baik dengan memilih lingkungan yang baik dan menghindari kondisi ling- kungan buruk sesuai dengan kebutuhan.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran