Media Pembelajaran Flashcard KAJIAN TEORI

Dari pendapat diatas, teori kontruktivisme, teori kognitif dan teori belajar bermakna adalah teori yang mendasari model pembelajaran Learning Cycle. Pada teori konstruktivisme menegaskan bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru kepikiran siswa. Ini berarti siswa sendiri yang harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuan yang didapat dari pengalaman belajarnya. Dan guru hanya membangun dan mengarahkan pengalaman siswa sesuai dengan yang dialaminya dan tahap pemikirannya. Berdasarkan teori kognitif, tahap pemikiran siswa yang berada pada tingkat pendidikan dasar, siswa masih dalam tahap pemikiran operasional konkret yang pada dasarnya pembangunan pengalaman siswa dan logika siswa masih menggunakan bentuk benda konkret agar lebih bermakna dan mudah diingat dalam belajar. Kemudian dalam teori belajar bermakna, guru memberi kemudahan bagi siswanya dalam belajar dengan mengaitkan pengalaman atau pengetahuan yang sudah ada dalam pikirannya, sehingga lebih bermanfaat jika siswa diajak beraktivitas, dilibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran. Jadi belajar menggunakan Learning Cycle ini berarti menuntut keterlibatan anak secara aktif membangun pengetahuannya melalui berbagai jalur, seperti membaca, berfikir, mendengar, berdiskusi, mengamati dan melaporkannya. Pembelajaran harus disusun dengan membangun model pembelajaran pengetahuan, meningkatkan kerjasama, dan mendesain lingkungan yang autentik.

2.1.8 Media Pembelajaran Flashcard

Menurut Susilana dan Riyana 2008 : 95-98 Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25X30 cm. Gambar- gambarnya dibuat menggunakan tangan atau foto, atau memanfaatkan gambarfoto yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaran-lembaran Flashcard . Gambar-gambar yang ada pada Flashcard merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang dicantumkan pada bagian belakangnya. Flashcard hanya cocok untuk kelompok kecil siswa tidak lebih dari 30 orang siswa. Media Flashcard termasuk dalam media visual, Levie dan Lentz dalam Arsyad, 2011:16-17 mengemukakan 4 fungsi media khususnya visual yaitu: 1. Fungsi atensi media visual yang merupakan inti, yaitu menarik dan me- ngarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan. 2. Fungsi afektif media visual terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. 3. Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang tergantung dalam gambar. 4. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam memahami isi pelajaran yang disajikan dan mengingatnya kembali. Kelebihan menggunakan Flashcard dalam pembelajaran yaitu. 1. Mudah di bawa-bawa : Dengan ukuran yang kecil Flashcard dapat disimpan di tas bahkan di saku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat digunakan di mana saja, di kelas ataupun di luar kelas. Flashcard bisa seukuran dengan postcard 2. Praktis : dilihat dari cara pembuatan dan penggunaannya, media Flashcard sangat praktis, dalam menggunakan media ini guru tidak perlu memiliki keahlian khusus, media ini tidak perlu juga membutuhkan listrik. Jika akan menggunakan kita tinggal menyusun urutan gambar sesuai dengan keinginan kita, pastikan posisi gambarnya tepat tidak terbalik, dan jika sudah digunakan tinggal disimpan kembali dengan cara diikat atau menggunakan kotak khusus supaya tidak tercecer. 3. Gampang diingat : karakteristik media Flashcard adalah menyajikan pesan- pesan pendek pada setiap kartu yang disajikan. Misalnya mengenal huruf, mengenal angka, mengenal nama binatang, atau tata cara berwudlu dan sebagainya. Sajian pesan-pesan pendek ini akan memudahkan siswa untuk mengingat pesan tesebut. Kombinasi antara gambar dan teks cukup memudahkan siswa untuk mengenali konsep sesuatu, untuk mengetahui nama sebuah benda dapat dibantu dengan gambarnya, begitu juga sebaliknya untuk mengetahui apa wujud sebuah benda atau konsep dengan melihat huruf atau teksnya. Menurut indriana, 2011:69 Flashcard gampang diingat karena kartu bergambar yang sangat menarik perhatian, atau berisi huruf atau angka yang simpel dan menarik, sehingga merangsang otak untuk lebih lama mengingat pesan yang ada dalam kartu tersebut. 4. Menyenangkan: Media Flashcard dalam penggunannya bisa melalui permainan. Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu benda atau nama-nama tertentu dari Flashcard yang disimpan secara acak, dengan cara berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai perintah. Selain mengasah kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan fisik. Cara pembuatan Flashcard Susilana dan Riyana, 2008:95-98 sebagai berikut: 1. Siapkan kertas yang agak tebal seperti kertas duplek atau dari bahan kardus. 2. Kertas tersebut diberikan tanda dengan pensil atau spidol dan menggunakan penggaris, untuk menentukan ukuran 25X30 cm 3. Potong-potonglah kertas duplek tersebut dapat menggunakan gunting atau pisau kater hingga tepat berukuran 25X30 cm. Buatlah kartu-kartu tersebut sejumlah gambar yang akan ditempelkan atau sejumlah materi yang kita butuhkan. 4. Selanjutnya, jika objek gambar akan langsung dibuat dengan tangan, maka kertas alas tadi perlu dilapisi dengan kertas halus untuk menggambar, misalnya kertas HVS, kertas concort atau kertas karton. 5. Mulailah menggambar dengan menggunakan alat gambar seperti kuas, cat air, spidol, pensil warna, atau membuat desain menggunakan komputer dengan ukuran yang sesuai lalu setelah selesai ditempelkan pada alas tersebut. 6. Jika gambar yang akan ditempel memanfaatkan yang sudah ada, misalnya gambar-gambar yang di jual di toko, di pasar, maka selanjutnya gambar- gambar tersebut tinggal di potong sesuai dengan ukuran, lalu ditempelkan menggunakan perekat atau lem kertas. 7. Pada bagian akhir adalah memberi tulisan pada bagian kartu-kartu tersebut sesuai dengan nama objek yang ada didepannya. Persiapan penggunaan Flashcard dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan diri. Guru perlu menguasai bahan pembelajaran dengan baik, memiliki keterampilan untuk menggunakan media tersebut 2. Mempersiapkan Flashcard : Sebelum dimulai pembelajaran pastikan bahwa jumlahnya cukup, cek juga urutannya apakah sudah benar, dan perlu atau tidaknya media lain untuk membantu. 3. Mempersiapkan tempat : terpenting adalah semua siswa bisa dapat melihat isi Flashcard dengan jelas dari semua arah. 4. Mempersiapkan siswa : Sebaiknya siswa ditata dengan baik, perhatikan siswa untuk memperoleh pandangan secara memadai. Cara Menggunakan media Flashcard dalam pembelajaran langkah- langkahnya sebagai berikut: 1. Persiapkan diri, cek Flashcard, tempat dan siswa 2. Kartu-kartu yang sudah disusun dipegang setinggi dada dan menghadap ke depan siswa. 3. Cabutlah satu persatu kartu tersebut setelah guru selesai menerangkan. 4. Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan tersebut kepada siswa yang duduk di dekat guru. Mintalah siswa untuk mengamati kartu tersebut satu persatu, lalu teruskan kepada siswa yang lain sampai semua siswa kebagian. 5. Jika sajian dengan cara permainan, letakan kartu-kartu tersebut di dalam sebuah kotak siapkan siswa yang akan berlomba misalnya tiga orang berdiri sejajar, kemudian guru memberikan perintah.

2.1.9 Penerapan Model Siklus Belajar Learning Cycle dengan Media

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 9 318

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01

1 6 306

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 13 338

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 1 KOTA SEMARANG

0 9 447

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

4 62 323

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Bangsri Kecamatan Karangpan

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Bangsri Kecamatan Karang

0 1 16