Tanah Iklim Kondisi Fisik Kawasan 1. Topografi

19

3.2. Letak dan Luas

Secara geografis Kawasan Ekosistem Ulu Masen berada pada 4 20’3’’LU sampai 5 30’0’’ LU dan 95 20’0’’ BT sampai 96 30’0’’ BT. Secara administratif pemerintahan Kawasan Ekosistem Ulu Masen berada pada lima kabupaten di Propinsi Aceh meliputi Kabupaten Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Besar, Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya. Luas keseluruhan Ekosistem Ulu Masen adalah 738.857 ha. Pembagian luasan Ekosistem Ulu Masen berdasarkan kawasan administratif pemerintahannya disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Luas kawasan Ekosistem Ulu Masen per-kabupaten kota No KabupatenKota Luasan ha Luasan 1 Aceh Barat 113.012 15 2 Aceh Jaya 266.573 36 3 Aceh Besar 94.989 13 4 Pidie dan Pidie Jaya 264. 283 36 Total 738.857 100 sumber : Hidayat 2009 3.3. Kondisi Fisik Kawasan 3.3.1. Topografi Kawasan Ekosistem Ulu Masen berada di kawasan pegunungan yang berbukit dan bergelombang. Sebagian kecil saja areal yang berupa dataran rendah, yaitu di daerah barat dan timur kawasan. Berbagai elemen morfologi terlihat nyata, seperti rangkaian pegunungan dengan berbagai lipatan patahan dan rengkahan, gugusan bukit terjal dan bergelombang, gunung-gunung, kubah- kubah, dataran tinggi, plato, celah, lembah, jurang, lereng, dataran rendah, pantai, kompleks, dan aliran sungai dengan berbagai bentukan dan sistem pola sungai dengan cabang-cabangnya.

3.3.2. Tanah

Pegunungan Bukit Barisan meliputi beberapa formasi geologi yang berbeda. Perbedaan karakteristik menentukan perbedaan pada lapisan tanah, hidrologi, tumbuhan dan produktivitas biologis. Kawasan berkapur, termasuk formasi kars, pada umumnya berpori, mengalirkan sedikit air permukaan dan mempunyai produktivitas relatif rendah. Intrusi granodiorites yang parah, seperti 20 yang terjadi di dalam batas air Krueng Sabe dari daerah Aceh Jaya, memiliki porositas rendah, lapisan tanah tipis dan memiliki produktivitas relatif rendah. Terdapat tiga jenis tanah mendominasi kawasan ini FFI CC Aceh 2007, yaitu kompleks podsolik coklat, podsolik dan litosol kompleks podsolik merah kuning latosol dan litosol dan andosol. Jenis-jenis tanah tersebut mencakup organosol dan gleihumus, regosol, podsolik merah kuning batuan endapan, podsolik merah kuning batuan aluvial, regosol, andosol, litosol, podsolik merah kuning bahan endapan dan batuan beku, kompleks podsolik merah kuning latosol dan litosol, kompleks podsolik coklat, podsolik dan litosol, serta kompleks resina dan litosol. Sebaran tipe tanah propinsi Aceh disajikan pada gambar 3. Gambar 2 Peta keadaan geologi Aceh sumber: FFI CC Aceh 2007.

3.3.3. Iklim

Iklim Aceh dideskripsikan sebagai tropis dengan kelembaban yang tinggi 80-90 dan variasi kecil pada temperatur harian 25-27 °C sepanjang musim. Rataan temperatur tahunan bervariasi pada ketinggian yang berbeda, mulai dari 26°C pada 0 mdpl dan turun sekitar 0,52°C untuk setiap penambahan ketinggian 100 m. Sementara dataran rendah yang panas dan lembab memiliki rataan suhu 21 tanah tahunan di atas 22°C, dan puncak gunung mempunyai rataan antara 0-8°C 3000m ke atas. Kecepatan angin secara umum rendah, berkisar antara 1,5 – 2,5 mdetik. Daerah Aceh dapat digolongkan ke dalam 11 tipe curah hujan, berdasar pada angka rataan jangka panjang dari bulan basah dan bulan kering. Curah hujan tahunan rata-rata di Aceh bervariasi, hal ini disebabkan oleh hubungan timbal balik yang kompleks antara topografi dan hujan. Daerah dengan curah hujan paling tinggi terletak di sepanjang pantai barat dan daratan sepanjang pegunungan Barisan, yaitu sebesar 3000 mm hingga 5000 mm per tahun. Kebalikannya, curah hujan tahunan rata-rata di beberapa daerah sepanjang pantai utara dan pantai timur hanya berkisar antara 1000 mm hingga 1500 mm, yaitu pada lembah pegunungan antara Takengon dan Owaq di Aceh Tengah. Pada sistem klasifikasi ini, pantai barat Aceh, Kaki Bukit, dan Bukit Barisan timur termasuk dalam golongan sangat basah tipe A dan Af 9 bulan basah dan 2 bulan kering. Sementara daerah paling kering terletak di lembah Krueng Aceh dan pantai timur laut Aceh, yaitu tipe E2 3 bulan basah dan 2-3 bulan kering. 3.4. Kondisi Biologi 3.4.1. Flora