Satwa Mangsa Hubungan antara Satwa Mangsa dan Harimau

9 frekuensinya jika berada pada wilayah yang memiliki frekuensi kontak tinggi dengan harimau lain. Penandaan teritori juga dilakukan harimau dengan meninggalkan bekas cakaran pada pohon-pohon besar Jackson 1990. Harimau merupakan kucing besar yang memiliki teritori intraseksual, yakni harimau jantan memiliki teritori yang lebih luas dibanding dengan harimau betina. Harimau jantan dalam satu habitat utama mampu mencakup beberapa teritori harimau betina hingga mencapai rasio 3:1 teritori 3 harimau betina dalam teritori satu jantan Sherpa Maskey 1998. Harimau jantan memiliki luas teritori 50- 150 km 2 , sedangkan betina 15-150 km 2 McDougal 1979. Harimau jantan tiga kali lebih sering mengontrol teritorinya jika dibanding dengan harimau betina Jackson 1990.

2.1.7. Satwa Mangsa

Kucing besar merupakan karnivora yang cenderung memangsa beberapa jenis mangsa dengan rata-rata 4 jenis satwa mangsa Kitchener 1991. Beberapa jenis kucing besar merupakan karnivora yang oportunis dalam preferensi satwa mangsa yang dimakannya, dan ukuran maksimum mangsanya berhubungan dengan ukuran tubuhnya. Jumlah pakan yang dimakan kucing besar kurang lebih seperlima dari massa tubuhnya Schaller 1967. Harimau memangsa berbagai spesies hewan yang berhasil ditangkapnya termasuk burung, reptil, amfibi, ikan, bahkan invertebrata. Akan tetapi komposisi jenis pakan terbesar yang dimangsa harimau adalah mamalia, khususnya hewan ungulata. Di Taman Nasional Gunung Leuser, satwa mangsa yang disukai harimau adalah rusa sambar, babi hutan, muncak dan landak Griffith 1997. Harimau kadang-kadang memangsa kijang dan kambing hutan pada kawasan dengan ketinggian lebih dari 600 m dpl Seidensticker et al. 1999.

2.1.8. Hubungan antara Satwa Mangsa dan Harimau

Kepadatan dan populasi harimau pada suatu habitat dipengaruhi oleh kualitas habitat dan ketersedian satwa mangsa. Kepadatan satwa mangsa merupakan faktor signifikan yang menentukan ukuran teritori harimau betina serta kepadatan populasi harimau secara keseluruhan Sherpa Maskey 1998. 10 Wilayah teritori harimau jantan selain tergantung oleh ketersediaan mangsa juga ditentukan oleh keberadaan betina yang dikawininya Jackson 1990. Pakan utama harimau sumatera adalah dari keluarga Cervidae berukuran besar dan Suidae seperti, rusa sambar Cervus unicolor dan babi hutan Sus scrofa . Dalam keadaan tertentu harimau sumatera juga memangsa berbagai jenis mangsa alternatif lain, seperti kijang Muntiacus muntjac, kancil Tragulus sp, beruk Macaca nemestrina, landak Hystrix brachyura, trenggiling Manis javanica , beruang madu Helarctos malayanus dan kuau raja Argusianus argus Sihotang 2008. Penyusutan populasi satwa mangsa akan mengakibatkan menurunya tingkat keberhasilan berburu seekor harimau, pembuangan energi yang lebih besar setiap berburu serta semakin luasnya pergerakan harimau Sunquist 1981. Jenis mangsa kucing besar termasuk harimau di hutan tropis yang telah ada sangat sedikit dikaji, bahkan preferensi pakan sangat jarang diketahui khususnya mangsa harimau sumatera Kitchener 1991. Harimau dan satwa mangsa memiliki hubungan yang dinamis pada aktivitas memangsa dan dimangsa dalam rantai makanan di dalam ekosistem hutan. Sebagian besar kebutuhan makan harimau sumatera diperoleh dari Cervidae berbadan besar. Harimau betina dewasa membutuhkan daging 1708 - 2562 kg per tahun untuk hidup. Hal ini berarti seekor harimau betina dapat membunuh 122 - 183 ekor kijang setiap tahunnya. Seidensticker et al. 1999. Berkurangnya jumlah satwa mangsa harimau merupakan faktor penting dalam menentukan kelangsungan hidup harimau. Namun demikian faktor ini sering terabaikan oleh para ahli pelestarian hingga saat ini Karant Stith 1995. Hal ini disebabkan oleh efek pengurangan jumlah satwa mangsa hampir tidak kentara, tidak seperti perburuan harimau dan musnahnya habitat yang dramatis. Tidak kentaranya pengaruh penurunan jumlah satwa mangsa terhadap populasi harimau juga disebabkan oleh kurangnya survey satwa mangsa yang dilakukan secara berkala dan rutin Kitchener 1991. 11

2.2. Perangkap Kamera Camera Trap