Wilayah Jelajah dan Teritori

8 merupakan jenis kucing yang suka berenang Lekagul McNeely 1977. Di Indonesia, variasi habitat harimau sumatera yang menjadi pilihan Suwelo Soemantri 1978 adalah: a. Hutan hujan tropis, hutan primer, hutan sekunder pada dataran rendah sampai pegunungan tinggi, savana, hutan terbuka dan hutan pantai, b. Pantai berlumpur, mangrove, rawa payau dan pantai air tawar, c. Padang rumput terutama padang alang-alang, d. Daerah datar sepanjang aliran sungai, e. Daerah perkebunan dan tanah pertanian. Selain daerah tersebut harimau juga dapat hidup pada tipe habitat hutan gambut Hasiholan 2005.

2.1.6. Wilayah Jelajah dan Teritori

Wilayah jelajah home range merupakan seluruh wilayah yang dijelajahi oleh harimau dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Harimau jantan memiliki wilayah jelajah yang lebih luas dibanding dengan harimau betina, yakni harimau jantan mampu menjelajah tiga kali lebih jauh dibanding betina. Harimau jantan mampu menjelajah antara 33-65 km, sedangkan jarak jelajah rata-rata harimau betina antara 10-33 km. Angka ini bersifat relatif karena daya jelajah harimau juga dipengaruhi oleh daya tahan tubuh hewan tersebut, tipe habitatnya dan ketersediaan kebutuhan hidupnya Smith 1993. Teritori merupakan wilayah yang dipertahankan dengan aktif seperti tempat tidur dan tempat bersarang Delany 1982. Teritori harimau sangat bervariasi tergantung pada kualitas habitat yang ditempatinya. Harimau yang tinggal di habitat baik dan mendukung memiliki wilayah teritori yang lebih sempit dibanding dengan harimau yang tinggal di wilayah yang kurang mendukung Sherpa Maskey 1998. Harimau melakukan penjagaan terhadap wilayah teritorinya dengan cara meninggalkan bau-bauan pada urine dan faeses serta penandaan berupa cakaran pada lokasi tertentu yang mereka anggap strategis dan mampu menghidarkan dari gangguan harimau lainnya, terutama pejantan. Penandaan wilayah teritori oleh harimau akan terus dilakukan berulang. Pengulangan akan meningkat 9 frekuensinya jika berada pada wilayah yang memiliki frekuensi kontak tinggi dengan harimau lain. Penandaan teritori juga dilakukan harimau dengan meninggalkan bekas cakaran pada pohon-pohon besar Jackson 1990. Harimau merupakan kucing besar yang memiliki teritori intraseksual, yakni harimau jantan memiliki teritori yang lebih luas dibanding dengan harimau betina. Harimau jantan dalam satu habitat utama mampu mencakup beberapa teritori harimau betina hingga mencapai rasio 3:1 teritori 3 harimau betina dalam teritori satu jantan Sherpa Maskey 1998. Harimau jantan memiliki luas teritori 50- 150 km 2 , sedangkan betina 15-150 km 2 McDougal 1979. Harimau jantan tiga kali lebih sering mengontrol teritorinya jika dibanding dengan harimau betina Jackson 1990.

2.1.7. Satwa Mangsa