Keberadaan Harimau Sumatera dan Mangsanya berdasarkan Survey

sumatera ditemukan pada kamera RC_06 dan RC_11 di kelompok pemasangan Blang Raweu. Sempidan sumatera dan sempidan Aceh hampir selalu ditemukan berpasangan sedangkan kuau raja dan kuau kerdil sumatera semuanya ditemukan sendiri. Gambar 20 menunjukan suku Phasianidae yang tertangkap perangkap kamera. a b Gambar 20 Suku phasianidae a Sempidan aceh, b Kuau kerdil sumatera, c d c Sempidan aceh dan d Kuau raja.

5.1.2. Keberadaan Harimau Sumatera dan Mangsanya berdasarkan Survey

Lapangan

5.1.2.1. Keberadaan Harimau Sumatera

Identifikasi keberadaan harimau berdasarkan survey lapangan diketahui bahwa cukup mudah menemukan tanda-tanda keberadaan harimau seperti jejak telapak kaki dan kotoran. Bahkan beberapa kali terdengar suara auman harimau sumatera di sekitar Krueng Ble atau dekat dengan camp utama pemasangan perangkap kamera. Tabel 7 menyajikan jenis dan jumlah temuan keberadaan harimau. Tabel 7 Jenis dan jumlah tanda-tanda keberadaan harimau sumatera No Tanda keberadaan Jumlah tanda 1 Jejak telapak kaki 61 buah 2 Kotoran 22 buah 3 Cakaran 10 buah 4 Cover 2 buah 5 Sisa makanan 1 buah Berdasarkan hasil survey pada Tabel 7 ditemukan 5 jenis tanda keberadaan harimau. Dari 61 jejak telapak kaki harimau 59 jejak ditemukan pada jalur pemasangan kamera serta 2 jejak lainya pada badan air tepatnya aliran sungai pada bagian pinggir sungai yang berarus tenang. Sementara dari kotoran yang ditemukan diperoleh 18 kotoran yang ditemukan dalam keadaan utuh dan 4 kotoran yang sudah mulai rusak. Dari semua kororan utuh yang ditemukan seluruhnya merupakan kotoran yang mengindikasikan mangsa harimau tersebut adalah jenis ungulata kecuali satu kotoran yang menunjukan bahwa makanan harimau tersebut adalah jenis felidae. Mangsa jenis felidae ini terlihat dari adanya kuku jenis felidae pada kotoran harimau tersebut. Cakaran yang ditemukan dapat dibedakan menjadi 3 tipe yaitu cakaran pada tanah 4 buah, cakaran pada pohon 2 buah dan cakaran bekas tempat duduk harimau 4 buah. Cakaran bekas tempat duduk deketahui berdasarkan tanda kotoran atau urine pada salah satu ujung bekas cakaran tersebut. Selain itu juga ditemukan cover berupa batu besar yang memiliki rongga dibagian bawahnya serta sisa makanan harimau berupa tulang-belulang rusa. Gambar 21 menyajikan foto beberapa temuan keberadaan harimau. a b c Gambar 21 Tanda keberadaan harimau a Jejak kaki, b Cakaran di pohon dan c kotoran.

5.1.2.2. Keberadaan Mangsa Harimau Sumatera

Keberadaan satwa mangsa harimau sumatera selain menggunkan perangkap kamera juga dapat diidentifikasi menggunkan survey langsung dilapangan. Survey lapangan dilakukan selama perjalanan pergi dan pulang pemasangan perangkap kamera dengan mencatat setiap perjumpaan langsung dan tanda-tanda yang menunjukan keberadaan suatu jenis satwa mangsa harimau sumatera. Tanda-tanda keberadaan satwa mangsa harimau sumatera dapat berupa jejak, kotoran, sisabekas makanan, kubangan, tempat makan dan minum serta melalui suaranya. Beberapa jenis satwa yang sering dijumpai langsung seperti rusa, kijang, monyet ekor panjang, kedih, siamang, sempidan sumatera, berbagai jenis rangkong, dan beberapa jenis ayam hutan. Sebagian besar satwa yang ditemukan secara langsung berada pada jalur survey perangkap kamera kecuali pada kawasan padang rumput Blang Raweu lokasi dimana ditemukannya rusa, gajah dan berbagai rangkong secara langsung. Pada padang rumput Blang Raweu satwa jenis gajah dan rusa sambar cukup mudah dikenali dari jarak jauh. Pada padang rumput Blang Raweu satwa dapat terlihat dari jarak dekat maupun pada jarak beberapa kilometer. Perjumpaan langsung dengan satwa mangsa sebisa mungkin diusahakan untuk mendapatkan dokumentasi terhadap satwa tersebut serta dilakukan pencatatan koordinat perjumpaan satwa menggunakan GPS. Perjumpaan satwa yang terlalu jauh jaraknya dari titik pengamatan tidak diulakukan pencatatan. Beberapa foto hasil perjumpaan langsung dengan satwa mangsa harimau sumatera dapat dilihat pada Gambar 22. a b c Gambar 22 Satwa yang dijumpai langsung a Sempidan Sumatera, b Rusa sambar, c Gajah sumatera, d Beruk, e Kedih dan f Siamang. d e f Selain perjumpaan langsung juga di identifikasi keberadaan satwa mangsa harimau sumatera berdasarkan jejak yang ditinggalkan diantaranya rusa, kijang, beruang, kuau raja dan sempidan sumatera. Rusa dan kijang biasanya meninggalkan jejak berupa jejak kaki, kotoran dan bekas rumput yang dimakan. Beruang biasanya meninggalkan jejak berupa bekas cakaran di pohon serta kotoran. Sempidan sumatera dan kuau raja memiliki jejak yang khas yaitu lantai hutan yang seolah-olah disapu yang merukan bekas garukan kakinya pada tanah atau dalam bahasa lokal disebut “gelanggang burak”. Selain jejak dan perjumpaan langsung juga ditemukan pusat-pusat aktivitas satwa mangsa seperti tempat berkubang dan salt lick atau tempat satwa mengambil garam mineral senong. Terdapat 2 buah salt lick yang ditemukan dan berada tidak jauh dari sungai. Salt llick tersebut secra berkala akan dikunjungi oleh satwaliar terutama jenis rusa sambar dan gajah sumatera untuk memperoleh garam mineral yang mereka butuhkan. Perbedaan antara salt lick dan kubangan dapat dilihat pada Gambar 23. a b Gambar 23 a Salt lick dan b Kubangan.

5.1.3. Tingkat Perjumpaan Harimau Sumatera dan Mangsanya