Pola Aktivitas Harian Harimau dan Mangsanya Tingkat Perjumpaan Harimau dan Mangsanya

2. Pola Aktivitas Harian Harimau dan Mangsanya

Pola aktivitas harian harimau sumatera dan mangsanya dianalisis menggunkan foto yang berhasil diperoleh dari perangkap kamera. Menurut Laidlaw 1999 dibutuhkan lebih dari 5 foto hasil perangkap kamera satu spesies satwa untuk dapat dijadikan acuan dalam analisis pola aktivitas harian satwa tersebut. Foto-foto yang dianalisis dikelompokan berdasarkan selang waktu tertentu dalam hal ini setiap satu jam. Pola aktivitas harian harimau dan mangsanya dapat dilihat dengan membuat grafik berdasarkan selang waktu yang digunakan. Untuk melihat hubungan pola aktivitas harian harimau dan mangsanya dapat dianalisis dengan melakukan penumpukan atau tumpang tindih overlay grafik pola aktivitas harian harimau dan mangsanya.

3. Tingkat Perjumpaan Harimau dan Mangsanya

Tingkat perjumpaan EREncounter Rate harimau dan mangsanya jumlah foto100 hari diperoleh dengan melakukan perhitungan total jumlah foto yang berhasil diidentifikasi dibagi dengan total hari kamera aktif dikali seratus. Faktor pembagi seratus digunakan untuk menyamakan waktu satuan usaha yang digunakan dalam keseluruhan periode pemasangan perangkap kamera Lynam et al . 2000. ER harimau dan mangsanya dihitung dengan menggunakan persamaan: 100 . ∑ ∑ = d f ER Dalam hal ini ER = Encounter Rate, Σf = jumlah total foto harimaumangsa, dan Σd = jumlah total hari operasi kamera. Untuk mendapatkan peta hubungan ER harimau dan mangsa diperoleh dari proses interpolasi ER harimau dan mangsa pada setiap kamera dan kemudian melakukan tumpang tindih kedua ER tersebut menggunkan program Arc GIS 9.3. sebelum melakukan proses interpolasi terlebih dahulu nilai ER dimasukan pada atribut setiap kamera yang digunakan pada proses pembuatan peta tersebut. Proses pembuatan peta interpolasi ER disajikan pada gambar 10. ER Harimau ER Mangsa Harimau Interpolasi Arc GIS 9.0 Overlay Titik pemasangan kamera Titik Pemasangan Kamera ER Harimau ER Mangsa Peta Interpolasi ER Harimau dan Mangsanya Gambar 10 Proses pembuatan peta overlay ER harimau dan mangsanya. Untuk mendapatkan hubungan yang lebih akurat maka dilakukan uji regresi logistik ER harimau terhadap ER mangsanya dan ER mangsa terhadap ER harimau. Apabila terdapat nilai signifikan P 0.05 maka dapat diartikan bahwa faktor yang diuji tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap faktor lainnya. Uji regresi linier ini dilakukan menggunakan program SPSS 19. V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil

5.1.1. Keberadaan Harimau Sumatera dan Mangsanya Berdasarkan

Perangkap Kamera Keberadaan harimau sumatera dan mangsanya diidentifikasi menggunakan perangkap kamera digital. Pada penelitian ini total terdapat 28 kamera terpasang. Semua kamera terpasang dalam 4 lokasi pemasangan selama periode November 2009 sampai Mei 2010. Lama periode pemasangan kamera pada setiap titik bervariasi antara 18 sampai 59 hari dengan rata rata periode pemasangan selama 31,35 hari setiap kamera. Rekapitulasi keadaan perangkap kamera terpasang disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Keadaan perangkap kamera terpasang Lokasi Pemasangan Kriteria Blang Raweu Krueng Gooha Alu Ilei Gumue Jumlah Jumlah kamera terpasang unit 10 5 5 8 28 Persentase 41.67 20.83 16.67 20.83 100.00 Periode kamera terpasang unit 42 59 25 18 144 Persentase 29.17 40.97 17.36 12.50 100.00 Kamera yang rusak unit 3 1 4 Persentase 75.00 0.00 25.00 0.00 100.00 Kamera yang hilang unit 1 1 Persentase 0.00 0.00 100.00 0.00 100.00 Total trap night hari 358 243 114 66 781 Persentase 45.84 31.11 14.60 8.45 100.00 Efektif trap night hari 243.18 242.83 92.55 69.65 648.21 Persentase 37.52 37.46 14.28 10.74 100.00 Terdapat dua tipe kamera terpasang yaitu tipe Reconyx dan DLC. Total terdapat 20 kamera tipe Reconyx dan 8 kamera tipe DLC terpasang. 4 dari 8 perangkap Kamer DLC merupakan Perangkap video tipe yang digunakan untuk mendapatkan data yang sama seperti perangkap kamera. Dari semua kamera terpasang terdapat 20 unit 71.42 kamera yang berfungsi dengan baik dan dapat dimanfaatkan foto hasil tangkapannya. Selain itu juga terdapat 3 unit 10.71 kamera yang berfungsi dengan baik namun tidak terdapat foto yang dapat dimanfaatkan. Untuk menghindari bias maka kamera