Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

obatan sebesar Rp 200.000 per siklus. Jadi pengeluaran biaya obat-obatan selama satu tahun sebesar Rp 200 000 X 6 siklus adalah sebesar Rp 1.200.000. f Biaya Panen dan Pengiriman Biaya panen adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan sebelum kegiatan panen dilakukan. Besarnya biaya panen per tahun diperkirakan Rp 400.000. Sedangkan biaya pengiriman yang dikeluarkan dalam kegiatan pembesaran ini dipergunakan untuk hal-hal yang tidak terduga retribusi jalan, pungutan liar, parkir, dan kerusakan kendaraan. Biaya pengiriman diasumsikan Rp 50.000 dalam sekali pengiriman, banyaknya pengiriman diasumsikan empat belas kali pngiriman dalam satu siklus, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman dalam satu siklus adalah Rp 50.000 X 14 kali pengiriman sebesar Rp 700.000. Jadi dalam setahun pengeluaran untuk biaya pengiriman adalah Rp 700.000 X 6 siklus adalah sebesar Rp 4.200.000.

7.1.4. Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui nilai Net Present Value NPV, Net benefit Cost Ratio Net BC, Internal Rate of Return IRR dan payback Period. Analisis kriteria kelayakan finansial pengusahaan pembesaran ikan gurami dapat dilihat pada cash flow di Lampiran 7. Adapun hasil kelayakan investasi secara finansial dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Kriteria Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami No Kriteria Investasi Nilai 1 NPV Rp 17.736.295 2 Net BC 1,3 3 IRR 20 4 PP 8,1 tahun Berdasarkan Tabel 16 adapat dilihat bahwa nilai NPV yang dihasilkan dari pengusahaan pembesaran ikan gurami adalah lebih besar dari nol atau sebesar Rp 17.736.295. Hal ini berarti pengusahaan pembesaran ikan gurami menurut nilai sekarang layak untuk dilakukan atau menguntungkan, karena dapat memberikan tambahan manfaat sebesar Rp 17.736.295 dalam jangka waktu usaha 10 tahun. Nilai Net BC ratio yang diperoleh adalah lebih besar dari satu yaitu 1,3. Hal ini berarti setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan pada pengusahaan ikan gurami akan memberikan tambahan manfaat untuk pendapatan bersih sekarang sebesar Rp 1,3, dan berdasarkan nilai Net BC ratio pengusahaan pembesaran ikan gurami ini layak untuk dilaksanakan. Nilai Internal Rate of Return yang diperoleh dari pengusahaan pembesaran ikan gurami lebih besar dari DR dari suku bunga kredit usaha 14 persen yaitu sebesar 20 persen. Sehingga jika dilihat dari kriteria kelayakan finansial IRR, pembesaran ikan gurami ini layak utuk dijalankan dan akan dapat mengembalikan kredit dengan bunga yang dibebankannya. Berdasarkan hasil analisis Payback period, maka pengembalian investasi yang dikeluarkan pada pengusahaan pembesaran ikan gurami, dapat dikembalikan pada saat usaha telah berjalan selama 8,1 tahun.

7.1.5. Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Berdasarkan cash flow yang terdapat pada Lampiran 8 diperoleh hasil analisis dengan kriteria investasi NPV, Net BC ratio, IRR, dan payback period. Adapun hasil analisis kelayakan investasi secara finansial dari kriteria tersebut di atas dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Kriteria Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami No Kriteria Investasi Nilai 1 NPV Rp 28.775.051 2 Net BC 2,3 3 IRR 44 4 PP 1,7 tahun Tabel 17 menunjukan bahwa nilai NPV yang dihasilkan dari pengusahaan pembesaran ikan gurami adalah lebih besar dari nol atau Rp 28.775.051. Hal ini berarti pengusahaan pembesaran ikan gurami menurut nilai sekarang layak untuk dilakukan atau menguntungkan, karena dapat memberikan tambahan manfaat sebesar Rp 28.775.051 dalam jangka waktu usaha 10 tahun. Nilai Net BC ratio yang diperoleh adalah lebih besar dari satu yaitu 2,3. Hal ini berarti setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan pada pengusahaan pembenihan ikan gurami akan memberikan tambahan manfaat untuk pendapatan bersih sekarang sebesar Rp. 2,3, dan berdasarkan nilai Net BC ratio pengusahaan pembesaran ikan gurami ini layak untuk dijalankan. Nilai Internal Rate of Return yang diperoleh dari pengusahaan pembenihan ikan gurami lebih besar dari DR kredit usaha sebesar 14 persen yaitu, 44 persen. Sehingga jika dilihat dari kriteria kelayakan finansial IRR, pengusahaan pembenihan ikan gurami ini layak utuk dijalankan dan akan dapat mengembalikan kredit dengan bunga yang dibebankannya. Berdasarkan hasil analisis Payback period, maka pengembalian investasi yang dikeluarkan pada pengusahaan pembesaran ikan gurami, dapat dikembalikan pada saat usaha telah berjalan selama 1,7 tahun.

7.2. Analisis Rugi Laba

Analisis rugi laba dilakukan untuk mengetahui kondisi perusahaan per tahun selama kegiatan usaha dilakukan. Analisis rugi laba ini juga dapat menunjukan kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu. 7.2.1. Analisis Rugi Laba Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami Hasil analisis rugi laba dapat dilihat pada Lampiran 9. Laba yang diperoleh setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini karena adanya pengaruh biaya bunga yang menurun selama sepuluh tahun dan adanya pengeluaran biaya pembelian benih yang lebih kecil pada tahun ke-10, sehingga keuntungan ditahun tersebut menjadi lebih besar. Adapun laba pada tahun ke-10 sebesar Rp 74.739.251 dan merupakan laba terbesar yang diperoleh selama usaha. Sedangkan pada tahun ke-1 mengalami kerugian sebesar Rp 87.493.335, hal ini dikarenakan pada tahun pertama penerimaan yang diperoleh dari pengusahaan pembesaran ikan gurami lebih kecil dari pada pengeluaran yang dikeluarkan untuk kegiatan operasionalnya.

7.2.2. Analisis Rugi Laba Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Hasil analisis rugi laba dari pengusahaan pembenihan ikan gurami dapat dilihat pada Lampiran 10. Dari hasil analisis menunjukan bahwa laba yang diperoleh setiap tahun selalu mengalami peningkatan, hal ini karena adanya pengaruh biaya bunga yang menurun selama sepuluh tahun dan adanya