Teknik Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

6.1.4. Teknik Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

Pengusahaan pembesaran ikan gurami dapat dilakukan pada beberapa media, antara lain kolam tanah, bak semen, karamba dan jaring apung. Dalam penelitian ini media yang digunakan menggunakan media pembesaran kolam tanah, dengan jumlah kolam yang digunakan sebanyak empat kolam, dengan ukuran sekitar 250 m 2 , padat tebaran 10 ekor per m 2 dan kapasitas benih yang ditebar berkisar 2000-2500 ekor benih per kolam. Kegiatan pembesaran ini dilakukan dua siklus penebaran dalam waktu satu tahun. Siklus produksi dapat dilihat pada Lampiran 4. Pengusahaan pembesaran ikan gurami ini bertujuan untuk menghasilkan ikan konsumsi yang siap untuk dijual langsung ke konsumen Mekar Tambak Sari. Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan pembesaran ikan gurami adalah lima bulan tujuh belas hari untuk menghasilkan ikan konsumsi yang berukuran 500 –800 gr per ekor, dengan bobot benih yang ditebar yaitu 200–250 gr per ekor 8 –10cm. Dalam kegiatan pembesaran ini tingkat mortalitas ikan yang ditebar sudah sangat kecil yaitu sebesar 5 persen, hal ini dikarenakan ikan sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan dan antibodipun sudah terbentuk sehingga lebih tahan terhadap penyakit. Adapun tahapan-tahapan dalam pembesaran ikan gurami ini sebagai berikut : 1 Persiapan Kolam Pembesaran Persiapan kolam untuk pembesaran ikan gurami diawali dengan kegiatan pengeringan kolam selama tiga hari hingga tanah tampak berkerak. Kegiatan pemupukan untuk mendapatkan kondisi kolam yang baik juga perlu dilakukan, yaitu dengan menggunakan kotoran ayam yang sudah kering sebanyak 500 gr per m 2 , ditambah kapur sebanyak 25 g per m 2 . Saluran pemasukan dan pengeluaran air perlu diperhatikan juga dalam kegiatan persiapan kolam, pada pintu pemasukan dan pengeluaran air harus diberikan saringan agar binatang ataupun kotoran yang dapat menggangu aktifitas ikan gurami tidak masuk ke dalam kolam pemeliharaan. Selain itu kondisi pematang kolampun harus diperhatikan agar selama proses pembesaran menjadi lebih aman. Banyaknya hari kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan persiapan kolam adalah 24 HOK selama satu tahun dengan penggunaan tenaga kerja dua orang dan dikerjakan dalam waktu enam jam. Pengeringan dilakukan selama empat hari dan proses pemupukan selama tiga hari. 2 Pengisian Air Kolam Pemeliharaan Kegiatan pembesaran ikan gurami membutuhkan ketersediaan air yang baik atau tidak tercemar, sehingga perlu adanya saluran irigasi yang dapat menyalurkan air yang dibutuhkan dari sumber pengairan yang cukup atau tersedia sepanjang waktu dibutuhkan. Kegiatan pembesaran yang dilakukan oleh Mekar Tambak Sari dalam penelitian ini menggunakan air yang bersumber dari sungai yang terdapat pada lokasi usaha. Sebelum air dialirkan ke kolam budidaya air dari saluran irigasi sudah terlebih dahulu didiamkan dalam kolam selama 1-2 hari. Hal ini dilakukan agar suhu air tidak terlalu dingin, yaitu berkisar antara 25-28 C. Kedalaman air dalam kolam berkisar antara 70 –80 cm dengan kondisi air tenang dan tidak banyak mengandung lumpur. Pengisian air dapat dilakukan secara bertahap agar kondisi air sesuai dengan kebutuhan dan pematang tidak rusak. Air dalam kolam ini dapat diisi dengan cara mengalirkan air dari kolam ke kolam melalui saluran pemasukan yang tersedia pada kolam. Kegiatan pengisian air dan pengontrolan air ini membutuhkan hari kerja sebanyak 1,4 HOK dengan penggunaan tenaga kerja satu orang dan dikerjakan dalam waktu lima jam. 3 Penebaran Benih Ikan Gurami Kegiatan penebaran benih ini dilakukan setelah kolam budidaya siap untuk digunakan. Kepadatan penebaran benih ikan gurami tergantung pada ukuran benih yang digunakan, semakin besar ukuran ikan maka jumlah ikan yang ditebar semakin sedikit per luasan kolam yang digunakan. Pada kegiatan penelitian ini Mekar Tambak Sari menggunakan 4 kolam dengan luasan masing-masing kolam 250 m 2 yang akan ditebar benih ikan pada masing-masing kolam berjumlah 400 kg 1600-200 ekor benih dengan ukuran rata-rata benih yang ditebar adalah 200- 250 gr per ekor 8-10 cm. Sebelum benih ikan ditebar pada kolam sebaiknya dilakukan proses penyesesuaian benih terhadap kondisi lingkungan dengan mencampurkan secara perlahan-lahan air kolam dengan air diwadah pengangkutan. Hal ini dilakukan agar ikan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru dan tidak kaget. Penebaran benih dilakukan pada pagi dan sore hari, hal ini dilakukan untuk menjaga agar benih ikan gurami yang ditebar di kolam tidak mengalami stres. Tingkat mortalitas benih yang ditebar pada pembesaran ikan gurami biasanya relatif kecil yaitu sebesar 5 persen, karena pada tahap pembesaran ini benih yang ditebar sudah dapat beradaptasi langsung dengan lingkungan. Penebaran benih pada kegiatan pembesaran ini membutuhkan 4,6 HOK selama setahun dengan penggunaan tenaga kerja dua orang dan dikerjakan dalam waktu lima jam selama tiga hari dalam setiap siklusnya. 4 Pemberian Pakan Pemberian pakan pada tahap pembesaran ikan gurami dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan. Pakan yang biasa diberikan kepada ikan gurami adalah pakan buatan dan pakan hijauan. Pakan buatan yang diberikan yaitu pelet yang mengandung 30 persen protein, diberikan setiap hari sebanyak 16 kg 1 persen dari total bobot benih yang ditebar. Pemberian pakan pelet dilakukan dua kali pada pagi dan siang hari. Pakan hijauan diberikan berupa daun sente, daun singkong dan daun silir, serta sisa sayuran yang dibeli dari pasar. Pakan hijauan ini diberikan sebagai pakan tambahan. Pemberian pakan hijauan dilakukan setiap hari pada sore hari. Pakan diberikan sebanyak 160 kg 10 persen dari total bobot benih yang ditebar. Lama waktu pemeliharaan yaitu 154 hari untuk menghasilkan ikan gurami konsumsi. Pada kegiatan pembesaran ikan gurami biaya produksi yang paling besar adalah biaya pembelian pakan dan biaya pembelian benih. Kegitan usaha pembesaran ikan gurami tidak terlalu sulit dan risiko kematian terhadap benih yang ditebar relatif sangat kecil. Selain itu produksi yang dihasilkan bisa mencapai dua kali lipat atau lebih dari bobot awal benih yang ditebar dengan pemberian pakan yang intensif dan pemeliharaan yang baik. Karena kemudahan dalam teknik pengusahaan kegiatan pembesaran ikan gurami masih cukup banyak diusaha oleh petani di daerah Sawangan dan sekitarnya. 5 Panen dan Paska Panen Kegiatan panen ikan gurami dilakukan ketika ikan sudah mencapai ukuran konsunsi. Lamanya waktu pemeliharaan hingga ikan dapat dipanen tergantung pada ukuran benih yang ditebar, semakin besar ukuran benih ikan gurami yang ditebar maka semakin singkat waktu pemelihaan yang dibutuhkan. Pemanenan ikan gurami pada kegiatan pembesaran ini dilakukan setelah benih ikan gurami dipelihara selama 22 minggu atau 5,5 bulan. Proses panen ikan gurami diawali dengan melakukan penangkapan ikan, dan penangkapan ikan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan serok besar sebelum air dikeringkan. Pengeringkan air kolam dilakukan dengan membuka saluran pengeluaran air atau jika kolam sulit untuk dikeringkan secara konvensional maka dapat dilakukan dengan menggunakan diesel. Hal ini bertujuan agar ikan dapat dipanen semuannya dan tidak ada yang tertinggal, selain itu juga pengeringan bertujuan untuk memudahkan dalam mempersiapan kolam untuk kegiatan pengolahan kolam dan produksi berikutnya. Setelah kegiatan penangkapan ikan gurami selesai dilakukan maka ikan segera disimpan pada kolam pemberokan untuk dibersihkan dan kemudian siap untuk dipasarkan. Pengemasan ikan gurami ini biasanya menggunakan jerigen dan menggunakan drum jika jumlah ikan gurami yang dijual banyak. Kegiatan pengangkutan dilakukan menggunakan motor jika jumlah ikan gurami yang diantar untuk dijual sedikit, dan menggunakan mobil jika jumlah pengiriman banyak. Kegiatan penangkapan membutuhkan 16 HOK dalam satu tahun dengan penggunaan tenaga kerja dua orang dan dikerjakan dalam waktu tujuh jam selama empat hari setiap siklusnya. Berdasarkan aspek teknis yang dijelaskan di atas, maka kegiatan pengusahaan pembenihan dan pembesaran ikan gurami relatif mudah untuk dilakukan, selain itu juga tidak ada teknologi khusus yang sulit untuk dipelajari. Kondisi lokasi usaha yang berada dekat dengan aliran sungai yang memungkinkan pasokan air selalu tersedia dalam jumlah cukup, dan kemudahan dalam menjangkau kebutuhan input-input produksi lainnya, sehingga secara teknis pengusahaan pembenihan ataupun pembesaran ikan gurami dapat dan layak untuk dilakukan.

6.2. Analisis Aspek Pasar