Konsep Pengukuran dan Asumsi-asumsi Dasar

investasi banyak asumsi-asumsi yang digunakan. Penggunaan asumsi ini memiliki ketidak pastian yang sudah diminimalkan berdasarkan kondisi aktual yang terjadi di lapangan pengujian sensitivitas kelayakan investasi terhadap perubahan asumsi pendapatan dan biaya oprasional. Adapun penilaian analisis sensitivitas ini digunakan pada tiga perubahan, yaitu: 1 Kenaikan harga input produksi yang dalam penelitian ini meliputi biaya pakan ikan, dan biaya pembelian benih ikan gurami, sedangkan biaya dan komponen lain tetap. 2 Terjadinya penurunan harga jual output, pada kondisi ini diasumsikan komponen lainnya juga dianggap tetap.

4.5. Konsep Pengukuran dan Asumsi-asumsi Dasar

1 Umur usaha ditentukan 10 tahun berdasarkan umur ekonomis kolam dan akuarium. 2 Sumber modal investasi berasal dari pinjaman bank JABAR Banten sebesar Rp 100.000.000 dan milik pribadi sebesar Rp 45.000.000. 3 Tingkat DR yang digunakan sebesar 14 persen yang merupakan suku bunga pinjaman Kredit Usaha Rakyat Bank JABAR Banten. 4 Biaya investasi diasumsikan dikeluarkan pada tahun ke-1 yaitu tahun 2011, karena pengusahaan ikan gurami dilakukan pada tahun tersebut, bersamaan dengan kegiatan produksi. Dan operasional perusahaan dimulai setelah persiapan awal dilakukan dengan lama waktu yang dibutuhkan 4 bulan. Jumlah produksi diasumsikan terserap seluruhnya oleh pasar. 5 Harga yang digunakan diasumsikan konstan. Baik harga input maupun harga output dari kegiatan usaha pada masing-masing skenario. Harga yang digunakan dalam penelitian adalah harga yang berlaku pada bulan Agustus 2010. 6 Luas lahan untuk kegiatan usaha pada kedua skenario sama yaitu, seluas 1.500 m 2 . Lahan yang digunakan untuk kolam pembesaran ikan gurami adalah 1000 m 2 yang terbagi dalam empat kolam dengan luas masing-masing 250 m 2 . Sedangkan untuk kegiatan pembenihan luas lahan yang digunakan untuk kolam adalah 100 m 2 untuk kolam pemeliharaan indukan, 100 m 2 untuk kolam pmijahan dan 250 m 2 untuk kolam terpal. 7 Penerimaan yang diperoleh berasal dari penjualan ikan gurami dan penjualan benih ikan gurami. 8 Nilai sisa merupakan nilai dari barang yang masih dapat terjual dan nilainya diasumsikan 10 persen dari nilai pembelian. 9 Siklus produksi diasumsikan 2 kali dalam setahun untuk pembesaran ikan gurami dan 6 kali dalam setahun untuk pembenihan. Benih yang digunakan pada kegiatan pembesaran berukuran 200-250 gr, sedangkan untuk pembenihan menggunakan indukan dengan perbandingan 1 jantan dan 3 betina setiap pasangnya. Lamanya proses budidaya yaitu 6 bulan untuk pembesaran dan 4 bulan untuk pembenihan. Survival rate SR pada kegiatan pembesaran diasumsikan 95 persen dan kegiatan pembenihan 80 persen. 10 Ketentuan pajak mengikuti ketentuan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 yaitu tarif pajak penghasilan untuk wajib pajak akan menggunakan tarif tunggal sebesar 25 persen. V DESKRIPSI PERUSAHAAN DAN PETANI

5.1. Sejarah Singkat Perusahaan