2 Internal Rate of Return IRR, merupakan tingkat suku bunga yang
menjadikan manfaat bersih sekarang sama dengan nol. Tingkat suku bunga tersebut merupakan tingkat suku bunga maksimum yang dapat dibayar oleh
usaha untuk sumberdaya yang digunakan. 3
Net Benefit Cost ratio Net BC, merupakan angka perbandingan nilai sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya.
4 Payback Period PP, merupakan kriteria tambahan dalam analisis kelayakan
untuk melihat periode waktu yang diperlukan dalam melunasi seluruh pengeluaran investasi.
3.5. Teori Biaya dan Manfaat
Menurut Nurmalina et al 2009, secara umum biaya didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mengurangi tujuan bisnis, dan manfaat adalah segala sesuatu
yang menbantu suatu tujuan. Manfaat terdiri dari tiga macam yaitu, manfaat yang dapat diukur tangible benefit, manfaat yang dirasakan di luar usaha itu sendiri
indirect or secondary benefit, dan manfaat yang secara nyata ada tapi sulit diukur intangible benefit. Periode waktu analisis yang direncanakan seringkali
ditetapkan dalam satuan waktu yang panjang, sehingga mengakibatkan arus biaya maupun manfaat tidak terjadi pada waktu yang sama, melainkan sepanjang umur
usaha. Berdasarkan kenyataan tersebut komponen-komponen biaya dan manfaat diidentifikasi berdasarkan kapan komponen-komponen tersebut muncul, sehingga
diukur berdasarkan arus rill dari dana dan biaya usaha. Biaya dan manfaat yang digunakan dalam melakukan analisis usaha,
biasanya adalah yang bersifat tangible dapat dinilai dengan uang, sedangkan biaya dan manfaat yang bersifat intangible tidak dapat dinilai dengan uang
seperti halnya sebagai masukan tambahan yang digunakan sebagai pertimbangan subyektif untuk pengambilan keputusan. Pada analisis kelayakan usaha secara
finansial, biaya dan manfaat yang digunakan adalah yang berpengaruh langsung terhadap usaha yang bersangkutan biaya investasi, biaya operasional dan lain-
lain, sedangkan yang termasuk manfaat antara lain nilai produksi total, penerimaan pinjaman, bantuan, nilai sewa dan nilai sisa.
3.6. Analisis Sensitivitas Nilai pengganti Switching Value
Tujuan dari analisis ini adalah untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis usaha jika terjadi perubahan dalam input yang digunakan ataupun
dalam output yang dihasilkan. Dalam analisis kepekaan setiap kemungkinan harus dicoba, yang berarti bahwa setiap kombinasi harus diadakan analisis kembali. Hal
ini diperlukan karena analisis usaha didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketidak pastian tentang apa yang terjadi dimasa yang akan
datang. Pada sektor-sektor pertanian, usaha biasanya dapat berubah-ubah yang disebabkan karena fluktuasi harga-harga input dan output maupun perubahan pada
volume produksi Gittinger, 1986. Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat pengaruh penurunan harga dan kenaikan biaya yang terjadi terhadap kelayakan
suatu usaha, yaitu layak ataupun menjadi tidak layak untuk dijalankan. Gittinger 1986 mengatakan bahwa untuk menghitung nilai pengganti
maka terlebih dahulu harus menentukan berapa banyak elemen yang kurang baik dalam suatu usaha yang akan diganti agar dapat memenuhi tingkat minimum yang
masih dapat diterima. Oleh karena itu perubahan jangan melebihi tingkat minimum tersebut. Analisis dengan nilai pengganti mengacu kepada berapa besar
perubahan yang terjadi sampai dengan NPV sama dengan nol.
3.7. Kerangka Pemikiran Operasional