Perumusan Masalah Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami studi kasus di perusahaan Mekar Tambak Sari, Kecamatan Sawangan, Kota Depok

Upaya yang dilakukan oleh Mekar Tambak Sari dalam pengembangan usahanya adalah dengan mengusahakan pembenihan ataupun pembesaran ikan gurami. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan penerimaan yang lebih besar bagi perusahaan. Namun sebelum dilakukan pengembangan usaha, perlu adanya suatu kajian mengenai pengusahaan ikan gurami dan melakukan identifikasi terhadap petani ataupuk kelompok pembudidaya yang telah melakukan pengusahaan ikan gurami. Family Jaya 1 adalah kelompok pembudidaya yang mengusahakan ikan air tawar, salah satunya adalah ikan gurami. Kajian mengenai pengusahaan ikan gurami dan identifikasi dilakukan sebagai acuan karena selama ini perusahaan Mekar Tambak Sari tidak mengusahakan ikan gurami. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat dan menilai prospek dari usaha yang akan dilakukan oleh perusahaan yang merupakan suatau upaya dalam pengembangan usahanya.

1.2. Perumusan Masalah

Gurami merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif stabil tinggi setiap saat jika dibandingkan dengan ikan bawal, patin dan ikan air tawar sejenis lainnya, dan merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang sangat populer di Indonesia, serta mempunyai segmen pasar yang jelas mulai dari telur sampai menjadi ikan konsumsi. Salah satu perusahaan yang menjual ikan gurami adalah Mekar Tambak Sari. Perusahaan selama ini mengusahakan dua jenis ikan air tawar, yaitu ikan bawal dan patin, sedangkan untuk ikan gurami perusahaan tidak mengusahakan sendiri, tetapi membeli dari petani sekitar lokasi usaha. Mekar Tambak Sari telah memasok ikan konsumsi pada beberapa rumah makan restoran, pasar swalayan dan pedagang di pasar tradisonal, serta pedagang pengumpul. Sedangkan untuk benih, biasa dijual kepada tengkulak pedagang pemasok dan petani sekitar JABODETABEK . Kurangnya persediaan ikan gurami yang biasa didatangkan dari petani ikan gurami sekitar menjadi penghambat Mekar Tambak Sari dalam menjalankan usahanya. Karena selama ini untuk ikan gurami Mekar Tambak Sari tidak mengusahakan sendiri, padahal ikan ini merupakan salah satu produk unggulan yang ditawarkan perusahaan. Berbeda dengan ikan bawal dan patin yang memang diusahakan sendiri karena produksinya dapat dikendalikan dan benih yang merupakan input produksi utamanya mudah diperoleh. Walaupun ada ikan gurami yang didatangkan dari daerah luar Jawa Barat seperti dari Jawa Tengah dan Lampung, namun Mekar Tambak Sari tidak menerima ikan tersebut dikarenakan adanya perbedaan dari segi warna, tingkat ketahanan hidup ataupun kesegaran, dan rasanya ketika sudah dimasak. Mekar Tambak Sari selalu berusaha mempertahankan komitmennya untuk tetap menjaga kualitas ikan yang telah dikenal oleh konsumennya selama ini, sehingga tidak sembarangan untuk menerima pasokan ikan yang akan dijual kepada konsumen nantinya. Adapun kondisi permintaan pasar yang dihadapi Mekar Tambak Sari dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pesanan Permintaan Ikan Gurami dan Persentase Pesanan yang Tidak Terpenuhi Tahun 2007 -2009 Sumber : Mekar Tambak Sari, 2010 Tabel 4 menunjukan bahwa adanya permintaan pesanan ikan gurami yang tidak dapat dipenuhi setiap tahunnya selama tiga tahun berturut-turut, dengan rata-rata pesanan yang tidak terpenuhi pertahunnya yaitu sebesar 32,13 persen untuk ikan gurami konsumsi dan 25,94 persen untuk benih ikan gurami. Dari nilai persentase pesanan yang tidak terpenuhi dapat terlihat bahwa dari tahun 2007 sampai dengan 2009 nilainnya semakin bertambah. Hal ini dikarenakan permintaan atau pesanan semakin banyak namun ketersediaan ikan yang mampu dipenuhi Mekar Tambak Sari semakin menurun. Kondisi ini dapat diatasi dengan salah satu upaya yaitu mengusahakan ikan gurami sendiri. Adapun produksi minimal yang ditargetkan Mekar Tambak Sari adalah 44,79 persen untuk produksi ikan konsumsi dan 37,50 persen untuk benih ikan gurami, nilai ini setara dengan 7.300 kg ikan konsumsi yang harus diproduksi dan 120.000 ekor untuk benih ikan gurami harus diproduksi. No Tahun Ikan Konsumsi Kg Benihan Ekor Pesanan Terpenuhi Tidak Pesanan Terpenuhi Tidak Terpenuhi Terpenuhi 1 2007 12.000 9.364 21,97 150.000 125.000 16,67 2 2008 13.500 9.500 29,63 275.000 210.000 23,64 3 2009 16.300 9.000 44,79 320.000 200.000 37,50 Rata- rata 32,13 Rata-rata 25,94 Karena permasalahan di atas, Mekar Tambak Sari berencana untuk memperluas usahanya dengan mengusahakan pembenihan atau pembesaran ikan gurami sendiri. Namun dalam menjalankan rencananya Mekar Tambak Sari masih dihadapkan pada kendala, yaitu adanya keterbatasan modal untuk menambah investasi yang akan digunakan dalam kegiatan usaha, karena pengusahaan ikan gurami akan dilakukan pada lokasi yang berbeda dengan lokasi usaha yang sudah berjalan selama ini. Barang-barang investasi tersebut merupakan barang yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi, sehingga keinginan dan harapan perusahaan untuk selalu dapat memenuhi permintaan pasarnya secara maksimal akan dapat terpenuhi. K eterbatasan modal dan juga adanya ketidak stabilan harga input produksi yang digunakan benih ikan gurami dan pakan dan harga jual output produksi menyebabkan Mekar Tambak Sari kesulitan melakukan pengusahaan ikan gurami. Oleh karena itu dibutuhkan Analisis Kelayakan Investasi untuk melihat dan menilai apakah pengusahaan ikan gurami baik pembesaran ataupun pembenihan yang nantinya dilakukan sebagai usaha untuk dapat memenuhi permintaan pasarnya, layak untuk dijalankan dan dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan atau tidak. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1 Apakah pengusahaan pembesaran ataupun pembenihan ikan gurami oleh Mekar Tambak Sari layak secara non finansial ? 2 Apakah Investasi yang ditambahkan pada Mekar Tambak Sari untuk pengusahaan pembesaran ataupun pembenihan ikan gurami dapat memberikan kelayakan secara finansial ? 3 Bagaimana pengaruh ketidak stabilan harga input benih ikan gurami dan pakan dan harga jual output, terhadap pengusahaan pembesaran ataupun pembenihan ikan gurami ?

1.3. Tujuan Penelitian