Total penjualan yang diterima ditahun berikutnya yaitu, tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-10 mengalami peningkatan menjadi Rp 255.360.000, hal ini
disebabkan penerimaan dari kegiatan produksi yang dilakukan sebanyak dua siklus produksi sudah dapat diterima seluruhnya. Akan tetapi peningkatan
penerimaan ini relativ konstan dari tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-10, karena tidak adanya usaha peningkatan penjualan yang dilakukan perusahaan selama
periode waktu tersebut.
7.1.2.2. Arus Penerimaan Inflow Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami
Penerimaan yang diperoleh pada pengusahaan pembenihan ikan gurami ini berasal dari penjualan produksi benih yang dihasilkan, selain dari kredit dan
modal yang dimiliki sendiri oleh pemilik. Penerimaan dari penjualan benih ikan ini dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7.
Proyeksi Arus Penerimaan Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami Mekar Tambak Sari Selama 10 Tahun
Tahun Produksi ekor
Harga ekor Penjualan Rp
1 144.000
725 104.400.000
2 288.000
725 208.800.000
3 288.000
725 208.800.000
4 288.000
725 208.800.000
5 288.000
725 208.800.000
6 288.000
725 208.800.000
7 288.000
725 208.800.000
8 288.000
725 208.800.000
9 288.000
725 208.800.000
10 288.000
725 208.800.000
Produksi benih ikan gurami diperoleh dari 6 kali siklus produksi dalam satu tahun dengan jumlah produksi benih yang dihasilkan setiap tahun adalah
sebanyak
288.000 ekor, untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-10 dengan jumlah telur yang dihasilkan dari tiap ekor indukan sebanyak 5.000 telur dan daya tetas telur serta daya
hidup benih adalah sebesar 80 persen.
Akan tetapi pada tahun pertama jumlah produksi yang dihasilkan hanya berjumlah 144.000 ekor. Produksi benih ini
diperoleh dari hasil pemijahan indukan atau proses bertelur dan pembuahan yang terjadi setiap dua bulan sekali. Dengan menggunakan 15 induk betina dan 5 induk
jantan yang dipijahkan.
Nilai penerimaan yang dapat dilihat pada Tabel 7 merupakan penerimaan yang diperoleh setiap tahun dari pengusahaan pembenihan ikan gurami yang
dilakukan Mekar Tambak Sari. Adapun nilai penjualan benih ikan gurami pada tahun pertama yaitu sebesar Rp 104.400.000
. S
edangkan pada tahun ke –2 sampai
tahun ke –10 nilai penjualan benih yang diperoleh yaitu sebesar Rp 208.800.000.
Perbedaan nilai penjualan ini dikarenakan perusahaan melakukan kegiatan persiapan usaha pada tahun petama dan bersamaan dengan kegiatan produksi,
sehingga waktu kegiatan produksi menjadi terpotong oleh adanya kegiatan persiapan usaha yang dilakukan selama empat bulan tersebut. Penerimaan yang
diperoleh dari tahun pertama berasal dari tiga siklus produksi saja dan hasilnyapun akan menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan tahun-tahun
berikutnya yang memperoleh hasil produksi dari enam siklus produksi selama satu tahunnya.
7.1.3. Arus Pengeluaran outflow